Khilaf-ah
(Sebuah Kehilafan tentang Kehilafahan)
Backstory.
“Kamu percaya akan Tuhanmu, jadi kamu merasa perlu mematuhi dan menyebarkan apa yang kamu percaya. Masalahnya salah satu bagian yang kamu percaya (konsep khilafah) tidak dipercaya banyak orang bahkan negara. Hayoloh, turut perintah Tuhan atau perintah Negara????
Pertanyaan diatas, itu enaknya saya tanyakan pada kawan-kawan saya yang masih mempercayai konsepsi Khilafah sebagai tatanan politik dan hukum bernegara. HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dibubarin karena dianggap promoting konsep yang demikian dan jadinya bertentangan sama Pancasila dan UUD1945.
Spoiler: Seorang Yahudi pun bisa jadi Khilafah.
Khilaf, ah… (Lupa definisi=lupa arti)
Sesuai judulnya, agaknya banyak pihak khilaf(bahasa islamnya lupa) soal apa itu khilafah dan khalifah. Izinkan saya buat recall memori kalian dengan ayat agung, bismillah:
Menurut Quran
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Al Quran: Al Baqarah Ayat 30.
Ada banyak juga ayat lain yang membahas tentang khalifah dan khilafah*, tapi menurut saya ini yang paling menarik. Ini adalah ayat yang menceritakan penciptaan Nabi Adam A.S. (manusia pertama) yang mana disini ada beberapa sari yang bisa diambil:
- Sebelum dibuat, Allah SWT nge-twit ke malaikat: “W bakal menjadikan Adam dan keturunannya sebagai khalifah di muka bumi.”
- Kata “khalifah di muka bumi” berlaku juga sama turunannya, mau dia orang cina atau donald trump atau orang islam, semuanya turunan Nabi Adam A.S. (Berdasarkan tafsir Al-Qurtuby dan Ibnu Katsir).
Sisanya banyak yang bisa dibahas dari ayat ini tapi mungkin jadi pembahasan di lain waktu…
Menurut Wikipedia
Kok wikipedia? Ini liat aja di catatan. Anyway, ini kata si wiki:
Khilafah (bahasa Arab: الخلافة, Al-Khilāfah) didefinisikan sebagai sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut Khalifah, dapat juga disebut Imam atau Amirul Mukminin.
Wikipedia: Khilafah Ayat 1
Dari pengertian ini, dapat disimpulkan secara deduktif bahwa khalifah itu adalah orang yang:
1. Memimpin kaum muslim,
2. Bertujuan untuk menerapkan hukum-hukum islam,
3. Mengemban dakwah,
4. Ya kalo gitu berarti harus muslim juga, logikanya: Shalat adalah dakwah juga dan orang harus muslim dulu baru sah shalatnya.
See, orang pada khilaf! Ah!
Kentara sekali perbedaan antara pengertian Khilafah dan khalifah dari ayat Al-Quran dengan ayat Wikipedia, sampai hari artikel ini dibuat, belum ada revisi tentang pengertian ini, dari yang kita bisa simpulkan (dari ayat Al-Quran) bahwa khalifah itu adalah birthright semua manusia, tapi dari penjabaran Wikipedia, malah jadi seolah-olah birthright orang islam saja.
Bahaya loh ini.
Karena kita semua pun saya jamin lebih sering buka Wikipedia dan Google kalau cari tahu sesuatu ketimbang buka Quran dan tafsir, jadinya, orang berfikir itulah khilafah yang sesungguhnya!
(Meskipun di wikipedia kalo scroll ke bawah tetep bakal nemuin kritik tentang pengertian khilafah tersebut…)
Orang seakan lupa, khilaf, arti khilafah yang sesungguhnya.. yaitu:
“Hak lahir kamu, sebagai manusia dan bukan simba, untuk mengurusi/memanage bumi dan kandungannya, bukan merusaknya.”
(Disarikan dari Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 30, align dengan tafsir Al-Qurtuby)
Khalifah, padahal yahudi.
Jaaadiiiiii…. kita udah tau bahwa menjadi seorang khalifah atau (manager) bumi adalah tugas dan hak umat manusia dari awal penciptaan. Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke 16, adalah salah satu contoh Khalifah yang hebat, kalau pinjem titelnya Daenerys dia itu ‘The breaker of chains’. Dia jadi Presiden Amerika Serikat yang memulai penghapusan perbudakan, itu adalah kegiatan kemanusiaan besar yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan kalo kamu percaya tindakan Nabi Muhammad SAW itu adalah tindakan baik, dan kamu menerima pengertian khalifah sebagai birthright umat manusia di muka bumi, logisnya, kamu juga sepakat kalo Abe Lincoln pernah menjadi khalifah dan membuat kekhilafahan yang baik.
Mungkin next-time kalo ada march tentang khalifah/khilafah di Indonesia, bisa tuh bawa poster Abe Lincoln buat dibawa juga, biar gak cuma bendera ‘tauhid’ aja yang dibawa, kan dia juga khalifah kaya kata Al-Quran :).
Khalifah versi HTI & Wikipedia juga bener kok!
As in: Jadi konsep yang relevan di awal abad ke 20, mungkin(?) yang jelas, konsepsi khilafah sebagai sistem pemerintahan itu juga adalah ijtihad ulama tentang pengintegrasian islam dengan hukum tata negara serta politik.
Konsep ini di-develop dan didasarkan pada sistem pemerintahan dari early islamic age yaitu: Muhammad SAW di Madinah. Saya gak akan bahas banyak soal ini karena tentu, dalam paham islam, Muhammad SAW adalah manusia terbaik, jadi, mau dengan konsep komunisme, kapitalisme, MARXISME sekalipun kalo ‘Karl-Marx-nya’ manusia terbaik yang di-guide oleh Tuhan itu sendiri ya tentu pemerintahannya bakalan keren.
Pertanyaan OOT (out of topic): Yang dilakukan nabi Muhammad itu, adalah sistem pemerintahan islam atau sistem pemerintahan nabi Muhammad SAW?
Jadi konsep pemerintahan yang dipimpin oleh seorang khalifah yang juga imam agama, punya misi menyebarkan syiar agama dan memerintah dengan syariat islam (udah mirip definisi wikipedia belum tuh haha) sangat mungkin untuk jadi pemerintahan ideal dan utopis(OOT: utopis padanan-nya adalah madani, di derivasi dari kata madinah, MENGACU pada pemerintahan Madinah di masa Nabi Muhammad SAW).
Sekaligus juga sebuah limitasi.
Bahwasannya, manusia lain tidak di bimbing Tuhan secara firsthand, suka melakukan hal-hal busuk dan tak terduga, bahkan petinggi agama, bahkan Khalifah Imam Ali bin Abu Thalib R.A, bisa dianggap sebagai penyimpang oleh salah satu kaum muslim sendiri**
Hal ini membawa pandangan skepticism no. 2 saya pada sistem pemerintahan Khilafah mainstream…
Tidak ada ‘khalifah’ mainstream yang benar-benar bisa sempurna dan mensejahterakan masyarakat seperti Muhammad SAW di Madinah.
Jadi khilafah versi HTI dan Wikipedia, baik dan bisa dijalankan(menurut saya) oleh Nabi Muhammad SAW sendiri. Hal berikutnya yang menjelaskan tentang ini.
Ngide Khilafah, Gak Disuruh Allah SWT.
Tau gak sih bahwa gak ada satu ayat pun di Al-Quran yang menjelaskan bahwa manusia itu WAJIB untuk bikin sistem pemerintahan negara islam?HTI, ISIS, dan semua yang punya keinginan untuk mendirikan kekhalifahan muncul karena desire dan kecenderungan beberapa muslim dan ulama, untuk mengabdi dan mengamalkan Islam di semua lini. Hanya saja membentur permasalahan-permasalahan berikut:
- Sistem Belum Lengkap. Aksesori dari sistem pemerintahan khilafah mainstream, seperti kementerian, hukum serta aturan, itu disadur dari pemerintahan Nabi Muhammad SAW, dan kekhalifahan 4 sahabat, SISANYA? NGIDE/IJMA. Karena permasalahan tata negara di masa ini kompleks dan tidak semua ada contoh penyelesaian melalui Al-Quran/Al-Hadist, makannya banyak aturan yang penyelesaiannya jadinya ‘ngide’, ini mirip dengan konsep Marxisme yang semua orang gak tahu pengaplikasiannya yang tepat begimana, makannya lahir Maoisme dan Leninisme.
- Saya Kristen, Saya Hindu, Saya Menyembah Uang. Tuhan tiap orang beda-beda. Dan ini berimplikasi pada hal hal seperti hukum apa yang bisa diterima semua orang secara universal. Hukum islam, di sisi lain, jika ingin di jadikan dasar hukum suatu negara, tentunya bakalan sulit banget untuk di terima agama lain karena mereka pun punya pegangan agama mereka sendiri dalam urusan benar dan salah.
- Kondisi dunia cukup kompleks. Banyak yang akhirnya percaya khilafah adalah solusi, tapi saya pesimis. Hukum islam dalam beberapa aspek mungkin tidak cocok untuk kondisi dunia sekarang ataupun agama lain.
- Belum ada contoh yang berhasil. Percaya atau engga, kapitalisme sekarang berkembang karena sosialisme dianggap-tidak-berhasil. Imperialisme dulu berhasil karena ada yang mencoba dan berhasil, tapi di geser karena tidak fit lagi pada jamannya. Jadi, cara paling baik adalah jadikan satu negara bersistem khilafah mainstream dan coba lihat hasilnya, kalau bagus, negara lain pasti rela ngikutin. Saya jamin.
Final Thought:
Khalifah itu bisa semua orang, dan hak semua manusia untuk jadi khalifah. Sistem pemerintahannya sendiri, yang didasarkan pada hukum islam, masih banyak lubang yang perlu diisi karena perbedaan masa antara masa kenabian dan masa sekarang. Hal penting lainnya: perlu diingat bahwa kalau bicara islam, agama islam pun mengklaim nabi-nabi sebelumnya beragama islam. Dan bahkan Nabi Sulaiman bentuk pemerintahannya kerajaan. Hayo, mau mencontoh pemerintahan khilafah versi Nabi Sulaiman A.S yang seorang Nabi atau Khulafaur Rasyidin? Atau malah sistem khilafah tambal sulam dari ulama kamu?
Khilafah bukan semata-mata bikin negara isinya orang shalat dan pakai cadar, tapi lebih ke cara kamu mengelola suatu negara secara adil dan benar, konsep khilafah yang mengacu pada cara Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin memimpin (hukum praktis) tidak semuanya bisa diaplikasikan di masa sekarang. Sama halnya adzan yang awalnya hanya teriak di genteng masjid lalu diubah jadi menggunakan mic dan speaker, sudah saatnya pula hukum potong tangan atau rajam digantikan oleh hal lain yang takaran keadilannya tentu sama namun disesuaikan dengan perkembangan zaman dan dunia.
Seperti judulnya, orang banyak khilaf soal ini.
Note: ***
- *Khilafah tidak secara eksplisit maupun implisit disebutkan dalam Al-Quran namun, penyebutan khalifah di dalam Al-Quran membuat khilafah (kata kerja turunan dari khalifah, dapat dianggap di-mention pula (secara substansi), baca: Surat Jawaban Din Syamsudin atas konsep Khilafah & Khalifah.
- **Kaum Khawarij, kaum SJW keislaman pertama di bumi, kurang lebih orang yang pemahamannya kayak ISIS, atau SJW yang berpikiran begini: “Yang benar hanya khalifah (Ali R.A) dan kita pengikutnya sisanya harus di basmi (bunuh) tapi ternyata khalifah kita juga menyimpang, jadi kita harus bunuh khalifah kita, apa? Kamu gamau ikutan bunuh khalifah kita? Kamu juga kafir membiarkan orang kafir hidup, kamu masuk dead list juga ya!”
Referensi: https://tafsirweb.com/290-quran-surat-al-baqarah-ayat-30.html