PDDIKTI Feeder Dan Web-Service

dede
Universitas Komputer Indonesia
5 min readAug 7, 2020
Operator

Hello Guys,..

Kali ini saya akan bercerita dan sedikit memberikan paparan dalam hal pengisian atau input data laporan akademik Feeder PDDIKTI. Setiap perguruan tinggi sekarang ini sudah tentu wajib ada operator yang bertugas menginput data , menglola dan melaporkan data kegiatan akademik ke Pangkalan Data Dikti. Bagi operator yang sudah bertahun-tahun menglola laporan akademik , tentu sudah tak asing dengan data-data ini, tapi tak jarang jika operator baru akan kebingungan menggunakan aplikasi. Anda harus pelajari dulu sejarah aplikasi baik penggunaan maupun sumber data yang akan di input. Jadi baiknya simak dulu singkat ceritanya berikut ini.

Pangkalan data pendidikan tinggi (PDDIKTI) merupakan kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional. PDDIKTI menjadi salah satu instrument pelasksanaan penjaminan mutu. (Juknis PDDikti, 2017)

Dalam pasal 56 ayat 2 UU №12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi meyebutkan bahwa Pangkalan Data Pendidikan Tinggi sebagamana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai sumber informasi bagi :

1. Lembaga akreditasi, untuk melakukan akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

2. Pemerintah, untuk melakukan pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

Sejarah singkat aplikasi PDDikti Feeder mulai diberlakukan sejak periode pelaporan tahun akademik 2014/2015 genap untuk seluruh Pendidikan Tinggi baik Perguruan Tinggi negri atau swasta di Indonesia. Aplikasi PDDikti ini menggantikan EPDBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) yang merupakan format wajib dari DIKTI berdasarkan SK-034 yang mengharuskan seluruh Perguruan Tinggi memberikan laporan pada setiap semester yang meliputi kegiatan akademik semesteran mulai data mahasiswa hingga data perkuliahan.

Tampilan Aplikasi SK-034 EPSBED DOS (2002–2015)
Web-Loader WIN-EPSBED (Windows)

Dalam hal penyampaian laporan EPSBED, berdasarkan Surat Edaran Dikti 0543/E1.2/PL/2015 tentang feeder PDDIKTI, bahwa mulai laporan 2014–2 wajib menggunakan system baru dengan nama ‘Feeder PDDIKTI’ sebagai jembatan antara sistem akademik yang dimiliki oleh perguruan tinggi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) sebagai database DIKTI. Istilah laporan pun berubah sesuai perkembangah, dulu dikenal dengan istilah laporan EPSBED , lalu menjadi laporan PDPT yang sekarang dikenal sebagai laporan PDDIKTI.

Aplikasi PDDIKTI-Feeder

Sistem aplikasi yang dibuat oleh DIKTI memuat kumpulan data penyelenggaraan Pendidikan Tinggi seluruh Perguruan Tinggi yang terintegrasi secara nasional atau yang dikenal dengan istilah Sistem Online Report (Forlap). Aplikasi Forlap berisi tentang data Dosen, data Mahasiswa dan data Perkuliahan. Data yang ada di Forlap Dikti terintegrasi dengan database dari masing-masing Perguruan Tinggi atau yang disebut Sistem Aplikasi Feeder.

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI)

Pelaporan PDDikti ini sangat penting karena merupakan ujung tombak dari perguruan tinggi. Sebagai Implikasi dari pelaporan berdampak pada validitas dari ijazah mahasiswa, rujukan bagi lembaga akreditasi, dan juga bagi pemerintah untuk melakukan pengaturan , perencanaan, pengawasn, pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan, sehingga diharapkan lapoaran data yang benar dan valid.

Nah begitu guys sedikit ceritanya, selanjutnya yang tak kalah penting dalam masalah pelaporan data adalah pemanfaatan fitur Web Service Feeder-PDDIKTI. Banyak operator yang sangat terbantu dengan fitur ini karena dapat secara lebih cepat melakukan proses input data dan langsung pada table yang dimaskud, sehingga tidak perlu lagi manual pada feeder, yang memerlukan beberapa kali proses mulai dari buka menu , lalu ke form input lalu entri data dan loading browser yang cukup lambat.

Untuk melihat lebih detail tentang proses system PDDIKTI secara luas dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Sumber : Juknis PDDikti 2017

Bagi perguruan tinggi kategori C, dimana belum menggunakan atau tidak memiliki sistem akademik sendiri sudah tentu data dikumpul dalam berkas file atau bahkan berkas fisik dan diinput secara langsung ke Sistem Aplikasi Feeder oleh operator secara manual. Nah pada dasarnya aplikasi Feeder ini adalah gambaran kecil dari sebuah sistem informasi akademik. Dengan demikian Feeder ini sebenarnya dapat digunakan sebagasi sebuah sistem informasi akademik bagi perguruan tinggi kategori C ini. Oprator jangan kwatir, tentu masih dapat memanfaatkan dan mengembangkan aplikasi impotir data, misalnya dari file excel atau csv. Sudah banyak aplikasi importir yang dibuat dan diberikan secara gratis (open-source).

Selanjutnya untuk kategori B, perguruan tinggi yang sudah memiliki sistem informasi akademik , namun belum terdistribusi penggunaan secara menyeluruh baik fakultas ataupun prodi, dimana akses sistem yang masih terbatas, biasanya sistem masih dipengang oleh bagian administrasi akademik. Namun tentu data minimal sudah ada dalam database dan akan memudahkan dalam pengumpulan dan migrasi data dari sistem ke sistem lain. Agar proses input data tidak secara manual, kategori ini sudah bisa membangun web service sendiri , sehingga lebih cepat dalam migrasi (input dan update) data. Opertator cukup melakukan sekali triger, maka ribuan data akan dapat dimigrasikan lebih cepat.

Perguruan tinggi dengan kategori A, sudah memiliki sistem informasi akademik yang terkelola dengan baik, dengan pengguna sistem sudah dari seluruh civitas akademik dan didukung infrastruktur yang memadai sudah pasti dapat dibagun sistem infomasi akademik yang teritegrasi penuh dengan sistem aplikasi feeder secara online. Pemanfaatan web service secara penuh akan mendukung proses pelaporan yang cepat, tepat dan akurat. Jika sudah terintegrasi, maka operator cukup melakukan monitoring dashboard data dari kedua sistem karena proses migrasi data sudah ditangani sistem secara realtime atau terjadwal. :) operator pasti bahagia.

Bagi perguruan tinggi yang memiliki tenaga IT dan sistem informasi akademik dapat mengembangkan aplikasi dan sistem web service sendiri sehingga dapat melakukan updating dan sinkronisasi data ke PDDIKTI secara cepat. Tidak ada lagi mengetik ulang data karena migrasi data secara langsung dari sistem ke sistem, dengan demikian akan meminimalisir kesalahan operator dalam entri data. Fitur inilah yang diharapkan operator dapat membantu mempercepat proses input data secara masal.

Membangun aplikasi dengan memanfaatkan fitur web service diperlukan konsistensi sistem dan maping data dari sistem akademik ke sistem Feeder-PDDIKTI sesuai kebutuhan data. Pada saat ini web service feeder sudah dikembangkan lagi ke versi 2. Pada versi 1 sebelumnya menggunakan protokol SOAP dan pada versi 2 menggunakan REST-API.

Method Web Service PDDIKTI-Feeder V1 (SOAP)
Method Web Service PDDIKTI-Feeder V2 (REST API)

Aplikasi PDDIKTI-Feeder masih terus dikembangkan dan disempurnakan, sehingga saat ini sudah mencapai patch versi 3.3.

Begitu guys, oke mudah-mudahan dapat bermanfaat dan menambah wawasan, terima kasih.

--

--