Kota dan Revolusi 4.0

A. Zuhdi
Urban Reason
Published in
6 min readSep 9, 2018

there is nothing wrong with change, if it is in the right direction
- Sir Winston Churchill

Dahulu kala, manusia hidup dalam kelompok suku-suku kecil yang mendiami kawasan tak sukar untuk ditanami (tentunya setelah mengetahui kebutuhan pangan tidak hanya berasal dari hewan). cuplikan-cuplikan kehidupan tersebut jelas digambarkan oleh sutradara Mel Gibson dalam film Apocalypto (2016) yang menceritakan “invasi” orang “lebih maju” dalam memanfaatkan orang yang “kurang maju” untuk dijadikan budak dan alat bersenang-senang. Pada dasarnya manusia cenderung mengeksklusifkan diri, memagari kelompok masing-masing dan menyebut diri yang lebih atau yang paling. bahkan kesombongan seperti ini telah ada jauh sebelum frasa “Salam Dari Kopi J*ny” dipopulerkan Pengacara Kawakan nan Tajir Melintir.

“Kita slalu berpendapat, kita ini yang terhebat, kesombongan di masa muda yang indah” -So7

Rujukan Revolusi 1.0, 2.0, 3.0, 4.0

Revolusi dapat diartikan sebagai perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat (KBBI). biasanya diawali oleh sebuah penemuan yang berdampak besar. James Watt (1736) menemukan mesin uap, tetiba seluruh mesin menggunakan benda asing ini dibanding tenaga binatang, menggantikan seluruh aspek berlabel “pesawat sederhana” . Johaness Guttenberg (1436) bahkan jauh sebelumnya mengenalkan alat yang bisa memperbanyak coretan di media 2D. Sungguh berhasil menggantikan “ahli bacem” zaman itu hingga gulung tikar. Mesin Cetak. inilah Revolusi Industri 1.0 (RI 1.0).

Revolusi Industri 4.0 (wikipedia, 2018)

Industrie 2.0 (RI 2.0) diawali oleh duet Michael Faraday (Penemu Listrik) dan Samuel Morey (Mesin Pembakaran Internal). keduanya berkolaborasi tidak langsung mewujudkan mesin produksi massal. Masa inilah yang dikenal sejarah sebagai Revolusi Industri itu sendiri. Produksi skala kota pun sudah melampaui geografis pada masa ini. korek api produksi Belanda bisa kita temukan di Indonesia. Hingga terciptalah kota-kota industri. Bahkan industrialisasi telah memberikan “undangan” bagi fenomena urbanisasi dan pembelaan terhadap para buruh. Birmingham City berubah menjadi Kota Pabrik dengan langit tak kunjung cerah dan membuat mutasi genetik spesies kupu-kupu putih menjadi hitam (Biologi XI IPA KTSP). Pada masa inilah Bapak Perencanaan Kota, Patrick Geddes, muncul. berlatar belakang Zoologist, beliau memberikan bencmark pertama dalam merencanakan kawasan yang humanis dimana semua makhluk dapat hidup berdampingan. Industri 2.0 banyak memberi masukan bagi perkembangan perkotaan ke depannya. dari Frederick Le Play hingga Piagam Athena.

Revolusi 3.0 (RI 3.0), Umat manusia tidak lagi terpaku untuk memikirkan tiga bencana terbesar (Kelaparan, Penyakit, dan Perang-Homo Deus). karena ketiganya mampu ditekan secara significant. Masa munculnya Nerd yang mengubah dunia. Larry Page, Sergey Brin, Warren Buffet, Bill Gates, hingga Rising Stars Mark Zuckerberg. Namun tidak begitu halnya dengan perkembangan perkotaan yang justru semakin menantang. Revolusi Digital adalah saat jarak bukan lagi menjadi pembatas. Negara-negara Asia Timur menghegemoni. Komputerisasi dan Automatisasi meledak dimana-mana. Smart City mulai berkembang sebagai pilihan kota-kota dunia.

September 2018,
Dan kita berada di permulaan Industrie 4.0 (RI 4.0)
. masa dimana emas lebih murah dari informasi dalam Big data, imajinasi dan daya kreasi terakumulasi dalam Augmented Reality, sistem kerja yang mampu berfikir dan belajar sendiri dalam Artificial Intelligence. Jaringan global dengan CyberSecurity dan Storage Clouds yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja dalam hitungan detik. hingga E-sport yang telah menjadi cabang olahraga baru yang diakui dan dipertontonkan dalam Asian Games Jakarta -Palembang 2018. inilah era Teknologi Disruptif!!!

Dan Itulah Revolusi. ia “cepat” dan “menyentuh pokok-pokok” kehidupan masyarakat. hingga berdampak pada perkembangan kota sebagai intersect layer-layer kehidupan manusia.

Bagaimana Kota yang Bernafaskan 4.0?

Bagian paling sukar dari sebuah perubahan adalah penerimaan. Dalam film Maze Runner, Gally tidak mampu menerima Thomas yang datang dengan segala macam hal baru. Apa yang dirasakan Gally adalah kebanyakan manusia yang masih hidup rasakan. Sudahkah kita siap? Pilihan ada pada setiap individu untuk menjadi Gally atau Thomas. yang pasti era ini akan bermula: Insustrie 4.0 dan bagaimana kota yang tercelup era ini?

  1. Ledakan Industri!!

Tentunya sektor yang paling awal digerogoti gejala industrie 4.0 adalah industri. setidaknya di Indonesia akan berdampak pada sektor industri mamin, otomotif, tekstil dan pakaian, kimia, dan elektronik. kelima sektor ini akan membuka lapangan kerja baru dan memperluas pasar sekaligus mempercepat produksi barang dan jasa. Kota Industri yang tumbuh adalah versi lebih soft, karena bukan Birmingham kedua yang diinginkan. bagi negara berkembang berbasis manufaktur seperti kota-kota di China bagian selatan, Vietnam, dan Indonesia kota-kota industri akan tumbuh pesat. Industrial Estate!

Namun industri garis depannya adalah industri berbasis ide dengan keterampilan coding yang memadai. hingga memunculkan Scenius (lingkungan para jenius) ala Silicon Valley. Bandung Teknopolis dan Singapore of Surabaya adalah dua habitat yang akan muncul bagi mereka si kreator-kreator start-up era disruptif: New Go Jek dan New Tokopedia-Bukalapak.

Vidio: https://www.youtube.com/watch?v=RUzxM6x6lfk

2. Pelayanan Publik ala Veniam

VENIAM — Porto, Portugal (WIRED, 2017)

Di Kota Porto, melalui perusahaan bernama VENIAM, telah mengembangkan Transportasi Massal berbasis Wifi. jaringan bus-bus yang terhubung dengan internet. boom! aplikasi ini mirip seperti aksi Seirin yang masuk dalam Zone yang Sejati dalam Anime Kuroko No Basuke. Semua bergerak saling mengerti tanpa adanya menunggu dan Pelayanan terbaik adalah pelayan dengan waktu tunggu paling kecil!! Selengkapnya

Vidio: https://www.youtube.com/watch?v=qz7De0yrAV0

3. Hidup ala Keiichi Matsuda

Keiichi Matsuda — HYPER REALITY youtube channel

Seorang Creative Director dari LEAP Motion memprediksi hidup seorang warga kota yang sedang menikmati “kemudahan” era industri 4.0. Seseorang dengan sebuah gawai dan teknologi berprinsip Augmented Reality akan mampu melihat hal-hal unik diluar nalar manusia. persis seperti bermain Pokemon Go, namun kita lebih dimanjakan dengan “prilaku” aktif dari teknologi itu sendiri. setiap objek akan mengeluarkan animasi sendiri untuk menjelaskan diri mereka, billboard yang khas dari setiap jenis toko. hingga tombol ala VR yang membuat teknologi sekelas finger print terasa jadul. Selamat Datang di era Industrie 4.0. Selengkapnya…

Vidio: https://www.youtube.com/watch?v=YJg02ivYzSs

Kota, Mengendalikan Perubahan? atau Menyiapkan Diri?

Oreo Android OS

Ketika kita memiliki android dengan OS Nugget sedangkan standar pasaran aplikasi kekinian mensyaratkan OS Oreo maka pilihan hanya ada pada tetap bertahan pada aplikasi dengan standar Nugget atau menginsstall OS baru bernama Orea (seringkali justru membeli gawai baru). Sejatinya begitulah perubahan. tidak terkecuali pada perubahan perkembangan perkotaan di era industri 4.0. Pilihannya adalah ikut arus perubahan dengan segala tuntutannya atau tetap bertahan dengan era yang lama. menerima seadanya.

Kota-kota dunia tidak semuanya memiliki hardwere yang updatable serta mumpuni. bahkan untuk mencapai industri 3.0 saja masih ada yang terseok-seok mengejar. Namun sejatinya perubahan itu adalah pilihan kota-kota dunia untuk tampil menjadi kota-nya sendiri. unik. berbeda dari yang lain.

Boleh saja mengikuti arus perubahan, namun tidak menghilangkan jati diri kota yang telah ada. karena industrie 4.0 adalah enabler untuk mencapai tujuan bersama. ia adalah alat, bukan tujuan.

Akhir kata.

Industrie 4.0 adalah pengayaan bagi kota-kota yang sudah mampu. namun menjadi impian bagi kota-kota yang tanggung dan tanpa jati diri.

Referensi:
[1] Kolibri — Kemenkominfo, Revolusi Industri 4.0
[2] WIKED
https://www.youtube.com/watch?v=qz7De0yrAV0
[3] Keiichi Matsuda
https://twitter.com/keiichiban?lang=en
[4] LCR 4.0 — European Union
http://lcr4.uk/what-is-industry-4-0/
[5]
https://ivoox.id/revolusi-industri-dari-1-0-hingga-4-0/

--

--