Koperasi: Jawaban Bangsa Indonesia terkait Kesejahteraan Rakyat

Travel-iing Indonesia
Travel-iing Indonesia
2 min readJul 12, 2019

Tanggal 12 Juli setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia. Hal tersebut bermula dari diadakannya Kongres Koperasi pertama di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun 1947, yang mengawali berdirinya Sentral Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia (SOKRI). Meski begitu, konsep koperasi dan implementasinya telah ada sejak puluhan tahun sebelumnya. Nah kali ini, bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia, Travel-iing Indonesia akan memaparkan perkembangan koperasi di Indonesia mulai dari cikal bakalnya hingga ke masa kini.

Koperasi pada Masa Pra-Kemerdekaan

Kantor Hulp en Spaarbank, yang di kemudian hari dikenal sebagai Bank Rakyat Indonesia (Sumber: kekunaan.blogspot.com)

Tanggal 16 Desember 1886, Hulp en Spaarbank yang didirikan dengan konsep koperasi kredit, didirikan oleh seorang Patih Purwokerto bernama R. Aria Wiraatmadja. Hulp en Spaarbank yang bertujuan membantu pihak yang terjerat lintah darat segera mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Hindia Belanda dan diintegrasikan ke dalam pelaksanaan politik etis.

Kemudian, gerakan koperasi segera memiliki bentuk yang berbeda dengan didirikannya koperasi rumah tangga pada tahun 1908 dan berupa gerakan masif seperti Sarekat Dagang Islam pada tahun 1913 guna memfasilitasi usaha para pengusaha tekstil dari kaum Bumiputera dalam menghadapi kompetitornya yang berskala lebih besar.

Keberadaan koperasi juga dinaungi oleh Pemerintah Hindia Belanda di bawah Departemen Dalam Negeri, dan oleh Pemerintah Jepang di bawah Kantor Perekonomian Rakyat pada masa pra-kemerdekaan.

Koperasi Pasca Kemerdekaan

Mohammad Hatta, Proklamator Kemerdekaan Indonesia sekaligus Bapak Koperasi Indonesia (Sumber: geotimes.co.id)

Di tengah kehadiran Sekutu dan NICA, pada tanggal 12 Juli 1947, Kongres Koperasi Indonesia Pertama di Tasikmalaya berhasil diadakan dengan dihadiri oleh 500 utusan dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kongres tersebut disusul dengan Kongres Koperasi Indonesia Kedua di Bandung dengan menetapkan Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Hal ini merupakan bentuk apresiasi terhadap jasa beliau dalam bidang ekonomi dan koperasi. Menurut beliau, koperasi yang mengusung gotong-royong dan pembagian keuntungan secara merata dapat menjadi solusi atas ketimpangan ekonomi di Indonesia.

Di masa kini, salah satu contoh kesuksesan koperasi di Indonesia adalah Koperasi Srinadi di Bali yang menaungi hampir 13.000 pengusaha dan memiliki berbagai jenis unit usaha. Aset yang dimiliki koperasi tersebut dapat mencapai Rp. 248,4 miliar dan mencatatkan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp. 2,943 miliar pada tahun 2018.

Nah, itulah perkembangan koperasi di Indonesia yang telah dimulai sejak Pemerintahan Hindia Belanda hingga kini. Semoga kedepannya, seluruh koperasi di Indonesia dapat semakin maju dan terus memajukan perekonomian rakyat Indonesia. Selamat Hari Koperasi Indonesia 2019!

--

--