Apa yang Membuat Tempe Istimewa?

Di balik istilah ‘mental tempe’, sesungguhnya makanan ini punya ‘kekuatan super’

Temali
Published in
2 min readMar 5, 2018

--

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir akan melakukan ekspor tempe perdana hasil produksi Pusat Inkubasi Bisnis dan Teknologi Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan Teknologi di Tangerang Selatan, Banten. Ekspor tempe tersebut ditujukkan untuk Korea Selatan.

Sebelumnya, tempe juga sudah banyak dikonsumsi di Jepang lho.

Hm, kira-kira, apa aja sih keistimewaan tempe, sampai diminati di luar negeri?

1. Bisa menjadi pengganti daging

Produk berbahan kedelai ini mengandung protein yang setara, bahkan lebih banyak dari daging lho. Proses fermentasi tempe yang melibatkan kapang Rhyzopus, selain membuat rasa tempe menjadi gurih, sekaligus juga meningkatkan penyerapan gizi dari kedelai oleh tubuh manusia.

Tempe kerap menjadi alternatif olahanyang dibuat menyerupai daging untuk para vegetarian.

Tempe juga mengandung lemak yang lebih sedikit, dan memiliki kandungan serat, kalsium, karbohidrat, fosfor, riboflavin,niacin, hingga vitamin B12 yang lebih banyak dari daging.

2. Mencegah penyakit jantung dan kolesterol

Kandungan isoflavon yang terdapat pada kedelai berperan dalam membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) sebanyak 30–45 persen. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa kandungan niacin dan lemak tak jenuh dalam tempe dapat meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam darah, yang berguna menekan jumlah LDL dan mengeluarkannya dari tubuh.

Sebagaimana yang diketahui, LDL adalah factor penyebab tersumbatnya pembuluh darah yang dapat memicu serangan jantung dan stroke.

3. Pencegah kanker

Selain dapat memperbaiki kinerja saluran cerna, kandungan serat dalam tempe juga mampu mengikat racun dan kolesterol penyebab kanker dan membuangnya dari tubuh. Universitas North Carolina, Amerika Serikat, melakukan penelitian yang hasilnya membuktikan bahwa genestein dan phytoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata juga mampu mencegah kanker prostat, payudara, hingga penuaan dini.

4. Laris di negara orang

Ada cerita menarik dari warga Indonesia yang lama menetap di Jepang, dan berhasil memasarkan temp eke berbagai Negara.

Rustono,pria asal Yogyakarta ini sudah memproduksi dan menjual tempe selama lebih dari 10 tahun di dekat Kyoto, Jepang. Total omzetnya mencapai miliaran rupiah.

Setelah sukses diterima pasar Jepang, ia kini telah merinitis pasar tempe di Meksiko, Prancis, Austria, Polandia, Hungaria, dan Kanada.

Belakangan, ia tengah mencoba menemukan formula tempe yang pas bagi lidah warga Korea Selatan,karena ia hendak memperluas pasarnya hingga ke Negeri Ginseng tersebut, bekerjasama dengan pengusaha setempat.

Ia ingin tempe dapat bersanding dengan makanan-makanan khas Korea, seperti Kimchi dan Bulgogi.

5. Makanan egaliter

Wartawan spesialis sejarah pangan, Andreas Maryoto, menjelaskan bahwa tempe pada awalnya adalah makanan yang diciptakan oleh rakyat, bukan kaum istana. Karena itu, munculah istilah ‘bangsa tempe;, sebagai stigma yang diberikan kalangan priyayi terhadap masyarakat bawah.

Tapi, saat ini, tempe ‘naik pamor’ dan sudah menjadi makanan yang biasa disantap oleh berbagai kalangan, dengan berbagai bentuk olahan.

Gimana guys, ada ide untuk berbisnis olahan tempe?

--

--