Apresiasi Setiap Pencapaian

Bagus Ramadhan
Tulis Aja — Lubuk Ekspresi Kata
2 min readJul 12, 2017

Masa lebaran yang lalu membuat saya memutuskan untuk tidak melanjutkan rubrik ini sementara waktu. Alasannya adalah karena saat itu saya merasa apa yang saya lakukan adalah sia-sia dan membuang waktu. Siapa sih yang membaca tulisan seperti ini kalau bukan saya sendiri? Keuntungan finansial pun juga tidak saya dapatkan dari tulisan-tulisan di sini. Dan demotivasi tersebut membuat saya sempat terhenti.

Kita semua pasti pernah merasakan dan mengalami hal yang serupa. Saat pekerjaan menjadi rutinitas saja, saat projek pribadi serasa hanya menjadi cara membuang waktu, kita menjadi merasa sangat bosan dan jenuh. Ingin sekali rasanya untuk melakukan hal yang baru. Di kantor yang baru, di bidang yang baru.

Pikiran untuk mencari yang baru disituasi kejenuhan memang adalah sikap yang wajar. Namun saya kemudian menyadari bahwa godaan untuk meninggalkan apa yang telah saya kerjakan begitu saja, adalah godaan yang menyesatkan dan mengkhianati rasa komitmen yang saya buat.

Bagaimana tidak, ambil saja rubrik Tulis Aja ini yang pada mulanya saya berkomitmen untuk menuliskan apapun yang saya inginkan secara rutin setiap hari. Komitmen itu kemudian terhenti hanya karena saya merasa tidak mendapatkan manfaat yang nyata dari komitmen yang buat. Padahal jika direnungi kembali ada banyak hal yang bisa saya dapatkan dari mengapresiasi upaya kecil yang saya lakukan setiap harinya ini.

Apa saja itu? Sebut saja, saya bisa mendapatkan banyak tulisan di akhir tahun nanti; kemampuan menulis saya sedikit banyak pasti akan berkembang dengan memiliki kebiasaan untuk menulis; saya juga melatih disiplin.

Ada juga manfaat lain yang mungkin masih sekadar harapan masa depan tapi itu akan mustahil bila saya memutuskan untuk berhenti di tengah jalan. Salah satunya adalah, rubrik ini bisa menginspirasi orang untuk turut ikut menulis dalam satu publication.

Mengapresiasi upaya kecil rupanya adalah teman baik dari komitmen yang telah kita ciptakan. Saya membayangkan sebuah upaya untuk menggali sebuah lubang kristal yang harus terus menerus dilakukan hingga ruang kristalnya ditemukan. Di satu titik pasti akan merasa lelah, bosan, dan jenuh. Merasa tidak mendapat kepastian kapan ruang itu terbuka. Tapi bagaimanapun penggalian harus tetap dilakukan.

Ada banyak pendekatan dan cara untuk mengusir rasa jenuh yang melanda. Dan itulah yang akan senantiasa membuat kita terus berjalan, berusaha dan berupaya. Mengapresiasi pencapaian yang ada dan membuat momentum kembali bergerak ke depan menuju sebuah kesuksesan.

Selamat berjuang bagimu kawan, para pejuang kehidupan.

12 Juli 2017

KA Jayabaya

--

--

Bagus Ramadhan
Tulis Aja — Lubuk Ekspresi Kata

Content Performer with over 7 years experience, I've led content teams for 10+ tech brands, achieving 500,000+ traffic. Reach me at bagusdr@teknoia.com.