Merasakan Semangat Ibadah dalam Jamaah

Didik Tri Susanto
Teknomuslim
Published in
2 min readNov 16, 2014

Bismillaahirohmaanirrohiim

Ada pesan menarik yang diungkap oleh Ust. Felix Siaw saat beliau menjadi tamu di acara Chatting bersama YM dalam tema “Bertaqwa bukan instan” yaitu, “Salah satu tips untuk menjaga ketaqwaan kepada Allah adalah dengan cara berjamaah”.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=72U0qZKuJvk[/embed]

Pesan tersebut menjadi menarik bagi saya merasa itu benar adanya bahwa apa-apa yang dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama itu justru membuat semangat bertambah. Seperti belajar bersama, bareng-bareng ngerjain skripsi buat mahasiswa tingkat akhir, begitu juga dengan membangun ketaqwaan akan lebih bersemangat jika dilakukan bersama-sama.

Saya teringat indahnya bersama-sama dalam taqwa ini ketika mulai belajar di Pesma Firdaus. Di sana saya bisa bersama-sama dengan jamaah untuk membangun taqwa dengan semangat. Dari mengaji, sholat jamaah, masak bareng, sarapan bareng, sharing bareng, dan banyak hal yang mungkin tak akan bersemangat bila dilakukan sendiri. Begitu menyenangkan bila diingat bagaimana ketika adzan menggema, kami segera berbondong-bondong menuju masjid, atau ketika iman sedang turun akan ada saja hal-hal yang membuat hati tergugah jika kita bersama jamaah.

Indahnya ibadah dalam jamaah ini juga terasa bersama rekan-rekan kantor dulu. Begitu rindunya suasana saat adzan berkumandang, mereka dengan semangatnya woro-woro, “tinggalkan duniawi, tinggalkan duniawi…” alias sholat jamaah di masjid. Atau ketika setor hafalan Juz Amma pada setiap hari Senin dan Kamis, sehingga kami berlomba-lomba menjadi orang yang paling banyak setorannya. Masya Allah…

We Need Partner

Mulai terasa bahwa nikmatnya ibadah itu ketika dilakukan secara berjamaah. Tak perlu banyak, 2 sampai 3 orang sudah cukup untuk membantu kita merasakan semangatnya ibadah. Ketika salah satu dari jamaah “down” maka kita masih punya partner untuk membantu yang sedang jatuh untuk kembali bangkit. Lain halnya jika dilakukan seorang diri, kita harus punya kekuatan atau benteng yang kokoh untuk bisa menjaga semangat ibadah. jika kita tidak bisa menjadi “single fighter” dalam menjaga semangat ibadah, maka kita bisa semakin jauh dari cahaya iman, naudzubillah…

semoga kita semua bisa menjaga semangat ibadah dalam taqwa, insha Allah :)

Semoga bermanfaat.

--

--

Didik Tri Susanto
Teknomuslim

Proud to be Moslem | Introvert | Backend Engineer | Laravel Developer