Tangkap! Haikal Hassan Sebar Hoaks Video Ajakan Pilih Jokowi Berbahasa China

Seword
TribunNews
Published in
3 min readFeb 21, 2019

Sepertinya mereka sudah kehabisan amunisi untuk menyerang Jokowi. Otak tidak sanggup, hoaks pun disebar. Tidak jera-jera menyebar hoaks. Kali ini aktor penyebar hoaks itu adalah Haikal Hassan.

Di akun Twitternya dia mengunggah video berupa ajakan pilih Jokowi berbahasa China dengan caption “Kepada @bawaslu_RI. Ini ada film begini boleh?” Entah dia mempertanyakan soal videonya yang berbahasa China atau kontennya yang mengajak pilih Jokowi, kita tidak tahu pasti.

Postingan ini sudah disukai 5.593 orang dan diretweet 3.922 orang dengan komentar sebanyak 1.500-an orang. Cuitan ini diunggah pada 19 Februari 2019 pukul 16.03.

Video di cuitan Haikal Hassan ini sudah saya download dan kemudian saya upload ke Youtube. Saya mendownloadnya karena Seword belum mendukung embed cuitan dari Twitter disertai video. Sekaligus saya mau video itu menjadi bukti bahwa Haikal Hassan menyebar hoaks.

Salah satu orang yang ikut berkomentar adalah Said Didu: “Makin kasar — ayo bersatu”. Tidak tahu juga apa maksudnya makin kasar dan ajakan ayo bersatu. Yang jelas ada kaitannya dengan video yang diunggah Haikal Hassan.

Apakah video itu benar? Apakah hanya dubbingan saja? Saya akan jawab di sini. Kecurigaan saya pertama kali adalah tidak mungkin video ajakan memilih Jokowi berbahasa China. Alasannya jelas bahwa pemilih Indonesia adalah WNI yang sudah pasti tahu dan paham bahasa Indonesia. Lalu saya mencoba mencari di jejaring sosial. Lalu tidak saya temukan. Kemudian saya mencari ke Youtube dengan kata kunci ‘pilih Jokowi’. Yes, ketemu.

Video ajakan memilih Jokowi persis seperti yang diunggah Haikal Hassan kecuali bahasanya, ada di channel Sugandi Hadiredjo seperti yang saya bagikan di bawah ini.

Kenapa saya begitu yakin video ini adalah video asli? Karena video Sugandi Hadiredjoini diunggah pada 12 Februari 2019. Itu artinya lebih dahulu beredar sebelum Haikal Hassan mengunggahnya ke Twitter. Video itu hanya dilihat 813 orang saja.

Dari segi konten, video ini tidak melanggar apa-apa. Jadi tidak ada masalah dan tidak ada alasan Haikal Hassan untuk mempertanyakan apakah video seperti itu diperbolehkan atau tidak.

Maka kemungkinan besar, Haikal Hassan sedang mempertanyakan video ajakan pilih Jokowi dalam bahasa China. Jadi yang dipermasalahkan adalah bahasanya, bukan kontennya.

Pertanyaannya, apakah benar dia sekedar mempertanyakan atau tidak? Eits tunggu dulu. Video ajakan pilih Jokowi berbahasa China itu ternyata juga dibagikan di Facebook pada 19 Februari 2019 pukul 12.48 siang oleh akun bernama Maharani Peduli) dengan caption yang lebih gila lagi:

Pemilu di adakannya di NKRI kan? Bukan di RRC? Lalu kenapa juga kubu 01 bikin simulasi cara pencoblosan pakai bahasa mandarin? Emang ada bahasa daerah di Indonesia pakai Bahasa Mandarin? Setau sayapun WNA yg mau jadi WNI wajib bisa bahasa Indonesia deh… Apakah mungkin ada peserta pemilu siluman dari RRC yg gak bs bahasa indonesia sama sekali yah?? Sampai harus dibikinkan simulasi pencoblosan dengan memakai bahasa mandarin?? 01, Nasionalismu dimana? Bahasa Indonesia adalah Bahasa Persatuan. Mana teriakanmu cinta NKRI? #2019PrabowoPresiden #PrabowoNasionalis_Patriot

Ketika sudah ada video ini, maka lebih jelas bahwa memang video itu sengaja disebar untuk mendiskreditkan Jokowi, bukan untuk bertanya. Sebab sudah tentu Haikal Hassan mau menjangkau pengguna Twitter yang lebih responsif soal seperti ini. Jadi tidak ada lagi alasan untuk menghindar dia tidak tahu kalau itu hoaks atau tidak. Dia memang sengaja menyebarkan itu.

Jadi tunggu apa lagi, kepolisian hanya tinggal menciduk saja. Atau kalau kepolisian belum menciduk, maka sebaiknya TKN Jokowi segera melaporkan manusia-manusia biadab ini agar segera disatukan dengan Bahar Smith di penjara sampai membusuk.

Sebab hoaks Haikal Hassan ini sangat berbahaya. Coba saja baca komen-komen manusia-manusia laknat yang percaya begitu saja apa yang disajikan tuannya.

Kami poetra poetri indonesia. Menjungjung tinggi bahasa persatuan. Yakni bahasa indonesia.

Haikal Hassan harus bertanggung jawab atas sesatnya manusia-manusia tak bijak menerima informasi yang jumlahnya ribuan orang itu. (Mora Sifudan/Seword)

--

--