7 Teknologi Futuristik di Tahun 2017

Para ilmuwan ini perlahan mengubah ‘science fictions’, menjadi ‘science facts’!

Tristia Riskawati
Temali
4 min readJan 3, 2018

--

2017 merupakan tahun yang penuh dengan terobosan. Mulai dari perkembangan teknologi pengeditan gen, hingga peningkatan kecerdasan buatan dan komputasi kuantum.

Apa aja sih, teknologi yang revolusioner di sepanjang 2017? Yuk, kita simak!

1. Lamb-in-a-bag: Rahim Buatan untuk Domba

Pada April 2017, sebuah tim dokter dari Children’s Hospital of Philadelphia menerbitkan sebuah penelitian di jurnal Nature Communications. Kabarnya, mereka berhasil bikin rahim buatan buat mbek, eh, domba!

Perangkatnya adalah biobag transparan khusus. Biobag ini diisi dengan cairan yang persis kayak di rahim domba betina. Biobag ini walhasil berhasil menampung domba berumur 23 minggu.

Rahim buatan ini sih kepinginnya bisa bantu menyelamatkan nyawa bayi prematur. Tim yang bekerja mengharapkan agar teknologi ini segera siap untuk digunakan pada bayi manusia.

2. Gen Embrio dapat Diedit untuk Pertama Kalinya di Amerika Serikat

Manusia yang dimodifikasi secara genetik nggak hanya diobrolin di fiksi-fiksi ilmiah.

Pada bulan Juli 2017, MIT Technology Review melaporkan upaya para periset di Portland, Oregon untuk memodifikasi genetika embrio manusia secara genetis. Alat pengedit gen yang digunakan adalah CRISPR.

Para periset yang dipimpin oleh Shoukhrat Mitalipov dari Oregon Health and Science University ini berhasil mengedit DNA embrio satu sel.

Pengeditan ini secara efektif menunjukkan jika memungkinkan untuk memperbaiki secara efisien gen penyakit yang sifatnya diwariskan. Hemm, ngeri-ngeri sedap juga nih. Ngedit gen, bayangin, bukan ngedit font makalah tugas! Hemm.

3. Gen Editing untuk Badan Manusia

Tanpa diragukan lagi, CRISPR adalah alat pengeditan gen yang paling efisien dan efektif yang dipunya umat manusia saat ini.

Setelah banyak eksperimen untuk menunjukkan apa yang bisa dilakukan CRISPR, alat pengedit gen ini akhirnya diterapkan pada pasien manusia yang hidup pada tanggal 13 November.

Seorang pasien berusia 44 tahun yang menderita kondisi genetik langka )(sindrom Hunter) diedit genomnya dengan menggunakan perawatan CRISPR. Alat pengeditan ini dikembangkan oleh perusahaan teknologi bioteknologi bernama Sangamo Therapeutics.

4. Lima Partikel Baru LHC

Sekarang setelah kita melihat beberapa kemajuan biologis, mari beralih ke ranah fisika kuantum.

Ilmu mengenai elemen-elemen “kecil” terus berkembang, berkat kerja yang dilakukan oleh para ilmuwan menggunakan Large Hadron Collider (LHC). Pada tanggal 16 Maret 2017, LHC menemukan sebuah sistem baru dari lima partikel, semuanya dalam satu analisis tunggal.

Sumber dari sini.

Dengan signifikansi statistik yang luar biasa, penemuan yang luar biasa ini tidak dapat dibilang sebagai kebetulan.

Penemuan ini menyediakan sebuah jendela baru dalam pemahaman kita tentang teori kuantum, yang mengatur partikel di dunia kita dan di luarnya.

5. Masa Depan Komunikasi Kuantum

Berbicara tentang teori kuantum, 2017 telah menjadi tuan rumah bagi beberapa perkembangan terbesar teknologi kuantum sampai saat ini. Komputasi kuantum telah mencapai kemajuan yang signifikan.

Yang sama pentingnya dengan komputasi kuantun adalah terobosan dalam komunikasi kuantum, berkat usaha para periset dari China dan tempat lain untuk membangun jaringan kuantum.

Dari demonstrasi keterikatan kuantum dari luar angkasa, hingga berhasil mengirim pesan menggunakan kriptografi kuantum, para periset telah menunjukkan bahwa masa depan kuantum internet ada di cakrawala.

6. SpaceX dan Teknologi Roket-nya Pakdhe Elon Musk

Berbicara mengenai masa depan angkasa luar dan eksplorasi, SpaceX lah yang telah dikenal banyak orang.

Perusahaan roket yang diawali oleh Pakdhe Elon Musk pada tahun 2002 ini memperkuat teknologi roket dan ruang angkasa di tahun ini. Hal tersebut sejumlah “pengalaman pertama” dari daftar periksa pengembangan mereka.

Salah satu proyek terkait teknologi roket SpaceX adalah peluncuran sukses Falcon 9 yang telah digunakan sebelumnya, menandakan akhir dari sebuah era misi luar angkasa yang mahal.

Pada tanggal 30 Maret 2017, SpaceX menunjukkan bahwa roket Falcon 9 mereka dapat digunakan kembali . Bagaimana pun juga, itu hanyalah permulaan.

Dengan rencana yang diperbarui untuk eksplorasi Mars dan roket BFR yang diubah, SpaceX terus berupaya membuat setiap bagian roket dan pesawat ruang angkasa mereka benar-benar dapat digunakan kembali.

7. TRAPPIST-1, Bagai Bumi versi 2.0

TRAPPIST-1 adalah penemuan terbesar yang bisa mempengaruhi masa depan kehidupan di luar Bumi.

Pada bulan Februari 2017, para ilmuwan yang bekerja di European Southern Observatory dan NASA mengumumkan penemuan tujuh exoplanet mirip Bumi yang terletak di ruang yang dapat dihuni atau “zona emas” dari sebuah sistem bintang yang disebut TRAPPIST-1.

Sistem TRAPPIST, yang terletak sekitar 39,5 tahun cahaya dari Matahari, menjadi gugusan bintang kerdil merah super keren. Ukurannya hanya sedikit lebih besar — meski secara signifikan lebih masif — dari Jupiter.

Para astronom terus memperdebatkan potensi dari tujuh eksplanoplankton TRAPPIST ini untuk menjadi habitat kehidupan. Namun penemuan kumpulan eksoplanet yang bisa ditinggali, tetap menjadi penemuan yang menjanjikan dalam usaha mencari kehidupan di luar Bumi.

Wah, sudah sejauh itu ya perkembangan teknologi di luaran sana! Asyik nggak, sih, ngulik-ngulik ilmu pengetahuan sampai bisa bikin inovasi-inovasi secanggih di atas? Daripada galau mikirin doi. He he..

Diterjemahkan dari Futurism.com.
Diterbitkan pula di @techlab-institute dengan beberapa perubahan.

--

--