Film “Perburuan” dan “Bumi Manusia” Tayang Mulai Hari Ini

Travel-iing Indonesia
Travel-iing Indonesia
3 min readAug 15, 2019

Hari ini, 15 Agustus 2019 adalah hari penayangan perdana film Perburuan dan Bumi Manusia. Selain untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, film Perburuan yang disutradarai oleh Richard Oh dan Bumi Manusia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo juga dibuat sebagai penghormatan terhadap mendiang Pramoedya Ananta Toer, penulis dari dua novel yang diadaptasi ke kedua film tersebut.

Poster film Perburuan dan Bumi Manusia (Sumber: celebrity.okezone.com)

Sebagai film nasional, Perburuan dan Bumi Manusia amat kental dengan semangat pergerakan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perburuan menceritakan tentang seorang prajurit PETA bernama Raden Hardo yang melakukan pemberontakan pada masa pendudukan Jepang hingga menjelang kemerdekaan Indonesia. Sedangkan Bumi Manusia menceritakan tentang perjuangan Minke (alias Raden Mas Tirto Adhi Soerjo) menghadapi ketidakadilan yang dialami bangsanya oleh pihak penjajah. Uniknya, dua novel yang diangkat ke dalam kedua film tersebut ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer selama berada di balik jeruji besi. Novel Perburuan ditulis ketika ditahan oleh Belanda di Bukit Duri, Jakarta (1947–1949) dan Novel Bumi Manusia ditulis ketika menjalani pengasingan di Pulau Buru, Kepulauan Maluku pada kurun waktu 10 tahun (1969–1979).

R.M. Tirto Adhi Soerjo, bapak pers Indonesia yang menjadi tokoh sentral dalam novel Bumi Manusia (Sumber: en.wikipedia.org)

Selama proses produksi film Perburuan, Adipati Dolken yang memerankan Raden Hardo menghadapi sejumlah kendala seperti naskah yang rumit dan panjang, yang diatasinya dengan diskusi panjang dengan sang sutradara, Richard Oh. Selain itu, demi menampilkan akting yang maksimal, Adipati Dolken belajar strategi perang melalui gim daring PUBG serta berlatih Kendo.

Adegan sparring Kendo (Sumber: kumparan.com)

Lain cerita dengan film Bumi Manusia.

Sejak awal, proses penggarapan film Bumi Manusia telah mengalami banyak hambatan, seperti biaya produksi yang sangat tinggi, pergantian sutradara dan penulis naskah, hingga dipilihnya Iqbaal Ramadhan (Dilan 1990, Dilan 1991) sebagai pemeran Minke, sang tokoh utama, yang menuai kontroversi. Hal ini karena figur Dilan yang terlanjur sudah sangat melekat pada dirinya. Untuk mengatasi hal tersebut, Iqbaal sampai rela berlatih untuk membentuk tubuhnya supaya lebih berisi dan tampil maksimal sebagai Minke.

Proses latihan yang dijalani oleh Iqbaal Ramadhan (Sumber: Instagram @jansen_ongko)

Selain itu, pada proses produksi, juga terdapat kendala lain seperti penggunaan CGI yang mencapai sekitar 50 persen, waktu produksi yang relatif singkat, serta sulitnya para pemeran untuk memunculkan emosi yang tepat pada film. Untuk poin terakhir, sang sutradara, Hanung Bramantyo, bahkan terpaksa melakukan kekerasan terhadap Iqbaal Ramadhan dan Mawar Eva de Jongh. Semua kendala tersebut diatasi demi menghasilkan karya yang berkualitas tinggi. Saking berkualitasnya, pada gala premiere film Perburuan dan Bumi Manusia di Surabaya, film Bumi Manusia mendapat standing ovation dari para penonton yang hadir.

Nah, penasaran kan dengan filmnya? Film Perburuan dan Bumi Manusia sudah mulai ditayangkan hari ini, lho! Jadi, jangan lupa untuk menyaksikan film Perburuan dan Bumi Manusia di bioskop terdekat. Selamat menonton!

--

--