Orang Tua Dari Salah Satu Tersangka Pelaku Kampanye Hitam Menuntut Prabosan Bertanggung Jawab!

Seword
TribunNews
Published in
3 min readFeb 27, 2019

Herlina, orang tua dari salah satu tersangka pelaku kampanye hitam yang menyerang Joko Widodo di Karawang mengaku menyesal atas perbuatan anaknya. Ia pun meminta Prabowo-Sandi ikut bertanggung jawab atas hal ini.

Kasihanilah ibu Herlina, orang tua dari salah satu emak-emak yang tanpa akal sehat ngebacot dilapangan dan diunggahnya kemedia sosial supaya apa? Supaya dapat pengakuan dari Yang Maha Terhormat Prabosan, dimana kini setelah diciduk, bahkan langsung tak diakui kalau mereka dari organisasi relawan bernama PEPES.

Biang Kerok Kampanye Hitam Cuci Tangan

Entah bagaimana logikanya, Ketum PEPES Bantah Emak-emak Ditangkap di Karawang Anggotanya

Ketua Umum Partai Emak-emak Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (PEPES), Wulan membantah tiga perempuan yang ditangkap di Karawang, Jawa Barat adalah anggotanya. Wulan menduga emak-emak yang berkampanye jika Jokowi menang azan dilarang dan pernikahan sejenis sah itu hanya simpatisan PEPES.

Walau tak diakui sebagai anggota, tapi lucunya Wulan ini secara tersirat berusaha menyuarakan dukungan dalam bentuk kata yang agak terbalik di otak saya, yakni adalah sebagai berikut. Menurut Wulan, apa yang dilakukan ibu-ibu di Karawang itu bukan kampanye hitam. Ibu-ibu itu dinilainya hanya mencoba mengkampanyekan Prabowo-Sandi dengan bahasa mereka.

Apalah cuap-cuapnya Wulan, Polisi lewat hukum akan membuktikannya secara jelas. Bisa saja Wulan mau ikut menyusul kedalam penjara? Nanti langsung tak diakui juga kali ya sebagai ketua PEPES? Haha

Jangankan Wulan, Ratna Sarumpaet saja yang sudah bertengger lebih lama tampil dilayar kaca sebagai Tim Pemenangan BPN saja bahkan “Tidak diakusi” oleh Faldo Maldini dengan teriak paling nyaring “Itu Bukan Kami” Lah apalagi sekelas Wulan nanti? Ya Wulan sih masih aman, yang kasihan itu 3 pelaku yang telah terciduk itu lho.

Kan lucu nan menggemaskan, prajurit-prajurit jihad berani koar-koar siap masuk penjara, pas masuk penjara eh kebingungan sendiri. Karena apa? Berteman sama ular ya bakal dipatok juga, habis terciduk ya elo siapa?

Tiga tersangka kasus kampanye hitam di Karawang sampai saat ini belum mendapat pendampingan hukum dari BPN Prabowo-Sandi atau pihak keluarga. Namun demikian penyidik Polda Jawa Barat menyediakan penasihat hukum bagi tiga orang wanita yang diduga sebagai anggota tim kampanye Prabowo-Sandi tersebut. Lihat, malah Polisi sendiri yang menyiapkan penasihat hukum. Kurang baik apa negara kita ini? Bahkan terhadap pelaku yang jelas-jelas buat kriminal seperti itu masih saja disayang.

Kemana Prabowo? Kemana Sandi? Tidak mau dekat-dekat malah dengan pelaku-pelaku ini. Takut apa? Takut citranya tercoreng karena mengakui mereka sebagai relawannya? Kasian sekali karena pada faktanya 3 Tersangka tak diakui sama sekali

Padahal berani koar-koar soal dilarang azan dan pernikahan sejenis sah. Ibu-ibu ini menurut analisis saya tidak mungkin berani tanpa adanya arah tertentu, mungkin bisa saja dari sang penasihat PEPES, atau memang ketua PEPES sendiri. Toh pada faktanya lewat laman CNN Sebagaimana yang sudah saya kutip diatas. Wulan sendiri berkata kalau apa yang dilakukan 3 emak-emak ini bukan kampanye hitam toh?

Artinya mengucap seperti ini tidak masalah, secara logika ya begitu, karena penafsirannya dari lisan “Bukan kampanye hitam” dengan alasan kurangnya edukasi. Istilahnya, kalau dungu boleh aja koar macem-macem. Jadi kurang lebih kemungkinan brefiengnya seperti itu.

Karena itulah mengapa emak-emak berani tampil garang dilapangan ngefitnah sana ngefitnah sini, karena apa? Karena ada penjamin (sebagai janji sosok yang melindungi) Orang ini kasih arahan, pura-pura dungu aja, yang penting bisa ngarang bebas dilapangan.

Eh nyatanya, setelah ditangkap, langsung cuci tangan sayangnya, berusaha dibantu hanya via lisan. Tapi bahkan tak diakui sebagai relawan.

Sebagai penutup, kepada relawan Prabosan, nikmatilah hidup sebagai relawan yang bahkan kalian tak akan dianggap. Ratna saja dibuang, apalagi kalian? Itulah mengapa kami kecebong ini mempertanyakan nasib bangsa ditangan Prabowo. Karena bagi mereka yang penting menang, apapun caranya yang penting menang. Rakyat urusan belakang, dimana artinya bukan tidak mungkin rakyatpun pasti dibuang. Dari pada makin tersesat jadi kampret yang bela sampai mati pun tak diakui oleh Prabowo, mending gabung bersama kami yuk disini. (Bani/Seword)

--

--