Waspadai 5 Godaan Menjelang 10 Hari Terakhir Ramadhan

Didik Tri Susanto
Teknomuslim
Published in
3 min readAug 23, 2012

Bismillaahirrohmanirrohiim

Agak telat ya nulisnya sekarang? hehehe…

Godaan ini sebenarnya kerap muncul sejak awal-awal Ramadhan tapi berhubung semangat beribadah sedang tinggi-tingginya maka godaan itu mudah saja dihindari. Menjelang akhir Ramadhan terutama fase 10 hari terakhir Ramadhan, godaan itu benar-benar mengusik iman. Sebuah fase yang harusnya ibadah diperbanyak untuk mempersiapkan kedatangan Lailatul Qodar tapi justru godaan-godaan itu bisa lebih sukses menghalangi atau menunda kita untuk ibadah. Apa sajakah godaan itu?

inspirasi pengembangan diri

1. Malas

Penyakit ini memang sudah umum. Tanpa harus di bulan Ramadhan pun banyak bermunculan menggoda manusia. Idealnya grafik kualitas dan kuantitas ibadah di bulan Ramadhan itu menanjak naik, tapi kalau sindrom ini menyerang justru berakibat sebaliknya. Semakin lama semakin menumpuk dan menjelang 10 hari terakhir bisa mencapai titik terendah.

2. Kumpul-kumpul Bersama Teman

Fase 10 hari terakhir Ramadhan identik dengan liburan. Yang mahasiswa atau yang kerja di perantauan kembali ke kota asal, lalu janji bertemu melepas rindu setelah sekian lama tak bertemu. Yang umum dilakukan adalah menggelar acara buka bersama lalu dilanjutkan dengan bincang-bincang sampai malam. Di sinilah ibadah rawan dilalaikan atau biasanya tertunda. Sholat maghrib terlambat, teraweh lewat, tapi ya syukur-syukur kalau dilakukan walau di rumah saja.

Ini ada hubungannya sama point ke-1. Sesuatu pekerjaan yang ditunda itu biasanya akan memunculkan malas dan akhirnya berujung pada penundaan berkepanjangan yang berakibat tidak terealisasinya pekerjaan itu. Hayoo, tahun depan bukan alasan lagi kalo kumpul-kumpul tapi ibadah berhenti!

3. Berbelanja

Entah mengapa kebutuhan menjelang hari raya idul fitri itu biasanya meningkat. Akhirnya kita sibuk belanja ini belanja itu, beli pakaian baru lah, makanan lebaran, dan sebagainya. Misalkan belanja kebutuhan pokok yang benar-benar perlu saya rasa sah saja, tapi kalau cuma belanja sesuatu yang sebenarnya kurang dibutuhkan itu sebaiknya tidak usah. Kalaupun harus beli, ya belilah sebelum Ramadhan jadi saat Ramadhan kita tidak perlu pergi ke sana kemari untuk belanja ya kan? Jadi waktu ibadanya tidak tersita sia-sia :)

4. Jalan-Jalan + Nongkrong

Nah ini merupakan lanjutan dari point ke-2. Modusnya ya setelah kumpul bersama teman-teman, lanjut buka bersama, dan selanjutnya tidak afdhol rasanya kalau tidak jalan-jalan atau nongkrong bersama untuk melepas rindu bersama. Ini membuat yang biasanya aktif teraweh di masjid mendadak cuti teraweh di masjid. Syukur-syukur setelah kumpul-kumpul teraweh tetap jalan, kalo gak ya berarti dapat sindrom malas sesuai point 1 tadi :)

5. Mudik

Bagi orang-orang perantauan yang jauh dari sanak keluarga biasanya mudik dilakukan sebalum hari raya. Tapi khusus hal ini memang membutuhkan perencanaan dan persiapan tersendiri. Tujuannya jelas silaturahim dengan keluarga, hanya saja ada baiknya ibadah seperti i’tikaf, qiyamul lail, tilawah tidak ditinggalkan karena sibuk bersilaturahim. Walau mungkin porsiya tidak sebanyak biasanya tapi saya kira lebih baik daripada tidak sama sekali.

Yaa itu tadi 5 godaan di 10 hari terakhir Ramadhan. Sumber utama tentu dari pengalaman pribadi sepanjang ramadhan tahun ini. Bukan maksud nyindir atau apa tapi tulisan ini sebagai introspeksi dan peringatan agar di Ramadhan selanjutnya godaan-godaan ini dapat ditekan untuk mendapatkan kualitas ibadah yang maksimal bagi kita khususnya bagi saya sendiri.

Wallahu a’lam semoga bermanfaat :)

--

--

Didik Tri Susanto
Teknomuslim

Proud to be Moslem | Introvert | Backend Engineer | Laravel Developer