The 8 Golden Rules of Interface Design
Blog kali ini lebih ke materi daripada implementasi. Tapi, tentunya kelompok kami melakukan implementasi desain interface dari materi ini.
8 Golden Rules of Interface Design merupakan sebuah “aturan” yang perlu diperhatikan dalam membuat desain interface. Aturan Emas ini di propose oleh Ben Schneiderman pada 21 Agustus 1947 dalam bukunya yang berjudul Designing the User Interface: Strategies for Effective Human-Computer Interaction. Yak, apa saja kira-kira?
1. Strive for consistency
Dalam pembuatan desain interface yang baik, perlu adanya konsistensi baik secara layout maupun estetik seperti warna dan atau tulisan. Dalam kelompok kami, hal ini diimplementasikan dalam bentuk guideline design yang merupakan dasar dalam desain interface aplikasi Teman Catat.
2. Enable frequent users to use shortcuts
Untuk user yang telah sering menggunakan aplikasi, adanya shortcut yang dapat memangkas waktu penggunaan sangatlah diperlukan.
Contohnya dalam implementasi teman bisnis terdapat pada penambahan produk, produk yang telah ditambah dapat langsung digunakan kembali tanpa harus menambah barang baru. User hanya perlu memilih barang tersebut dari field yang telah disediakan.
3. Offer informative feedback
Untuk memberikan informasi mengenai apa yang telah atau sedang dilakukan oleh user, diperlukan sebuah feedback yang dapat terlihat jelas secara visual dan memiliki makna yang baik.
Contoh implementasi dalam Teman Catat merupakan loading indicator yang menunjukkan pada user bahwa aplikasi sedang melakukan loading.
4. Design dialogue to yield closure
Desain yang baik adalah desain yang tidak ambigu, menambahkan informasi seperti dialog dalam interface sangat diperlukan untuk menjelaskan flow kepada user.
Contoh implementasi dalam Teman Catat adalah flow field yang sangat informatif yang menunjukkan indikator field seperti sebuah narasi cerita.
5. Offer simple error handling
Developer dan user tidak suka adanya error, karena itu apabila ada error dalam sistem yang sedang dibuat, interface yang baik akan memberikan informasi tentang error apa yang ada dan informasi mengenai cara penyelesaiannya.
Dalam Teman Catat, semua informasi error dalam aplikasi akan dimunculkan dan dipusatkan ke bagian yang error tersebut.
6. Permit easy reversal of actions
Dalam aplikasi, user bisa saja melakukan kesalahan, dan perbaikan kesalahan tersebut harusnya mudah diakses dan dilakukan oleh user.
Dalam Teman Catat, untuk setiap transaksi dapat diubah dan dihapus dengan hanya menekan icon yang tersedia di setiap informasi transaksi.
7. Support internal locus of control
Dalam interface yang baik, user harusnya memiliki kepercayaan tinggi bahwa aplikasi yang ia gunakan dapat dikontrol sepenuhnya oleh user tersebut.
Dalam Teman Catat, penggunaan User Interface tentunya juga mengedepankan User Experience untuk penggunanya. Contoh konkritnya adalah penggunaan 3 jenis transaksi (Semua transaksi, Transaksi masuk, Transaksi keluar) yang disediakan sesuai keinginan user untuk memilih jenis transaksi apa saja yang dapat dilihat.
8. Reduce short-term memory of load
Dalam interface yang baik, informasi visual sangatlah penting karena user dapat dengan nyaman menggunakan aplikasi tanpa harus mengingat-ingat flow yang perlu ia lakukan dengan cara menghafal bagian-bagian layar.
Teman Catat menyediakan bantuan informasi visual dalam bentuk informasi secara tertulis dan juga dengan bantuan ikon-ikon lucu yang diharapkan dapat meringankan beban user untuk tidak hanya mereka-reka bagian aplikasi yang perlu diaktifkan.
Penutup
Desain user interface yang baik merupakan user interface yang tidak merepotkan, informatif tetapi tetap nikmat untuk dipandang oleh user. 8 Golden Rules dari Schneider ini memastikan desain yang baik tetapi dapat meringankan beban yang dialami user dalam menggunakan aplikasi yang kita buat.
Semoga blog kali ini berguna, sampai jumpa di lain waktu!