Pencarian Jati Diri

Ramond Susetyo
Tulis Aja — Lubuk Ekspresi Kata
4 min readJan 6, 2021
Ku menatap pagi yang cerah.. Dan takkan menangisi malam..

Saat hati bimbang mencari arah tanpa tau tujuan.
Saat kau ingin melangkah tapi tak ada jalan.
Saat kau ingin berkarya tapi tak ada cara.

Yah, kurang lebih begitulah yang saat ini kurasakan. Apa yang harus dilakukan?

Saat aku memandang mentari pagi bersinar di ufuk timur, aku mulai melanjutkan pemikiranku tentang hidup yang sempat terpotong tadi malam karena kantuk tak kuasa ku tahan. Menghadapi tekanan (yah walaupun aku tidak merasa itu suatu tekanan ya, karena masa bodo juga) teman dan keluarga yang menginginkan aku untuk segera sukses, tapi apa mau dikata, setiap insan memiliki jalannya masing-masing. Seperti jodoh dan rejeki, yang tak bisa dipaksakan.

Di saat sinar mentari pagi menerpa wajahku aku mulai berfikir apa yang harus kulakukan hari ini. Kegiatan apa yang bisa kulakukan untuk mengisi hariku? Yah, setidaknya haruslah suatu kegiatan yang berfaedah. Aku terus berfikir dan berfikir yang kadang diselingi lamunan yang selalu lewat tanpa permisi sembari mengisap sebatang rokok dan menyuruput secangkir teh. Aku tak tau berapa lama, hingga tiba-tiba lamunan ku tersadar ketika aku menyadari rokokku sudah habis dengan abu yang menggantung di puntungnya.

Mungkin kalian berfikir itu suatu perkara yang sangat sederhana.
Apa yang harus dilakukan sehari-hari? Bukankah itu sangat mudah. Kau bisa pergi ke komunitas, mencari pekerjaan dengan temanmu yang membuka usaha, memancing, berkebun, ke perpustakaan atau melakukan hobi apapun yang positif.

Yah memang, itu memang perkara yang sangat sederhana bagi kebanyakan orang. Namun kembali lagi pada kepribadian orang itu. Jika orang itu adalah orang yang tidak pernah keluar rumah(mungkin orang Jepang sekarang menyebutnya hikikimori), sulit bergaul, tidak memiliki keahlian, penyendiri dan sudah terbiasa tidak melakukan apapun, bukannya itu menjadi soal yang cukup sulit?

Hikikomori itu pengurung diri yah.. also known as “acute social withdrawal” , is total withdrawal from society and seeking extreme degrees of social isolation and confinement. Hikikomori refers to both the phenomenon in general and the recluses themselves.

Yah, aku pernah menganggap diriku sebagai hikikomori, karena memang perilakunya 11–12 gitu. Suka diem dikamar, ga pengen bergaul sama orang, gada kegiatan, no life banget dah pokoknya. Ya walaupun masi banyak si temen yang bisa diajakin kumpul beraktifitas bareng, tapi bawaanya ni jiwa raga males banget mau keluar rumah. Aneh banget emang..

Dari situ juga aku pernah ngerasa jadi orang yang gak berguna. Dan merasa banget cocok sama lirik lagunya PETERPAN — Tertinggalkan Waktu.

“Kau sadari semua yang berjalan telah tinggalkanmu..
au harapkan keajaiban datang hampiri pundakmu..

Yah, aku memang sedang menunggu keajaiban datang.
Tapi aku sadar bahwasanya orang sukses tidak pernah mengandalkan keajaiban, tetapi menciptakan keajaiban.

Maka dari itu, aku menghabiskan waktu sarapan pagiku dengan memikirkannya. Karena sering kali di pagi hari saat otak masih fresh, kita cenderung akan mendapatkan ide-ide yang belum pernah kita realisasikan. Dan semisal aku mendapatkan suatu ide, maka syukurlah aku dapat memulai langkah pertamaku untuk keluar dari lingkaran setan ini.

Adakalanya kita tiba pada suatu fase yang kita sudah tidak bisa lalui itu lagi, yang kalo aku sebut sih itu titik jenuh.
Pada saat kita berada di titik jenuh itu kita harus beralih untuk mencoba hal baru. Kita harus keluar dari zona nyaman kita. Kita harus lawan kebiasaan lama dan perasaan-perasaan negatif yang mengganggu. Supaya kita bisa MOVE ON! GO GO MOVE ON GO !!!
Dan disaat titik jenuh itu aku mencoba mendobrak pemikiran-pemikiran lama itu. Mencoba mencari hal baru apa yang bisa kulalui. Dan ternyata cukup menyenangkan mencari sesuatu yang belum pernah kita wujudkan namun sudah membayangkan itu telah berhasil. Kumainkan imajinasiku dengan liar. Dan semalam suntuk dengan bantuan mbah google untuk menambah referensiku akhirnya aku mendapat beberapa ide yang cukup lumayan untuk orang yang gapernah ngapa-ngapain. Setelah aku lelah berpikir, aku merasa ngantuk dan memutuskan untuk melanjutkan ideku keesokan paginya.

Adapun hasil pemikiranku itupun adalah ini. Aku baru banget ini mau belajar nulis-nulis pengalaman. Awalnya gatau mau nulis apaan. Terus setelah browsing-browsing akhirnya pengen buat blog aja dulu buat share pengalaman, sekalian ngasah skill juga. Ya harapan kedepannya si mudahan bisa tambah profesional ya, amiinn.. Step by stepnya di perhaslus. Dari bikin artikel, jurnal, sampe buku.
Selain Nulis sih aku juga mau coba buat coding sih. Dulu sempat tertarik tapi ga diterusin. Asik aja sih pemecahan masalahnya algoritma programming itu. Banyak mumetnya memang, tapi sakit mumetnya ampe bisa nutupin masalah mumetnya hidup haha..

Kupersembahkan satu lagi lagu yang cocok untuk cerita ini, selain yang tertinggalkan waktu diatas ya.. Yak ni dia, kalian harusnya udah bisa nebak sih haha..

Nah itu dia lagunya, kira-kira cocok kan ya sama ceritanya..
hmm sekian dulu aja deh ceritanya, makasih yang udah relain waktunya mau baca dan coment ya haha.. Thanks again to you all!

SEE YAA!!!

--

--