Boyong Tiga Gelar, Taylor Swift Pilih Rekaman daripada Hadiri AMA

American Music Award 2020 kembali menobatkan Taylor Swift sebagai Artist of The Year untuk ketiga kalinya. Acara yang digelar tanpa penonton ini ternyata malah tidak dihadiri oleh Taylor dengan alasan bahwa dia sedang melakukan rekaman ulang lagu-lagu lamanya.

Safira Aulia Tamam
UGMtoday
2 min readNov 25, 2020

--

Taylor Swift mengucapkan terima kasih pada para fansnya dalam pidato kemenangannya di AMA via tayangan video tempat ia sedang malakukan rekaman. (Sumber foto: ABC)

Melalui sebuah video yang ditayangkan dalam acara yang dilangsungkan pada 23 November lalu, Taylor menyatakan bahwa ia tak dapat hadir di lokasi dilangsungkannya American Music Award (AMA) 2020 karena ia sedang berada di studio rekaman untuk merekam ulang lagu-lagu lamanya.

“Alasan saya tidak ada malam ini adalah karena saya sebenarnya sedang merekam ulang semua musik lama saya di studio tempat kami merekamnya dulu. Jadi ini terasa luar biasa. Dan saya tidak sabar menunggu kalian mendengarnya,” ungkap Taylor dalam video tersebut.

Dalam AMA tahun ini, Taylor mengalahkan Bieber, Post Malone dan Roddy Ricch dalam penghargaan tertinggi AMA, yakni Artist of The Year. Dia juga memenangkan video musik favorit dan juga artis wanita pop/rock favorit. Ketiga penghargaan itu menambah jumlah kemenangannya di AMA, di mana kini ia menjadi artis dengan perolehan kemenangan terbanyak, yakni sebanyak 32 penghargaan.

Penghargaan-penghargaan tersebut ia peroleh berkat kerja keras dan kecintaannya di dunia musik. Wanita berusia 30 tahun tersebut telah menunjukkan minat pada musik sejak usia dini dan terus mengembangkan bakatnya tersebut. Ia bahkan rela mengorbankan waktu bermainnya sebagai anak-anak untuk bolak-balik Pennsylvania-New York demi belajar vokal dan tampil di berbagai festival dan acara lokal di akhir pekan.

Sejak berusia 12 tahun, ia telah memulai menulis lagu dibantu dengan gitarnya, dengan mengambil inspirasi dari banyak musisi musik country seperti Shania Twain dan merefleksikan pengalamannya sendiri sebagai remaja dalam lirik-liriknya.

Kesuksesan ini tak dapat Taylor raih tanpa dukungan orang tuanya di awal karir. Saat umurnya masih 13 tahun, orang tua Taylor menjual lahan pertanian mereka di Pennsylvania dan memilih untuk pindah ke Tennessee agar Taylor dapat lebih mudah medapatkan label rekaman musik country di sekitar Nashville hingga akhirnya ia menandatangani kontrak dengan Sony sebagai penulis lagu di usia 14 tahun.

Ia pun kemudian dikontrak label Big Machine — labelnya sampai saat ini — hingga single pertamanya, Tim McGraw, rilis di usianya yang baru menginjak 17 tahun.

Meski kadang menimbulkan kontroversi, karakter workaholic Taylor yang telah ada sejak dulu terbukti telah membawanya hingga di posisinya sekarang, bahkan ia memenangkan pertarungan dengan rekornya sendiri di AMA tahun ini. Ia juga tak banyak mendengar cercaan serta gosip orang-orang akan dirinya dan karya musiknya, meski banyak yang meremehkan karena ia termasuk musisi yang sukses dalam usianya yang masih relatif muda hingga karena lirik-lirik lagunya yang sering terkesan menyindir orang.

“Hal itu penting. Karena jika cukup banyak orang mengatakan hal yang sama tentang saya, itu menjadi fakta di benak masyarakat umum,” aku Taylor pada GQ di tahun 2015 lalu.

--

--

Safira Aulia Tamam
UGMtoday

Not a really journaling type of person but oh well 🤷🏻‍♀️