Kamala Harris: Wanita yang Mencetak Sejarah dalam Kepemimpinan AS

Whafir Pramesty
UGMtoday
Published in
4 min readNov 9, 2020
Sumber: voanews.com

Raih 290 suara elektoral, Joe Biden dan Kamala Harris dipastikan menjadi pemenang dalam pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2020. Capaian suara mayoritas pasangan calon dari Partai Demokrat ini mendapat berbagai tanggapan dari netizen. Menariknya, tak hanya Joe Biden yang banyak disorot media, melainkan juga Kamala Harris sebagai wakil presiden.

Bagaimana tidak. Sejak kemenangan resmi di genggaman, Kamala Harris juga resmi menjadi wanita pertama yang menggebrak batasan tinggi dengan terpilih sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat. Bukan hanya itu, Kamala Harris juga merupakan minoritas kulit berwarna dan orang Asia-Amerika pertama yang akan melenggang ke Gedung Putih. Harris membuat sejarah dalam kepemimpinan negara Paman Sam dengan mendampingi Biden untuk mengakhiri pemerintahan Donald Trump yang bergejolak.

Pada Sabtu malam, saat pidato pertamanya sebagai wakil presiden terpilih, Harris mencatat momen bersejarah itu. “Meskipun saya mungkin wanita pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir,” sebut Harris dalam pidatonya yang kemudian begitu cepat tersiar di mana-mana.

“Karena setiap gadis kecil yang menonton malam ini melihat bahwa ini adalah negara yang penuh peluang dan untuk anak-anak di negara kami, terlepas dari jenis kelamin Anda, negara kami telah mengirimkan Anda pesan yang jelas: Bermimpilah dengan ambisi, pimpin dengan keyakinan, dan lihat diri Anda dengan cara yang mungkin tidak dilihat orang lain, hanya karena mereka belum pernah melihatnya sebelumnya. Tapi ketahuilah bahwa kami akan memuji Anda di setiap langkah,” ungkap Harris, dikutip dari CNN Politics pada Minggu (8/11/2020).

Kamala Harris adalah wanita kulit hitam keturunan Asia Selatan pertama yang terpilih menjadi jaksa agung California, Senat dan sekarang menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat. Dengan menduduki kursi wakil presiden, ia akan sangat dekat dengan kepemimpinan Amerika Serikat dan menjadi batu loncatan menuju penghargaan tertinggi. Pun usia Biden yang sudah mencapai 77 tahun diperkirakan hanya akan menjabat satu periode saja.

Sementara selama empat tahun masa jabatan, jika Harris berhasil mengambil hati rakyat Amerika, bukan tidak mungkin ia akan maju sebagai kandidat presiden selanjutnya dari Partai Demokrat. Hal ini bisa memberinya kesempatan untuk lebih banyak mencetak sejarah; yaitu sebagai presiden wanita pertama Amerika Serikat.

Profil Kamala Harris

Kamala Harris lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California. Ia lahir dan besar dari orang tua yang aktif dalam gerakan hak-hak sipil, yakni Donald Harris dari Jamaika dan Shyamala Gopalan Harris dari India. Orang tua Harris bertemu saat berdemonstrasi untuk hak-hak sipil di jalan-jalan di Berkeley, California. Keduanya kemudian menjalin hubungan dan menikah, lalu memiliki dua anak perempuan. Namun, saat usia Harris tujuh tahun, mereka bercerai. Harris kemudian diasuh oleh ibunya dan berpindah ke Montreal, Quebec, Kanada.

Berdasarkan pengalaman serta berkat didikan orang tuanya, Harris sejak kecil sudah tertarik pada masalah hak-hak warga sipil, khususnya kaum marjinal.

Setelah memperoleh gelar sarjana dari Black Howard University dan gelar sarjana hukum dari University of California, dia memulai karir di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County. Harris sangat cerdas, karirnya bersinar gemilang di California.

Sejak 2004 hingga tahun 2011, Harris ditunjuk menjadi Jaksa Wilayah San Francisco. Saat itu, ia memulai program yang memungkinkan para pelaku narkoba pemula untuk memperoleh ijazah sekolah menengah atas dan mendapatkan pekerjaan.

Setelah menyelesaikan dua kali masa jabatan sebagai Jaksa Wilayah San Francisco, Harris terpilih sebagai perempuan Afrika-Amerika sekaligus perempuan pertama yang menjabat sebagai Jaksa Agung California tahun 2011 hingga 2017. Selama masa jabatan kali ini, Kamala memenangkan gugatan sengketa senilai 25 miliar dolar AS bagi para pemilik rumah di California yang terkena dampak krisis penyitaan rumah pada masa depresi ekonomi di Amerika Serikat. Ia juga membela UU perubahan iklim California, memperjuangkan UU perawatan kesehatan yang terjangkau, serta mendukung hak-hak kaum LGBTQ dan kesetaraan pernikahan untuk semua warga California.

Pada 2017, Harris dilantik sebagai Senator Amerika Serikat untuk California, sekaligus menjadi wanita Afrika-Amerika kedua dan senator Asia-Amerika pertama dalam sejarah. Di Senat Amerika Serikat, misi Harris tetap tidak berubah yakni memperjuangkan hak-hak semua komunitas di California.

Selama menjabat, ia telah memperkenalkan dan mensponsori undang-undang untuk menaikkan gaji bagi pekerja, mereformasi sistem peradilan pidana yang rusak, membuat perawatan kesehatan menjadi hak bagi semua orang Amerika, mengatasi epidemi penyalahgunaan zat, mendukung veteran dan keluarga militer, dan memperluas akses ke perawatan anak untuk orang tua yang bekerja. Merupakan hak istimewa di hidup Harris untuk bekerja atas nama rakyat California. Ia tinggal di Los Angeles bersama suaminya, Doug Emhoff, dan memiliki dua anak tiri, Ella dan Cole Emhoff.

Pada 11 Agustus 2020, Joe Biden mengumumkan bahwa dirinya memilih Kamala Harris sebagai kandidat Wakil Presiden pada pemilihan kali ini. Sebelumnya, tugasnya sebagai jaksa agung juga membantunya menjalin hubungan dengan putra Biden, Beau, yang memegang posisi yang sama di negara bagian Delaware, dan meninggal karena kanker pada usia 46 tahun pada 2015. Dalam pengumumannya tersebut, Biden mengekspresikan kebanggaannya terhadap Harris dalam membantu pekerja serta melindungi perempuan dan anak-anak dari pelecehan.

“Dulu ketika Kamala menjadi Jaksa Agung, dia bekerja bersama Beau (anak Biden). Saya melihat bagaimana mereka mengambil alih bank besar, membantu para pekerja, serta melindungi perempuan dan anak-anak dari pelecehan. Dulu dan sekarang saya bangga terhadapnya sebagai pasangan saya dalam kampanye ini,” kata Biden seperti dikutip dari Biography, dikutip dari Pikiran Rakyat pada Minggu (8/11/2020).

“Saya tahu betapa Beau sangat menghormati Kamala dan karyanya, dan itu sangat berarti bagi saya, jujur saja kepada Anda, saat saya membuat keputusan ini,” kata Biden selama penampilan pertamanya dengan Harris sebagai calon wakil presiden, dikutip dari Kompas.com pada Minggu (8/11/2020).

--

--