SOCCER

Pemantik bernama van de Beek

Kisah seseorang yang sudah lama terpinggirkan, yang pada akhirnya memberikan cahaya hangat walaupun sudah terlambat.

Faiz Ramadhan
The Amateurs

--

Donny van de Beek merayakan gol ke arah fans di away ends di Vicarage Road Stadium, Watford, Inggris, 20 November 2021. (Manchester United)

Alkisah, ada seorang gadis penjual korek api. Di malam natal yang dingin, ia berkeliling untuk menjajakan dagangannya. Dirinya harus berhasil menjual korek api untuk menghidupi ayahnya yang sakit, sepeninggal ibu dan neneknya yang sudah tiada. "Korek api, siapa yang mau membeli korek api" teriaknya tetapi tidak ada yang mempedulikan. Singkat cerita, gadis itu kedinginan dan harus membakar korek api miliknya untuk tetap hangat sambil melamun melihat ilusi yang dimunculkan oleh cahaya api.

Layaknya gadis penjual korek api, Ole Gunnar Solskjær harus memetik kemenangan melawan Watford untuk keberlanjutan karirnya. Posisinya di ujung tanduk, dan Solskjær harus menyalakan korek api miliknya untuk memperpanjang waktunya di Old Trafford. Akan tetapi, nyala korek yang dipantik satu-persatu tidak bertahan lama. Pemain akademi seperti Marcus Rashford dan Scott McTominay pun bermain di bawah perkiraan.

Tertinggal 2-0 di babak pertama, akhirnya Solskjær mengeluarkan korek api yang sudah disimpan lama. Pemantik itu bernama Donny van de Beek, dan indah nian nyalanya.Dalam waktu singkat, Manchester United langsung memegang kendali di babak kedua dengan orkestrasi van de Beek. Operan yang dilakukan tepat memecah pertahanan lawan sementara penempatan posisinya tiada duanya. Satu gol didapatkannya dengan cepat dan van de Beek dapat menghasilkan dua peluang lainnya dengan operan melewati pertahanan rapat. Proses terjadinya gol memperlihatkan van de Beek memiliki pemahaman ruang yang baik.

Setelah ikut membantu membuat serangan dari bawah, van de Beek merangsek masuk ke sepertiga wilayah lawan. Sadar Jadon Sancho terbuka lebar di sisi kanan, van de Beek masuk ke tengah untuk menarik masuk bek kiri Watford dan meninggalkan ruang luas untuk Sancho melakukan umpan silang.

Tidak berhenti disitu, van de Beek juga ikut masuk ke kotak penalti, menempati ruang kosong di antara dua bek.

Cristiano Ronaldo yang melihat posisi van de Beek kosong di depan gawang akhirnya memilih mengoper daripada menyundul langsung ke arah gawang. Dengan mudah van de Beek menyundul bola masuk, berbuah satu gol yang cukup lama dinanti van de Beek. Gol tersebut sebenarnya mengangkat moral Manchester United dan van de Beek kembali menjadi aktor utama atas beberapa peluang yang dihasilkan.

Dalam video di bawah terlihat jelas peningkatan kualitas Donny van de Beek dibanding musim lalu.

Hanya dengan tiga sentuhan, van de Beek membuka peluang untuk Manchester United. Sentuhan pertama dilakukan untuk menerima bola sekaligus menghadang marking physical dari pemain Watford, sentuhan kedua untuk melewati hadangan pemain tersebut, sentuhan ketiga van de Beek langsung melepaskan bola ke belakang bek untuk melepaskan Jadon Sancho di sisi kanan. Sayangnya peluang yang dibuat van de Beek dan Sancho tersebut tidak dapat dimaksimalkan Bruno Fernandes.

Tidak lama berselang peluang berikutnya kembali diciptakan.

Menerima bola dari Harry Maguire, dengan dua sentuhan van de Beek membebaskan Cristiano Ronaldo satu lawan satu dengan Ben Foster. Sayangnya, kali ini Ben Foster masih dapat menghalangi tembakan Ronaldo. Simpel cepat dan tepat merupakan identitas permainan van de Beek dan sebetulnya dibutuhkan Manchester United.

Tidak hanya dalam aspek penyerangan, Donny van de Beek pun berkontribusi atas pressing yang dilakukan United. Manchester United memenangi kembali bola dalam posisi yang lebih tinggi dan memegang kendali penguasaan bola. Van de Beek yang terus berlari seakan tak bisa berhenti karena lelah terlalu lama diminta duduk menepi.

Manchester United menjadi tim yang berbeda dalam sekejap. Namun sayang peluang terbuang dan kekalahan tak bisa terhindarkan. Dua gol tambahan di akhir babak kedua menjadikan skor kekalahan 4-1 di kandang Watford.

Layaknya cerita gadis penjual korek api yang memiliki ilusi indah bertemu dengan neneknya ketika menyalakan pemantik terakhirnya sebelum akhirnya mengakhiri usia. Pada akhirnya, Solskjær melihat "ilusi" permainan terindah Donny van de Beek yang jarang dimainkannya sebelum mengakhiri karirnya sebagai manajer Manchester United.

Faiz Ramadhan is a sports enthusiast. Spent his spare time to watch, read and write about sport especially soccer and the NBA. Manchester is his heaven. He follows Premier League religiously and recently watches Bundesliga in more frequent. Football Manager geek. Bandwagon Luka Doncic fan from day one.

You can follow him on Instagram: @faiz_rmdn and on Twitter: @faizrmd for his random rambles.

--

--