Menulis Bebas, Solusi Untuk Kamu Mulai Menulis

Tidak perlu sempurna, yang penting memulai

Bagus Ramadhan
Tulis Aja — Lubuk Ekspresi Kata
3 min read6 hours ago

--

Saya paham bahwa mulai menulis itu berat, susah, dan menakutkan terutama karena hambatan internal seperti meragukan kemampuan diri sendiri akibat jarang berlatih.

Untuk mengatasinya, ya kamu harus berlatih. Tapi latihan seperti apa?

Ada salah satu teknik yang bermanfaat bagi penulis pemula adalah “menulis bebas” atau free writing. Ini adalah metode menulis yang sering diajarkan di kelas atau lokakarya menulis. Sebuah metode untuk menulis tanpa batasan.

Sepenuhnya lepas.
Tidak ada sensor.
Tidak ada tata bahasa.
Tanpa sunting.
Biasanya juga tanpa topik dan genre.

Kamu hanya perlu menulis apa pun yang terlintas di pikiran selama waktu yang ditentukan, biasanya sekitar 15 menit atau 30 menit.

Dengan melakukan menulis bebas kamu bisa mendapatkan beberapa manfaat:

  1. Mengurangi tekanan perfeksionisme
    Menulis bebas bisa membebaskan kamu dari belenggu perfeksionisme yang sering jadi hambatan penulis pemula. Tidak perlu memikirkan respon orang lain. Tidak perlu pikirkan bagaimana hasil akhir tulisannya. Tulis Aja dulu.
  2. Melampiaskan pikiran dan emosi
    Menulis bebas bisa juga jadi cara yang baik untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran akibat pekerjaan atau masalah. Kadang ada orang yang suntuk dengan aktivitas sehari-hari, butuh pelampiasan dengan menulis. Kamu bisa lakukan dengan menulis bebas.
  3. Meningkatkan kepercayaan diri
    Karena menulis bebas itu tidak ada penilaian atau kriteria tertentu, menulis bebas bisa bantu kamu membangun rasa percaya diri. Tidak harus ada yang membaca, tidak harus ada yang mengomentari. Namun syaratnya, setiap tulisan bebasmu selesai, kamu harus menganggapnya sebagai karya yang perlu diapresiasi. Itu adalah karyamu, seaneh apapun itu.
  4. Membuka perspektif baru
    Saat menulis bebas, sering kali, ide-ide tak terduga muncul. Ide-ide itu bisa memberi kita sudut pandang baru tentang berbagai hal di sekitar kita. Dengan menulis bebas, kita akan cenderung lebih peka dengan banyak hal di sekitar kita.

Lalu bagaimana caranya mulai menulis bebas?

Pertama, luangkan waktu. Untuk menulis bebas, cobalah meluangkan waktu 15 menit setiap hari. Bisa di pagi hari atau sebelum tidur. Tulis apa saja yang terlintas di pikiran bisa berupa deskripsi kejadian, kenangan masa lalu, atau bahkan “percakapan” dengan benda-benda di sekitar seperti pulpen atau keyboard.

Kalau perlu kamu bisa mengucapkan lantang sembari menulis juga. Ya seperti anak-anak sekolah belajar membaca itu. Dianggap orang gila? Tidak masalah, karena memang menulis bebas itu harus “gila”.

Kedua, fokus untuk diri sendiri. Ingat, tujuan utama menulis bebas adalah untuk kamu sendiri. Tidak perlu khawatir apakah ada yang akan membaca atau menikmatinya. Fokus saja pada proses menuangkan pikiran ke dalam kata-kata.

Ketiga, simpan naskahnya. Setiap tulisan bebas yang kamu tulis, sebaiknya kamu simpan. Kenapa? Karena menulis bebas bukan berarti bisa mempublikasikan naskah yang compang-camping.

Naskah yang terpublikasi harus tetap memberi kenyamanan pada pembaca sehingga harus disunting dengan lebih pantas. Itu mengapa setiap naskah harus kamu simpan, supaya suatu saat kamu bisa buka lagi untuk ditinjau ulang, disunting dan mungkin dipublikasikan.

Saran saya, jangan pernah “membunuh” naskah apapun yang pernah kamu hasilkan.

Menulis bebas hanya menjadi langkah awal menuju tulisan yang lebih terstruktur. Seiring waktu, kamu bakal merasa lebih nyaman dengan proses menulis dan mungkin menemukan ide-ide yang bisa dikembangkan menjadi karya yang lebih lengkap.

Keempat, lakukan rutin. Tanpa melakukannya secara rutin, kemampuanmu tidak akan bertambah. Cuma 15 menit lho. Itu sekelebat waktu untuk menyebat rokok atau menyeruput kopi favoritmu. Jadi kalau memang serius untuk bisa menulis, buatlah komitmen untuk rutin.

Untuk kamu yang masih ragu-ragu mulai menulis bebas, ingatlah bahwa setiap penulis hebat pernah menjadi pemula. Mereka juga pernah menghadapi keraguan dan ketakutan yang sama. Yang membedakan adalah mereka tetap menulis, meskipun hasilnya mungkin tidak sempurna pada awalnya.

Dan sebagai informasi, para penulis profesional dan berpengalaman pun banyak yang masih menulis bebas. Salah satu tujuannya adalah melatih otak untuk tetap menghasilkan badai otak (brainstorming). Mikir, supaya tidak kehabisan idde.

Jadi, mulailah hari ini. Ambil pena dan kertas, atau buka dokumen baru di komputermu, dan mulailah menulis. Biarkan kata-kata mengalir tanpa sensor. Kamu mungkin akan terkejut dengan apa yang bisa kamu hasilkan.

Selamat mencoba menulis bebas.

Naskah ini hasil pengembangan dari Nawala Komunitas Blogger M (KBM) edisi 15, terbit 19 Juli 2024.

Jika kamu merasa konten seperti ini bermanfaat, kamu bisa dukung saya dengan memberi tip melalui laman NJB. Saya berkomitmen untuk terus bisa menghasilkan karya yang terbuka tanpa halangan langganan atau keanggotaan.

--

--

Bagus Ramadhan
Tulis Aja — Lubuk Ekspresi Kata

Produsen konten berpengalaman 8+ tahun. Telah memimpin projek konten untuk 5+ Brand teknologi & menghasilkan 1 juta lebih traffic. Hubungi bagusdr@teknoia.com.