Weghorst Pekerja nan Semenjana

Faiz Ramadhan
The Amateurs
Published in
3 min readMar 12, 2023

Kedua kaki berlari gontai, menuju titik penjuru. Kedua tangan mengepal erat sambil berteriak, meluapkan emosi yang terpendam. Kedua lutut dijejakkan ke tanah, layaknya prajurit selesai berperang. Kepalanya menunduk dalam, sembari air muka mencerminkan kelegaan.

Wout Weghorst merayakan gol pertamanya di Old Trafford, Manchester, Inggris, 9 Maret 2023. (Wout Weghorst)

Wout Weghorst akhirnya mencetak gol pertamanya di Old Trafford pada Kamis malam 9 Maret 2023. Setelah berulang kali peluang terbuang, Weghorst mencatatkan namanya di papan skor dengan tendangan kaki kanan. Ia telan semua kritikan yang dilayangkan.

Theatre of Dreams kembali mewujudkan tajinya. Di malam pertandingan Eropa, walaupun di kompetisi kasta kedua, menghidupkan mimpi Wout Weghorst yang merupakan salah satu pemain yang paling bekerja keras di paruh kedua musim. Publik Old Trafford menyambut riuh, mimpi Weghorst masih terus berlanjut.

Belum genap satu bulan, Weghorst jongkok termenung di lapangan hijau. Pertandingan sudah lama selesai tetapi nyanyian “Take Me Home — United Road” masih memekakan telinga. Bibir Weghorst merekah sumringah tapi mata memancarkan rasa tidak percaya atas apa yang terjadi. Dirinya baru saja memastikan kemenangan 2–0 atas Newcastle United di final Carabao Cup. Piala pertama sepanjang karirnya yang diraih bersama klub terbesar di Inggris dan salah satu yang terbesar di dunia.

Wout Weghorst merayakan trofi pertama bersama Manchester United, London, Inggris, 26 Februari 2023. (Wout Weghorst)

Weghorst pantas untuk tidak percaya, belum genap setahun klub asalnya dipastikan degradasi ke divisi Championship. Seragam Manchester United terlihat kebesaran dipakai badannya yang sesungguhnya sudah besar. Weghorst bisa jadi orang pertama yang akan mengakui kalau dirinya tak layak berseragam setan merah.

Di hadapan nama mentereng seperti Cantona, Cole, Yorke, Nistelrooy, Ronaldo hingga Cavani, badan besar Weghorst tidak akan pernah cukup untuk memakai baju yang sama. Dirinya juga tidak elegan layaknya Berbatov ataupun eksplosif seperti Rooney. Hanya dua gol dicatatkan dalam 13 pertandingan yang dimainkan bersama Manchester United, menurut transfermarkt.

Tapi Weghorst memiliki hati besar yang dapat dibandingkan dengan penyerang manapun yang pernah mengenakan baju Manchester United. Rasa mawas diri itu yang menjadi kunci untuk tampil sepenuh hati. Weghorst mencatatkan. Sadar akan keterbatasannya, Weghorst fokus berkontribusi dalam kebisaannya menjadi penyerang yang mampu bertahan dan melakukan pressing dengan baik. Menurut fbref, dalam satu tahun terakhir, Weghorst mencatat persentil di atas 90 bagi penyerang (lebih baik dari 90% penyerang lain) dalam melakukan tackle, interceptions dan ball recoveries. Weghorst sadar kontribusi perannya adalah melakukan pekerjaan kasar agar primadona seperti Rashford maupun Bruno dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Kepentingan tim seperti sudah terpatri di dahinya. Ini bukan sekedar pelatih Belanda mendukung pemain Belanda. Ini soal kekuatan untuk mengakui bahwa dia hanyalah sebuah garnish di dalam piring hidangan utama dan tidak semua pemain dapat melakukannya. Ini soal merebut bola, berlari melakukan pressing ataupun membuka ruang tanpa memikirkan wajahnya muncul di halaman pertama. Kekuatan yang datang setelah memahami kepantasan dan kesadaran kalau yang dijalaninya saat ini harusnya hanya terjadi di alam mimpi. Weghorst memperpanjang mimpinya dengan ribuan langkah setiap pertandingan yang dibuatnya.

Faiz Ramadhan is a sports enthusiast. Spent his spare time to watch, read and write about sport especially soccer and the NBA. Manchester is his heaven. He follows Premier League religiously and a Football Manager geek. Bandwagon Luka Doncic fan from day one.

You can follow him on Instagram: @faiz_rmdn and on Twitter: @faizrmd for his random rambles.

--

--