Mengenal 4C Dalam UX Design Yang Tidak Boleh Kamu Abaikan
Desain lintas platform yang berhasil berarti memberikan pengalaman yang baik kepada para pengguna
Setelah kita mempelajari pertimbangan saat mendesain untuk beberapa platform, kali ini kita akan membahas prinsip-prinsip yang digunakan saat mendesain untuk lintas platform.
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang 4C, kalian dapat membaca terlebih dahulu artikel mengenai pertimbangan saat mendesain untuk beberapa platform.
Sebagai seorang UX Designer, tugas kita adalah memastikan desain yang kita buat mampu memperhitungkan dan memanfaatkan sepenuhnya fitur-fitur disetiap platform. Saat memulai mendesain lintas platform, ada baiknya untuk mengingat 4C: Consistency, Continuity, Context, dan Complementary.
Consistency (Konsistensi)
Saat mendesain sebuah produk, penting untuk tetap mematuhi aturan-aturan tentang brand guidelines untuk memastikan konsistensi di seluruh platform dan membentuk brand awareness. Mempertahankan desain yang konsisten membantu meningkatkan user experience dan membangun kepercayaan, karena pengguna menginginkan desain yang konsisten di seluruh platform dan produk.
Continuity (Kontinuitas)
Kontinuitas dalam desain berarti bahwa pengguna dapat tetap melihat progres yang telah mereka peroleh saat berpindah dari satu platform ke platform berikutnya. User experience di setiap platform mungkin sedikit berbeda, tetapi fungsionalitas produk harus tetap terjaga.
Context (Konteks)
Konteks Penting juga untuk mempertimbangkan konteks setiap platform yang kita rancang. Ini berarti memikirkan waktu dan cara pengguna berinteraksi dengan fitur tertentu di platform yang beragam.
Complementary (Pelengkap)
Salah satu cara untuk menciptakan user experience lintas platform yang baik adalah dengan memastikan bahwa desain setiap platform memberikan hal baru kepada pengguna.
Desain lintas platform yang sukses berarti memberikan pengalaman yang baik kepada pengguna, apa pun platform yang mereka gunakan.
