Manajemen Automation dan Manual dalam satu waktu

Dhicy Ramdhani
Tunaiku Tech
Published in
3 min readMay 29, 2020
QA Switching by Dhicy Ramdhani

Mengenal istilah automation tentu adalah hal sangat berbeda di dunia Quality Assurance. Selama ini QA identik dengan pengecekan manual yang didokumentasikan dalam bentuk Test Case Scenario.Test Case merupakan dokumen seorang QA untuk menguji sistem secara positif dan negatif. Positive test case adalah langkah langkah pengujian sistem secara normal. Sistem diuji sesuai dengan standar yang berlaku tanpa ada intervensi abnormal data atau sesuai dengan apa yang user kerjakan secara normal. Berbeda dengan positive test case, pada negative test case sistem diuji dengan berbagai langkah yang keliru dengan tambahan validasi untuk menguji apakah sistem mampu menghandle data yang tidak sesuai.

Karena automation merupakan hal masih dianggap baru, maka akan timbul dilema ketika sebuah perusahaan memiliki QA manual namun memiliki keterbatasan ilmu automation. Di sisi yang lain pengembangan produk terus menerus berlangsung dan cenderung meningkat. Sehingga membuat agak kerepotan ketika menyandingkan antara manual dan automation pada 1 talent. Jika perusahaan anda memiliki talent manual dan talent automation secara terpisah memang tidak akan mengalami masalah. Namun bagaimana jika dihadapkan dengan talenta seadanya namun dituntut untuk bisa keduanya secara bersamaan.

Berikut ini merupakan tips and trik bagaimana mengatur agar kegiatan testing manual dan automation bisa dilakukan dalam satu waktu. Hal ini berdasarkan pengalaman saya sebagai QA/Tester/Analis yang diharuskan untuk bisa melakukan QA manual dan scripting automation dalam satu waktu:

1. Satukan pemahaman dengan anggota tim bagaimana jika menerapkan automation pada sistem yang berjalan saat ini dan pengembangan sistem lebih jauh kedepan. Automation yang dibuat harus bisa mempermudah testing bukannya mempersulit. Kemudian apakah sistem akan terus bertumbung dengan penambahan fitur baru? Jika sistem diprediksi mengalami perkembangan yang sangat kompleks, maka automation sangat diperlukan untuk membantu melakukan proses testing yang semakin rumit.

2. Pilih tools yang bisa merubah tester menjadi tester engineer tanpa harus meninggalkan kemampuan analitis sebagai manual QA. Kata kuncinya adalah membangun. Artinya tools tersebut bisa mengkonversi dari QA manual ke Automation tanpa mengakibatkan dominasi di satu sisi. Dominasi yang dimaksud adalah ketika salah satu kemampuan menjadi lebih unggul dan membuat kemampuan yang lainnya menjadi berkurang. Dominasi dapat mengurangi sifat analitis dari QA manual ketika mencoba teknik automation. Intinya adalah bagaimana suatu tools bisa memadukan testing manual dan automation tanpa mengurangi kemampuan sebagai QA manual atau automation.

3. Buat komitmen untuk terus mengasah automation sedikit demi sedikit. Kelihatannya mudah namun kenyataannya sulit. Mulailah dari hal yang kecil terlebih dahulu. Ingat yah, perubahan itu dimulai dari hal yang paling kecil. Jangan pernah anggap kalian tidak berkembang dengan hal kecil. Justru langkah kecil adalah bukti bahwa kalian ingin berubah

4. Manajemen waktu. hal ini yang paling penting. Jika kalian punya waktu 8–12 jam kerja tiap hari, sisihkan waktu 1 jam untuk melakukan pengembangan automation. Kalian bisa tentukan dari hal yang paling sederhana dan tidak terlalu rumit. Kategori kegiatan yang bisa dilakukan pada rentang waktu 1 jam ini antara lain:

a. Mempelajari hal baru (lagi rajin rajinnya)

b. Setting sesuatu (lagi males tapi gak mau hilang semangatnya)

c. Mengingat kembali (lagi lupa)

d. Implementasi kecil (mantap djiwa )

5. JANGAN TAKUT TIDAK BISA. Pada kenyataannya setiap orang belajar tidak ada yang gagal, bisa dikatakan belum bisa dan belum tahu saja. Jika kalian explore dan tidak malu bertanya insya Allah kalian akan menemukan jawabannya. Jangan takut untuk mencari tahu, bertanya ke teman, forum atau grup diskusi lainnya.

Kata siapa Manual dan Automation tidak bisa bersatu? Bisa bersatu namun dengan porsi yang berbeda dan berjalan beriringan. Automation sebagai support kalian untuk membuat proses testing menjadi lebih mudah dan cepat. Selain itu menambah value kalian sebagai seorang QA. Gak mau kan kalau jadi QA gitu gitu aja. So keep learning yah…

Amarbank menggabungkan keduanya dengan harapan setiap talent yang ada bisa menjadi Rockstar QA

“ Setiap Orang memiliki kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Mulailah dari hal yang kecil, maka hal yang kecil itu akan menjadikan diri kalian besar “

~ Dhicy Ramdhani ~

Next kita bahas hal yang bersifat teknis. So keep updated. Jangan lupa share dan comment…

--

--