Gangguan Mental Akibat Teknologi, Kok Bisa?

Efek kecanduan gadget dan internet ternyata berbuntut panjang

Temali
Published in
3 min readMar 25, 2018

--

Ada yang pernah ngerasa ada bunyi chat masuk di handphone, padahal nggak ada apa-apa? Atau jadi panik ketika nggak bisa akses handphone gegara lowbatt?

Hm…bisa jadi kamu mengalami salah satu dari kondisi gangguan mental yang disebabkan oleh teknologi.

Apa aja tuh?

1. Nomophobia

Nomophobia adalah rasa cemas dan panik yang dialami seseroang ketika berjauhan dengan handphone nya, atau ketika lupa menaruh handphone sehingga kehilangan akses dalam satu waktu.

Namun, istilah ini sendiri masih diperdebatkan, karena gejala yang muncul berupa serangan cemas dan kepanikan, berbeda dengan fobia seperti yang terjadi pada fobia ketinggian atau ruang sempit, misalnya.

2. Technoference

Istilah ini mengacu pada orang-orang yang kerap asik sendiri ‘tersedot’ ke dunia digital dalam handphone nya, yang bahkan hingga memengaruhi hubungan sosial dengan orang sekitar.

Misalnya nih, ketika sedang ngobrol dengan teman, orang yang mengalami technoconference selalu ingin buru-buru mengakhiri pembicaraan agar bisa segera nge-cek notifikasi media sosial, alhasil ngobrol jadi nggak fokus dan terkesan tak acuh.

Dalam sebuah studi, mayoritas peserta yang terdiri dari 143 perempuan menikah atau berpasangan menganggap produk teknologi seperti komputer, , handphone, atau televisi, secara terus-menerus menginterupsi waktu luang, waktu rekreasi dan waktu berbincang dengan pasangan mereka.

3. The Phantom Ring

Kondisi ini sepertinya cukup umum dialami orang. Seseorang bisa dibilang mengidap The Phantom Ring ketika ia sering merasa handphone nya berdering atau bergetar dan mengira ada panggilan atau notifikasi baru, padahal kenyataanya tidak.

Psikolog klinis asal Los Angeles, David Laramie, mempelajari fenomena ini dalam disertasinya. Hasilnya menunjukan bahwa 2/3 dari 320 orang dewasa yang diteliti, pernah mengalami phantom ringing. Mereka “mendengar” handphonenya berdering, padahal tidak.

4. Cyberchondria

Kondisi ini sebenarnya bukan hal baru, dan sudah pernah disebut dengan istilah “Hypochondria”, dimana orang yang mengalaminya punya perasaan khawatir terus-menerus bahwa dirinya mengidap suatu penyakit serius yang tidak terdeteksi.

Namun, kondisi ini semakin merebak pasca meluasnya akses interet dalam kehidupan masyarakat. Orang yang mencurigai dirinya mengidap penyakit serius banyak mencari tahu lewat internet seputar kondisi dirinya. Hal inilah yang kemudian disebut “Cyberchondria”.

5. Truman Show Delusion

Pernah nonton film The Truman Show (1998) ? Istilah ini merujuk pada situasi yang diceritakan pada film tersebut, dimana hidup Turman Burbank (Jim Carrey) ternyata dirancang sebagai sebuah reality show yang disiarkan pada pemirsa televisi.

Orang yang mengidap Truman Show Delusion memiliki perasaan serupa. Mereka merasa bahwa hidupnya tengah disiarkan atau dilihat oleh orang lain, meskipun kenyataannya tidak demikian.

Kondisi ini diyakini sebagai produk dari gaya hidup masyarakat modern yang sangat terkoneksi dengan media dan televisi hingga terobsesi, dimana dampaknya mampu mengembangkan sisi kenarsisan manusia.

Duh, jangan sampe deh.

Sumber :

--

--