A Letter: Dear My 22 Old Self
Dear Self,
Waktu berlalu sangat lambat, namun aku tahu benar kamu merasa bahwa usiamu lebih cepat habis dari hal lainnya. Hari ini kamu mungkin merasa, 22 tahun dirimu terlalu kecil untuk berdiri seorang diri di depan mimpi-mimpi yang rasanya bukan milikmu, atau belum milikmu. Apa aku salah? Aku paham, mungkin terkadang kamu merasa tidak apa-apa untuk melakukan kesalahan, tidak masalah untuk sedikit bermain-main. Di sisi lain, kamu juga sering kali merasa bersalah pada dirimu sendiri atau orang-orang yang berharga di belakangmu karena kamu merasa tidak cukup berusaha. Percayalah, aku tahu kamu adalah pribadi yang tak akan membiarkan dirimu jatuh karena siapapun, termasuk dirimu sendiri.
Kebahagiaan yang tumbuh dari kekhawatiran yang selalu berusaha kamu abaikan, kini telah tumbuh menjadi sebuah ketakutan yang lebih besar, padahal kamu hanyalah seorang pemuda yang takut menjadi orang dewasa (konteks usia). Memang banyak orang dewasa di sekitarmu menjadi begitu posesif dan menganggap pertimbangannya adalah yang paling tepat, mereka sudah lebih dulu dan lebih banyak makan garam kehidupan katanya. Terkadang, kamu hanya takut akan berakhir menjadi orang dewasa yang merasa lebih bijak dari siapapun di usia muda, kamu khawatir jika pada akhirnya akan menjadi orang dewasa yang tidak menerima persepsi anak muda lebih masuk akal dari persepsi diri sendiri, takut menjadi orang dewasa yang akan begitu mudah menjastifikasi seseorang yang lebih muda tidak lebih baik dari diri sendiri.
Menjadi dewasa bukan saja fase yang harus dijalani, namun juga menjadi tantangan terbesar dari keadaan dan diri sendiri yang harus di hadapi. Aku mengamati banyak sekali variabel yang dapat membuat orang dewasa menjadi begitu menakutkan karena keadaan. Banyak dari mereka pernah bilang, ketika nanti kamu sudah menjadi orang dewasa dan menghadapi lebih banyak keadaan, baru kamu akan mengerti bahwa realita tak selalu se-sempurna rencana yang telah kamu susun sedemikian rupa, bahwa keadaan dapat merubah bahkan mengendalikan segalanya. Kenyataan itu bisa membuatmu kecewa dan jatuh lebih dalam di masa depan. Tapi, satu yang ingin kusampaikan, jangan pernah takut jatuh lebih dalam di masa depan jika kamu saja belum tahu seberapa tinggi yang mampu kamu capai di masa sekarang.
Untuk orang-orang dewasa yang bahkan tidak benar-benar mengenalmu namun berpartisipasi menyumbangkan nyinyiran tidak membangun. Stay cool like you really are, tidak perlu turut mengkhawatirkan hal-hal yang hanya akan membuatmu lengah, toh masa depanmu tidak kamu bangun dengan tujuan membuat orang lain percaya atau untuk membuktikan bahwa orang lain salah tentang kamu. I know, you’re not even care. This isn’t their business anyway. Just go ahead on your own path.
Aku paham, pada dasarnya, kita semua sebenarnya sama, sama-sama hanya percaya pada apa yang ingin kita percaya. Sama seperti kepercayaanmu pada dirimu sendiri, kamu percaya karena kamu ingin percaya, orang lain pun demikian. Mungkin sesekali atau bahkan berkali-kali, kamu menjadi tidak begitu realistis di banyak keadaan dan membuat orang-orang menjastifikasi pilihanmu berdasarkan persepsi miring yang sengaja mereka bangun sendiri daripada memilih untuk mengabaikan tanpa meremehkan pemuda biasa di usiamu.
Aku tahu, kamu hanya takut menjadi orang dewasa yang mengalah dan kalah dengan keadaan. Kamu juga ingin selalu percaya bahwa dewasa memang seharusnya bukan dilihat dari jumlah usia. Percayalah, kamu baik-baik saja dengan ketakutanmu. Jadikanlah kesakitanmu sebagai kekuatan untuk berjuang lebih keras, bukan kelemahan. Kalau pun orang lain belum cukup mempercayaimu sekalipun kamu hanya berusaha untuk menjadi lebih jujur terhadap diri sendiri, berarti memang kamu tidak tepat berada di sana, kamu belum mendapatkan orang yang benar-benar tepat untuk menaruh harapanmu jadi apapun dan siapapun itu, just keep going.
Aku berdoa, suatu saat nanti kamu akan benar-benar menjadi orang dewasa yang kamu impikan dan kamu akan selalu mengingat hari ini. Aku, usia 22 tahun dirimu di masa lalu. See you on top, i hope you’ll find the crown you’ve been looking for.
Sincerely,
Me.