Gestalt dalam Desain Grafis

Beni Pambudi
TLabCircle
Published in
3 min readJun 5, 2023

Teori Gestalt adalah kerangka kerja psikologi yang digunakan dalam desain grafis untuk memahami cara manusia mempersepsi dan mengorganisir informasi visual. Teori ini dikembangkan oleh para psikolog Jerman pada awal abad ke-20, yang menyelidiki bagaimana manusia mengenali pola, bentuk, dan struktur dalam pengalaman visual mereka.

Beberapa prinsip utama dalam teori Gestalt yang relevan dalam desain grafis adalah sebagai berikut:

Kesamaan (Similarity)

Manusia cenderung mengelompokkan elemen-elemen yang serupa berdasarkan atribut visual mereka seperti bentuk, ukuran, warna, atau tekstur. Prinsip ini dapat digunakan dalam desain grafis untuk menggabungkan elemen-elemen serupa menjadi kelompok yang saling terkait.

Similarity — Lingkaran putih dianggap membentuk kelompok yang berbeda dari kelompok yang dibentuk oleh lingkaran hitam.

Proximitas (Proximity)

Manusia cenderung mengelompokkan elemen-elemen yang berdekatan satu sama lain menjadi kelompok atau kesatuan. Jarak spasial antara elemen-elemen dapat mengindikasikan hubungan atau keterkaitan di antara mereka.

Proximitas (Proximity) — Elemen desain yang dekat satu sama lain dianggap terkait, sedangkan elemen yang berjarak terpisah dianggap sebagai milik kelompok yang terpisah.

Kesinambungan (Continuity)

Manusia cenderung melihat elemen-elemen yang membentuk garis atau pola yang mulus sebagai satu kesatuan atau kelanjutan yang berkesinambungan. Dalam desain grafis, prinsip ini dapat digunakan untuk mengarahkan pandangan atau memberikan aliran visual yang jelas.

Continuity — Unit-unit kelompok yang berorientasi cenderung diintegrasikan ke dalam keseluruhan perseptual jika mereka selaras satu sama lain

Ketertutupan (Closure)

Manusia cenderung melihat bentuk atau objek yang tidak lengkap sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dalam desain grafis, prinsip ini dapat digunakan untuk menciptakan ilusi bentuk atau objek dengan menggunakan elemen yang terinterkoneksi.

Closure — Orang cenderung mengisi kekosongan untuk melihat objek yang lengkap.

Figur dan Latar Belakang (Figure-Ground)

Manusia cenderung memisahkan objek atau bentuk dari latar belakangnya dan mengidentifikasi elemen yang lebih dominan sebagai “figur”. Prinsip ini dapat digunakan dalam desain grafis untuk menciptakan kontras antara elemen utama dan latar belakangnya.

Figure-Ground — Bagaimana mata dapat memisahkan bentuk dalam sebuah desain dari latar belakang desain tersebut.

Simetri dan Keselarasan (Symmetry and Balance)

Manusia cenderung melihat elemen-elemen yang simetris atau sejajar sebagai kelompok yang teratur dan stabil. Prinsip ini dapat digunakan dalam desain grafis untuk menciptakan keseimbangan visual dan keharmonisan.

Symmetry and Balance — Saat kita melihat sebuah desain, kita menilai penampilan totalnya dalam kaitannya dengan keharmonisan semua elemennya.

Kesejahteraan (Prägnanz)

Manusia cenderung mencari kesederhanaan, kejelasan, dan keteraturan dalam pengalaman visual. Prinsip ini dapat digunakan dalam desain grafis untuk menciptakan tata letak yang bersih, jelas, dan mudah dipahami.

Prägnanz — Ketika disajikan dengan logo Olimpiade, Anda akan melihat lingkaran yang tumpang tindih daripada bermacam-macam lengkungan. , garis terhubung.

Penerapan prinsip-prinsip Gestalt ini dalam desain grafis membantu menciptakan karya yang lebih teratur, menarik, dan mudah dipahami oleh pemirsa. Dengan memahami cara kerja persepsi manusia, desainer grafis dapat mengoptimalkan pengaturan elemen-elemen visual untuk mengomunikasikan pesan dengan lebih efektif.

Referensi “Gestalt for Visual Designers” oleh Stephen Anderson

--

--