Di Balik Kecelakaan Kerja Tol Becakayu

Kok bisa rubuh? Simak penjelasan Guru Besar Teknik Sipil ITB di sini

Nur Khansa
Temali
Published in
3 min readFeb 22, 2018

--

Kecelakaan kerja terjadi pada pembangunan proyek tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu) pada Selasa (20/2/2018) dini hari, mengakibatkan 7 orang luka-luka.

Kecelakaan ini menjadi insiden proyek insfrastruktur ke-11 yang terjadi sejak September 2017 hingga Februari 2018, mulai dari kecelakaan jembatan overpass, tiang konstruksi LRT, konstruksi tol, ambrolnya tembok underpass, dan sebagainya.

Total korban yang tewas mencapai 7 orang, dan lebih dari 20 orang luka-luka.

Apa Penyebabnya?

Pada insiden Becakayu, Kepala Divisi III Waskita Karya, Dono Parwoto menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi karena bekisting yang merosot.

“Saat dilakukan pengecoran pierhead dengan kondisi beton masih basah dan bekisting merosot sehingga jatuh,” kata Dono, Selasa (20/2) seperti yang dikutip dari Republika.com.

Bekisting pierhead adalah konstruksi sementara yang berfungsi mencetak beton kepala pilar (pile cap) pada saat masih encer untuk dibentuk sesuai keinginan.

Bekisting akan ditopang oleh perancah (strukur sementara untuk menyangga konstruksi) berupa bambu, kayu, maupun material logam sebagai penyangga yang akan menyesuaikan beban yang dipikul.

Bekisting harus didesain dan dibuat sebagai penopang yang kaku, dan harus cukup kuat menahan beton agar beton tidak runtuh dan membahayakan pekerja sekitarnya (Blake, 1975).

Nah, berdasarkan hasil wawancara Temali dengan guru besar Teknik Sipil ITB, Prof.Ir. Bambang Budiono, M.E., PhD, ia mengatakan bahwa pada insiden Becakayu, perancah untuk pekerjaan bekisting tidak dibuat dengan maksimal.

“Runtuhnya kepala pilar pada proyek tol Becakayu disebabkan oleh perancah yang tidak kaku, berupa profil baja kantilever yang menyebabkan deformasi berlebihan pada ujung kantilever. Seharusnya, ujung perancah tidak menggunakan sistem kantilever, tetapi harus berupa penyangga vertikal yang cukup. Sehingga, pada saat kepala pilar di cor, beton perancah tidak berdeformasi secara berlebihan atau penyangganya praktis diam atau stabil”, jelasnya.

Eits jangan pusing dulu.

Sederhanya nya seperti ini :

Kantilever berarti konstruksi batang, baja, atau balok, dimana salah satu ujungnya dijepit dan ujung lainnya bebas. Jadi,pada prinsip kantilever, baja hanya ditopang pada satu tumpuan.

Padahal, perancah sebaiknya diposisikan vertikal dengan jarak yang sudah diperhitungkan. Semakin banyak perancah yang digunakan, maka semakin rapat jarak kayu satu dengan yang lainnya. Jika tidak, maka tekanan pada bekisting akan semakin berat.

Walhasil, perancah yang dibuat dengan prinsip kantilever ini menjadi kurang ajeg, kurang kaku, dan kurang stabil.

Ujung kantilever berdeformasi, artinya, ketika mendapat tekanan gaya dari luar, posisinya berubah. Ketika perancah yang menopang bekisting ini goyang dan berubah posisi, maka bekisting akan rubuh — atau merosot, sebagaimana yang terjadi pada insiden Becakayu.

Untuk permasalahan konstruksi lainnya yang terjadi bertubi-tubi selama beberapa bulan terakhir, ia melihat bahwa masing-masing pihak pelaku konstruksi yangterlibat masih berjalan sendsiri-sendiri.

“Seharusnya, Kementrian PUPR membuat peraturan bagaimana mengintegrasikan mereka. Disamping itu, banyak yang tidak mengikuti standar SNI baik dari desain, pelaksaan dan pengawasannya. Hal ini diperparah dengan kurangnya pengetahuan bidang profesi teknik sipil,” ungkapnya.

Idealnya, konsultan perencana, kontraktor dan konsultan pengawas harus mempunyai badan hukum yang independen sekaligus sertifikat keahlian pada bidangnya.

Tender kontraktor yang menang harus mengajukan perencanaan konstruksi. Rencana pelaksanaan konstruksi lengkap oleh kontraktor harus disetujui oleh konsultan perencana dan konsultan pengawas.

Selama pelaksanaan konstruksi berlangsung, harus ada check list urutan pekerjaan yang diperiksa oleh semua pihak sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan disetujui oleh Kementrian PUPR yang ditunjuk sebagai pemilik proyek atau pihak swasta yang terlibat sebagai investor.

Hal yang nggak kalah penting adalah, kontraktor mengutamakan prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan.

Sumber tambahan :

[1] Kompas.com : Klarifikasi Waskita, yang Jatuh “Bekisting Pierhead” Bukan Tiang (diakses 22 feb 2018)

[2] Republika.co.id : Penyebab Bekisting Pierhead Tol Becakayu Roboh Versi Waskita (diakses 22 feb 2018)

[3] Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika Malang (veeddcmalang.com) : Pentingnya Memiliki Pengetahua Dassar tentang Bekisting pada Pekerjaan Beton (diakses 22 feb 2018)

[4] Metrotvnews.com : Runtuh Beruntun Proyek Infrastruktur (diakses 22 feb 2018)

[5] tekniksipil1b.blogspot.com : Bekisting perancah (diakses 22 feb 2018)

--

--