Tradisi Masyarakat Indonesia dalam Menyambut Isra Mi’raj

Travel-iing Indonesia
Travel-iing Indonesia
2 min readApr 2, 2019

Setiap tanggal 27 Rajab, sesuai penanggalan Hijriyah, umat Islam memperingati peristiwa Isra Mi’raj. Isra Mi’raj adalah peristiwa kepergian Nabi Muhammad S.A.W. dari kota Makkah ke Yerusalem dan kenaikan ke langit ketujuh untuk menerima perintah shalat bagi seluruh umat Islam. Di Indonesia, peristiwa ini diperingati setiap tahunnya dengan berbagai tradisi. Namun, secara umum, apa saja yang dilakukan masyarakat Indonesia saat menyambut Isra Mi’raj? Travel-iing Indonesia telah menghimpun berbagai tradisi unik yang dilakukan di Indonesia.

Pengajian Bersama

Sebagaimana pada hari-hari besar Islam lainnya, peringatan Isra Mi’raj kerap diisi dengan kegiatan pengajian, seperti ceramah agama yang umum di seluruh daerah di Indonesia, maupun berbentuk membaca dan mengkaji sebuah kitab pada tradisi Khatam Kitab Arjo di daerah Temanggung, Jawa Tengah.

Mengkaji kitab di Temanggung, Jawa Tengah
(sumber : blog.reddoorz.com)

Pawai Keliling

Isra Mi’raj juga lazim diisi dengan kirab, arak-arakan, atau pawai keliling. Di Siwarak, Jawa Tengah, ada tradisi Nyadran Desa yang diisi dengan mengarak replika hewan dan hasil bumi. Di Yogyakarta, pada tradisi Rejeban Paksi Buraq, gunungan buah dan karangan dari kulit jeruk bali berbentuk Buraq, tunggangan Nabi Muhammad S.A.W. saat Isra Mi’raj diarak dari keraton Yogyakarta hingga Masjid Gede Kauman. Selain itu, di Kota Bandung, ada tradisi pawai obor yang dilaksanakan pada malam hari.

Pawai obor di Kota Bandung, Jawa Barat
(Sumber: opini.id)

Makan Bersama

Masyarakat Jawa pada umumnya menggelar tradisi Ambengan dengan membawa berbagai makanan untuk dimakan bersama selepas shalat maghrib dan pengajian. Di beberapa tempat yang lain, terdapat pula tradisi membagi-bagikan makanan pada tradisi Rajaban di Cirebon, dan membagi-bagikan gunungan buah pada tradisi Rejeban Peksi Buraq di Yogyakarta.

Selain di pulau Jawa, masyarakat Bangka juga menggelar tradisi Nganggung. Uniknya, makanan dibawa dengan dulang atau rantang untuk bersama-sama dinikmati.

Tradisi Nganggung di Bangka Belitung
(Sumber: babelprov.go.id)

Originally published at https://travel-iing.co.id on April 2, 2019.

--

--