Pola Pikir Game yang Ternyata Bisa Bermanfaat Untuk Kehidupan Nyata
Hal yang kerap tidak disadari oleh para gamer
Game saat ini telah menjadi bagian dari kultur digital masyarakat khususnya para anak muda. Game seakan telah menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan. Hampir setiap anak muda mengenal apa itu game dan tahu bagaimana memainkannya.
Jika kita perhatikan data, data statista menunjukkan bahwa ada lebih dari 2 milyar pemain game di seluruh dunia dengan jumlah terbanyak berada di Asia Pasifik. Sementara rata-rata usia pemain game adalah 33 tahun di tahun 2017. Itu artinya, pemain game sudah begitu banyak jumlahnya dan rata-rata terbukti dimainkan oleh pemuda.
Masalahnya, game sering kali dianggap sebagai biang masalah di kehidupan pemuda. Game dianggap mengajarkan kekerasan, kemalasan ataupun ilusi kehidupan. Itu sebabnya banyak game-game jenis tertentu yang mendapatkan pengawasan dan perhatian lebih. Stigma untuk para pemain game juga tidak ketinggalan, mereka dianggap tidak memiliki nilai di masyarakat.
Memandang game dengan pandangan yang berbeda
Menariknya, banyak hal yang saya temui terkait dengan game. Antara lain game ternyata menjadi media sosialisasi dan pengembangan diri yang efektif. Bukti yang cukup terkenal adalah Nicolas Cole yang menulis buku tentang pengalaman dirinya selama menjadi gamer di usia belia. Buku itu ditulis dengan judul Confession of a Teenage Gamer yang terbit tahun 2016.
Cole beberapa kali membahas tentang game di Quora, bahwa ia banyak mengenal pemain game dari berbagai macam latar belakang. Ia pun berinteraksi dengan seorang gamer yang nyatanya memiliki peran penting dalam game, namun tidak memiliki kehidupan yang cukup baik di dunia nyata. Salah satunya artikel di bawah ini.
Ia pun bercerita tentang bagaimana game telah mengubah jalan hidupnya. Hingga kemudian membuatnya menekuni dunia tulis menulis seperti saat ini.
Jelas game memang memiliki sisi negatif dan positif. Tetapi hemat saya, keburukan dan manfaat game seharusnya ditanggapi dengan bijak. Hal yang ingin saya sampaikan dalam tulisan kali ini adalah, bahwa kita bisa menggunakan konsep kehidupan dalam sebuah game untuk kehidupan nyata.
Inspirasi tulisan ini datang dari sebuah video yang diunggah oleh seorang Youtuber bernama Alex Becker yang merupakan seorang entrepreneur muda. Ia menjelaskan tentang bagaimana The Sims bisa menjadi inspirasi seseorang untuk bisa menjadi sosok yang berkualitas dan dapat meraih kesuksesan.
Alex memaparkan bagaimana seseorang bisa mencapai performa 100 kali lebih baik harus dibangun dengan konsep yang tepat. Konsep yang ia maksud adalah konsep tentang etos kerja dan tekad (will power).
Etos kerja yang dimaksud adalah etos kerja untuk meraih hasil yang lebih baik di banding orang lain. Alex mengibaratkan seperti seseorang yang berusaha untuk meraih tingkat tinggi di game World of Warcraft yang rela untuk bekerja keras di dunia game. Menurutnya, orang yang ingin mencapai pencapaian tinggi dalam game umumnya rela untuk menghabiskan waktunya sama seperti mereka yang bekerja keras di dunia nyata. Mereka habiskan waktu selama 8 hingga 12 jam untuk mencapai kemampuan tinggi.
Membangun elemen
Bagaimana mereka mampu melakukan kegiatan seperti itu dengan performa yang menakjubkan? Jawabannya terletak pada komponen pembangun performa. Untuk menjelaskan konsep ini Alex menggunakan fitur yang dimiliki oleh game The Sims.
Dalam game The Sims, seseorang diajak untuk bisa mengembangkan karakter untuk bisa meraih kekayaan untuk bisa membeli banyak hal keren di hidupnya. Namun untuk bisa mencapai kekayaan itu mereka harus bisa membangun karir yang baik. Untuk membangun karir yang baik karakter harus memiliki kemampuan diri yang baik. Untuk mendapat kemampuan yang baik karakter membutuhkan kualitas diri yang baik seperti kebahagiaan.
Tahapan tersebut dalam game The Sims dimulai dengan Mood Bar, yang menggambarkan bagaimana situasi seorang karakter dengan beberapa elemen: Hunger, Comfort, Bladder, Energy, Fun, Social, Hygiene, dan Evironment. Elemen-elemen tersebut menentukan bagaimana seorang karakter The Sims menjadi sosok berkualitas.
Setiap bar dalam The Sims harus dirawat agar tetap tinggi nilainya. Karena seperti aktifitas seseorang sehari-hari kita perlu untuk melakukan kegiatan tertentu untuk meningkatkan aspek tertentu.
Contoh, untuk meningkatkan Hunger (rasa lapar) karakter The Sims harus bisa makan tepat pada waktunya. Jika hal ini diabaikan seorang karakter akan bisa mengalami kematian.
Kemudian elemen Social (bersosialisasi), harus dipenuhi dengan melakukan interaksi sosial di dunia The Sims. Lewat bersosialisasi ini karakter The Sims bisa mengenal lingkungan sekitarnya dan bisa menjalin relasi bahkan menikah.
Hygiene atau kebersihan diri, dalam The Sims seorang karakter harus tahu kapan harus membersihkan diri dengan mandi atau berganti pakaian.
Semua elemen-elemen itu dimainkan seorang gamer untuk mendapatkan karakter yang berkualitas. Mereka harus bisa mengatur rutinitas setiap karakter. Rutinitas yang bahkan bisa sangat detail dan ketat dengan tujuan untuk meraih kebahagiaan.
Rutinitas inilah yang menurut Alex akan bisa membuat seseorang meningkatkan performanya 100 kali lipat dari orang biasa. Seseorang harus bisa membagi waktunya menjadi sebuah rutinitas yang positif untuk membangun kualitas dirinya lewat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan harian.
Jika seseorang tidak mampu untuk menyeimbangkan rutinitasnya, seseorang akan kesulitas untuk meningkatkan kualitas dirinya. Seperti dalam kasus The Sims, seseorang tidak akan bisa beraktifitas dengan baik jika asupan makanannya tepat atau kurang istirahat yang berakibat pada bar Energy yang tidak bertambah. Tanpa energi, seseorang juga tidak akan bisa bersosialisasi ataupun belajar sesuatu. Seseorang tidak akan bisa fokus bekerja jika ia tidak cukup bahagia atau kekurangan rekreasi. Seseorang tidak akan bisa mendedikasikan dirinya untuk kemampuan yang baru jika tidak memiliki energi yang berkualitas.
Menariknya, jika rutinitas terlalu fokus pada satu bar saja, bar lainnya tidak akan bisa terisi. Mengapa seperti itu? Ambil saja bar Fun atau bersenang-senang. Bar ini dapat diisi dengan melakukan aktifitas menyenangkan seperti berlibur, bermain game, pesta atau sebagainya. Namun Fun yang berlebih akan bisa mengurangi bar lainnya seperti energi.
Pun dalam dunia nyata aspek Fun adalah hal yang paling banyak dilakukan orang. Seseorang banyak menghabiskan waktu mencari kesenangan lewat sosial media, menonton, rekreasi dan sebagainya. Akhirnya yang terjadi adalah seseorang mengalami distraksi dan tidak menyadari bahwa bar lain dalam kehidupannya mengalami penurunan. Ironinya, kesenangan yang mengaburkan fokus itu juga didapatkan dari bermain game.
Bisa menangkap logikanya? Oke kita lanjutkan.
Itu sebabnya, pola rutin harus dilakukan dari hari ke hari. Mengisi bar dengan cara yang tepat dan sama setiap harinya. Namun bagaimana caranya untuk bisa menjaga rutinitas yang membosankan itu? Nah di sinilah letak pentingnya will power.
Seseorang harus bisa terus ingat pada tujuan-tujuannya. Mereka harus bisa melihat tujuan besar yang ingin mereka capai. Misalnya mencapai level tertentu dalam sebuah game atau mencapai kekayaan tertentu dalam sebuah game. Dan ketika pencapaian tersebut terlampaui seorang gamer akan mendapatkan hadiah. Pola ini terus menerus terjadi hingga tanpa sadar seseorang telah mencapai tingkat tinggi.
Kabar buruknya, di dunia nyata tujuan-tujuan dan hadiah ini kerap kali tidak tampak wujudnya. Tujuan yang tidak bsia memperlihatkan sejauh mana kita berproses. Sementara, di dunia game semua tujuan-tujuan itu terukur. Untuk mencapai level tertentu seorang gamer tahu berapa experience yang dibutuhkan. Dari angka ini mereka bisa menentukan berapa banyak musuh yang harus dilawan atau mereka bisa memilih aktifitas apa untuk menaikkannya dengan cepat.
Cara yang umum dilakukan untuk bisa melihat tujuan dengan jelas adalah dengan menuliskannya. Cara lain adalah dengan menempelkan foto tujuan besar di tempat-tempat strategis.
Saat menulis kalimat ini, saya terbayang apakah di masa depan kita bisa memiliki teknologi Augmented Reality yang bisa menampilkan catatan-catatan ini di manapun kita butuhkan.
Kembali ke pembahasan, ketika kita mulai menyadari hal ini Alex kemudian mengingatkan kita bahwa sebenarnya kesuksesan bukan tentang mendapatkan pengetahuan lebih. Atau mendapatkan mentor yang tepat. Atau bahkan memilih strategi yang benar di dunia bisnis. Menurutnya kesuksesan nyatanya terletak di aspek fundamental, membangun rutinitas positif.
Pelajaran yang didapat
Hal-hal di atas tentu saja sangat dekat dengan keseharian para pemain game. Bahkan beberapa mengalaminya secara langsung. Tapi saya yakin jauh lebih banyak orang yang terjebak dalam dunia game dan tidak bisa keluar darinya. Padahal dunia sebenarnya terletak di dunia nyata.
Memang, sebagian lain mendedikasikan diri untuk bisa menjadi atlet game, namun itu tidak untuk semua orang. Layaknya olahraga lain, ada orang yang berdedikasi untuk bisa menjadi profesional dan berprestasi. Sementara lainnya hanya perlu untuk mengenal dan melakukannya sebagai sebuah hobi saja.
Belajar dari hal ini, saya akhirnya kembali harus merenungkan bagaimana saya membangun rutinitas. Untuk rekan-rekan yang menyadari bahwa belakangan ini saya mulai jarang menulis, saya sepenuhnya sadar bahwa saya mengalami kekacauan rutinitas dan ada gangguan pada kualitas diri utamanya pada bagian Energy dan Fun.
Saya kerap merasa kekurangan energi namun secara sadar lebih memilih terus menerus menghabiskan energi yang saya miliki untuk memenuhi aspek Fun. Padahal jika saya ingat tentang bagaimana saya harus aktif menulis dan membuat konten untuk meningkatkan reputasi, saya tidak boleh terdistraksi.
Akhirnya, saya harus kembali untuk patuh pada rutinitas yang telah saya rencanakan. Seperti rutin menulis di publikasi ini untuk Sabtulis. Rutin membuat konten untuk setiap platform yang saya gunakan. Termasuk rutin untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan profesional.
Kunci dari memaknai game secara berbeda di atas juga bukan semata tentang rutin. Tetapi tentang bagaimana saya juga harus bisa selalu ingat dengan tujuan. Game memang lebih mampu menyajikan titik-titik pencapaian beserta progresnya, namun di dunia nyata itu menjadi tantangan. Tidak mudah, tetapi saya yakin akan bisa menemukan caranya.
Artikel ini diikutkan dalam kegiatan #Sabtulis. Mengenal diri, percaya diri dan berani menginspirasi lewat menulis setiap hari Sabtu.