Dilematisasi Terlalu Banyak Aplikasi Chat

Didik Tri Susanto
Teknomuslim
Published in
2 min readOct 29, 2013

Bismillaahirrohmaanirrohiim

[caption id=”attachment_1572" align=”aligncenter” width=”300"]

chat media

sumber gambar: businessandsoftwarestrategyforglobalisation.com[/caption]

Iya judulnya sedikit ter-”vickynisasi”.

Anyway, Banyak memasang aplikasi chat ternyata bagi saya kurang berpengaruh dengan kemajuan tingkat interaksi dengan orang lain. Toh akhirnya banyak aplikasi mubadzir yang tidak saya pakai. Ada beberapa faktor yang saya pikir hal itu bisa terjadi pada saya.

1. Faktor Teman Chat

Anggaplah saya memasang banyak media chat di smartphone saya. Keren? Gaul? Tunggu dulu. Ternyata dari banyak aplikasi chat, setidaknya ada 1 sampai dua saja aplikasi yang paling sering digunakan. Itu terjadi karena teman atau orang yang kita kenal lebih sering menggunakan aplikasi chat yang sama. Misalkan kita lebih sering menggunakan whatsapp karena teman-teman kita lebih aktif menggunakan aplikasi itu ketimbang menggunakan chat lainnya ketika menghubungi kita.

2. Faktor Sinyal

Nah ini terjadi saat saya atau teman saya berada di area yang memiliki sinyal jelek pada provider tertentu, sedangkan koneksi internet membutuhkan setidaknya koneksi stabil agar komunikasi nyaman adanya. Aplikasi chat yang menggunakan internet memang mengurangi biaya komunikasi akibat perbedaan provider, tapi perbedaan provider memiliki kemampuan tebar sinyal yang tidak sama di daerah-daerah tertentu.

Akhir-akhir ini saya sering berkomunikasi dengan orang penting menggunakan aplikasi chat namun terkendala dengan faktor sinyal yang tidak bersahabat. Kami sering pindah lapak ke aplikasi chat yang satu ke aplikasi lainnya hanya untuk mencari komunikasi yang nyaman dan terbebas dari pending. Tapi tetap saja sinyal tidak mengijinkan dan pesan kami mengalami pending. Jadi banyak aplikasi chat juga tidak membantu lancarnya komunikasi jika sinyal tidak bersahabat.

3. Faktor Kenyamanan

Nyaman atau tidaknya aplikasi chat buat penggunanya memang relatif. Bisa jadi pengguna lebih nyaman menggunakan aplikasi chat yang sederhana dan tidak muluk-muluk. Atau ada juga pengguna yang lebih nyaman dengan aplikasi chat yang memiliki banyak fitur seru sehingga bisa lebih mengekspresikan komunikasinya. Kalau saya pribadi sih lebih cenderung ke aplikasi yang sederhana dan ringan.

Lalu Bagaimana?

Kembali pada fungsi dasar aplikasi chat yang berfungsi untuk media komunikasi. Anda sendirilah yang bisa menilai sejauh mana anda membutuhkan aplikasi chat tersebut. Yang penting adalah gunakan untuk membangun ukhuwah dan silaturahim. Satu lagi, tinggalkan bahasa ALAY karena kita baru saja melewati momen Sumpah Pemuda :)

Segitu saja sih, semoga bisa memberikan manfaat.

Ngomong-ngomong ada yang mau chat sama saya? *iya ini abaikan saja*

--

--

Didik Tri Susanto
Teknomuslim

Proud to be Moslem | Introvert | Backend Engineer | Laravel Developer