Photo by Fab Lentz on Unsplash

Satu Kali Lagi

Rindang
Tulis Aja — Lubuk Ekspresi Kata

--

Aku duduk memandangi layar monitor sambil sesekali menulis beberapa coretan di kertas. Malam sudah menjadi makin malam. Aku tahu dan paham sekali bahwa sekitarku sudah terlelap dalam tidur. Mereka tidak lagi berbicara atau mendengarkan. Jiwanya telah terpanggil ke dalam dunia mimpi dan akan kembali ketika waktunya tiba atau saat matahari telah muncul kembali. Entahlah, aku kadang mengiri mereka bisa tidur sepulas dan setenang itu.

Aku? Pernah kuingat momen dimana semua hal indah mengintari kehidupan lalu begitu malam tiba aku akan terlelap dalam damai tanpa
beban. Percikan ingatan itu seringkali membuat sesak di dada. Ternyata telah berlalu beberapa tahun yang lalu. Ternyata itu hanya bekas kehidupan yang telah kujalani. Sayangnya, harapannya, inginnya, hal hal indah akan tetap menjadi indah dan semakin indah begitu diterjang waktu.

kadang, selain menyesakkan, ingatan itu juga menggoreskan senyum di wajah dan rasa syukur yang teramat besar sebab terlepas dari keburukan yang kusalami sekarang aku pernah merasakan keindahan itu.

Barangkali, di dalam hal hal buruk terselip hal hal indah. Kita hanya perlu menatap lebih lama dan menengok lebih dalam. Keindahan ada di sana, duduk manis bersebalahan dengan keburukan seperti layaknya sahabat.

Satu lagi sesi pomodoro. Mataku masih melek dan terbuka lebar. Telingaku masih siap menerima suara apa pun. Jantungku berdetak kencang sekali bahkan menggema di dada dan tidak tampak tiba tiba berhenti. Tidak mungkin satu sesi lagi membawa aku ke dunia lain, dunia mati, tidak, tidak, aku sekuat ini.

Di saat yang sama, jarum jam di atas sana telah menunjuk pukul satu dini hari. Kuhantam tombol mulai dengan jari di layar iPad itu. Tombol itu adalah bukti bahwa aku sangat siap untuk melanjutkan ke sesi berikutnya. Kemudian, mata beralih ke arah jam di atas dinding. Aku menghayati setiap detaknya yang kurasa semakin berat melangkah maju dan berbunyi kencang. Mata merambat beralih menuju tulisan motivasi yang kubuat sendiri dari catatan harianku. Tulisan itu mengatakan:

I dare you to take little pain
I dare you to struggle more
I dare you to reach your highest level
You aint gonna die because you feeling little pain
Ingat hari kemarin yang selalu mampir di kepala kamu itu? Saatnya merangkai keindahan lain untuk kehidupan kamu di depan sana.

--

--