Sebuah Tanda Tanya.

Shulthan Labib
Tulis Aja — Lubuk Ekspresi Kata
1 min readOct 17, 2023
Photo by guille pozzi on Unsplash

Secara tak sadar, semesta dipenuhi banyak tanda tanya. Entah esok atau bahkan saat ini, kita hidup berdampingan dengan hal yang tak jelas. Abstrak. Namun sejatinya, apa yang memungkinkan kita bertahan hingga saat ini? Bukankah itu menjadi pertanyaan besar? Jika bukan karena pencarian identitas, mungkin kita tak memiliki alasan lain selain itu

Berjalan di tengah-tengah kehidupan, di mana setiap individu berusaha mencari jati diri, membuat kita sulit untuk terbuka. Manusia tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, apakah ia akan menjadi kawan atau mangsa. Apakah ia menjadikan diri kita sebagai sebuah rumah atau hanya sekadar angin yang berlalu lalang. kosong. Memang benar, sejatinya manusia hanya menerka-nerka apa yang tidak ia ketahui.

Namun, apakah manusia pantas seperti itu? mengedepankan ego demi mencari jati diri, bahkan rela mengorbankan banyak hal demi haknya — pencarian identitas. kita ibarat tikus percobaan dimata orang lain, memangsa atau dimangsa. Apakah itu dibenarkan? Apakah ungkapan ‘memanusiakan manusia’ masih berlaku?

Secara tidak sadar, ini semua merupakan sebuah tanda tanya atau bahkan lelucon semesta. Semesta memang unik, memiliki caranya sendiri untuk menyatukan manusia yang selaras. Ia tak akan pernah salah dalam memilih manusia, termasuk dirimu, untuk hadir pada kehidupan orang lain.

--

--

Shulthan Labib
Tulis Aja — Lubuk Ekspresi Kata

Seorang pemuda yang sedang mencari jati dirinya, anak kesayangan semesta.