Madeira dan Si Anak Cengeng:

Kota Seperti Apa yang Menciptakan Legenda Sepak Bola Dunia?

A. Zuhdi
Urban Reason
7 min readJul 15, 2019

--

Pinterest

Dalam bukunya “Hereditary Genius” (1869) seorang pakar kejeniusan asal Britania Raya, Francis Galton, menelaah silsilah keluarga para pencipta, pemimpin, dan atlet terkemuka. Galton percaya bahwa orang-orang tersebut berutang sukses pada faktor genetis atau yang ia sebut “kemampuan alami”. Bagi Galton genetika menjelaskan semuanya.

Cristiano Ronaldo “replace” Ronaldo Da Lima
Memegang rekor sebagai pemain termahal pada tahun 2009–2013. Cristiano Ronaldo digaet oleh Los Galacticos dengan banderol 94 Juta Euro (131.5 Juta Dolar US). Menjadi pemegang 5 gelar Ballon d’Or (2008, 2013, 2014, 2016, 2017). Ia menggantikan sosok “el fenomeno Ronaldo Da Lima” sebagai ikon sepak bola dunia bersama Lionel Messi. Masih teringat di benak saya pada tahun 2002, saat Piala Dunia berlangsung di Jepang dan Korea (Selatan) betapa Ronaldo Da Lima adalah satu-satunya pemain yang pantas untuk mewakili olahraga tendang bola di era abad ke-21. Ia menjadi top skor turnamen sekaligus menasbihkan diri sebagai top skorer sepanjang masa Piala Dunia. Virus Ronaldo Da Lima tak berhenti disana, Gaya potongan rambutnya pada turnamen itu menjadi trending topic jika saja twitter ada di zaman itu. Bahkan di Indonesia diciptakan sinetron yang tokoh utamanya khas menggunakan gaya rambut tersebut. Tercatat Sinetron Kecil-Kecil Jadi Manten (2005) dan Ronaldowati (2008) menjadi prasasti entertaimen di Indonesia untuk mewakili “Ronaldo Fever”.

Namun, Ronaldo muncul di era “setelah” Ronaldo Da Lima laksana pewaris nama yang terlahir untuk menendang bola. Awal karirnya sebagai pemain junior dihabiskan untuk “merantau” dari Madeira ke Lisbon, Sporting Lisbon — Klub Ibu Kota). Hingga pada tahun 2003 Sir Alex Ferguson berhasil menemukan bakatnya dan memboyong sang megabintang ke Manchester United. Hingga pada 2009 ia hijrah ke Klub Impiannya Real Madrid. 2018, ia mencoba petualang baru di Serie A bersama Juventus. Bukan hanya gaya bermainnya, namun kedalaman teknik bermain, visi, dan daya juang yang sangat tinggi memberikan kita cuplikan-cuplikan aksi yang lengket di dalam memori. Saat-saat ia mencetak gol free kick legendaris ke gawang Portsmouth. Saat-saat ketika ia memenangi tropi Champions pertama bersama MU. Hingga cuplikan “emotional” dirinya mampu memberikan tropi Piala Eropa untuk Negaranya. Portugal.

Ia terlahir dan menandai sebuah generasi sepak bola modern. Maka telah pudar makna kata “Ronaldo” untuk mewakili Ronaldo Da Lima. Kini telah tergantikan oleh megabintang: “Cristiano Ronaldo”.

Vote for Madeira: Europe’s Leading Island Destination 2017

“Geologically dramatic, bursting with exotic colour and warmed year-round by the Atlantic sun, Portugal’s most enchanting island is a place that keeps all its sub-tropical holiday promises. Pearl of the Atlantic, island of eternal spring…Madeira well deserves its fanciful nicknames — and the affection visitors and locals alike feel for this tiny volcanic island that offers so much.”
-Lonely Planet

Pulau Madeira adalah salah satu pulau di kepulauan lepas pantai barat daya Portugal. Terletak di Samudra Atlantik, sekitar 360 mil barat Maroko, dan 540 mil barat daya Lisbon. Madeira dan Porto Santo merupakan dua pulau yang dihuni. Pulau utama kepulauan ini, yakni Madeira, awalnya dikenal sebagai Pulau Ungu oleh orang Roma, ditemukan kembali (secara tidak sengaja) oleh pelayar Portugis dan ditempati oleh Portugal pada 1418. Sekarang ini dia merupakan sebuah region otonom. Kepulauan ini merupakan sebuah resort yang populer sepanjang tahun, terkenal akan anggur Madeira, “embroidery artisan”, pemandangan, dan bunga yang indah.

Di lingkungan seindah inikah Ronaldo muda tumbuh?? Kurang lebih.

Ronaldo adalah putra Madeira. Lahir pada 5 Februari 1985 tepatnya di Santo Antonio, di lingkungan pegunungan dan salah satu komunitas “paling miskin” di ibu kota Funchal. anak dari ibu bernama Dolores, yang bekerja sebagai tukang masak, dan istri dari Dinis, seorang tukang kebun kota, keluarganya lantas memutuskan menamai sang anak Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro — nama Ronaldo dipilih karena terinspirasi mantan presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan.

Selain Ronaldo, Christopolus Colombus tercatat pernah bermukim disini. Sementara, Tokoh Britania Raya Winston Churcill pernah menghabiskan waktu untuk melukis laut dari pegunungan Pico dos Barcelos. Kota Funchal sendiri yang memiliki bentuk seperti Amphitheathere menjadikan lautan sebagai panggungnya.Hal ini menunjukkan Madeira sebagai salah satu destinasi wisata dan transit yang termahsyur.

Dalam catatan perjalanan jurnalis Hunter Davies (2014), Santo Antonio, Funchal (lingkungan dimana Ronaldo dibesarkan hingga umur 14 tahun) merupakan kawasan suburban paling padat seantero Madeira. Kawasan ini didominasi kelas pekerja yang keras dan juga dingin. Selain itu, penduduk sekitar masih bertutur dengan sopan (sangat sopan). Orang Funchal sangat menyukai keindahan bunga-bunga nan mewah. Pemandangan ini terpapar cukup dominan di jalanan kota. Namun, satu hal yang aneh adalah dari sekian banyak poster Ronaldo yang tertempel disudut-sudut ruang Kota Funchal, semuanya berseragam Man United!! Yang ternyata memang orang Funchal menganggap Madrid adalah rival mereka (orang Portugal). Pada akhirnya, Santo Antonio tetaplah menjadi dua dunia bagi Madeira. Di satu sisi memiliki keindahan dan kemahsyuran dan di sisi lainnya memiliki kehidupan sulit bahkan untuk mencari nasi buat esok pagi. Yin and Yang.

Dalam periode 14 tahun Ronaldo di Funchal (1985–1999), kawasan perkotaan tempat Ronaldo tumbuh menhalami perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik. terlihat dari meningkatnya jumlah perusahaan swasta yang mencapai 95% kala itu (Eurostat, 2004). Pertumbuhan ini menggaet Orang Tua Ronaldo tinggal berdekatan dengan “industri baru” yang tumbuh di daerah perkotaan. 20% dari GDB kawasan ini berasal dari sektor Pariwisata. Pertumbuhan ekonomi yang tidak sempat dimanfaatkan dengan optimal oleh pasutri yang bekerja sebagai tukang masak dan tukan kebun kala itu. Selain itu, Madeira juga terkenal sebagai penghasil obat-obatan tropis yang terkenal. tercatat 259 species tanaman obat dapat ditemui di kawasan ini (River & Odon, 1995). Mungkin Ayah Ronaldo adalah salah satu yang memanfaatkan situasi ini.

Pada periode ini pula, Madeira tumbuh ke arah yang lebih baik. Program Twin City diprakarsai dengan 7 kota dunia: Maui, Santos, Herzliya, Oakland, Fremantle, Leichlingen, Marrickville. bahkan di tahun 2000, Funchal Cable Car mulai beroperasi. Kemajuan yang turut hadir secara paralel dengan kehidupan Ronaldo yang mungkin saja tidak berinteraksi dengan dunia berkemajuan seperti ini. Sekali, dan Keluarga Ronaldo adalah yang “terdesak” (baca:berjuang) untuk beradaptasi dengan segala bentuk kemajuan yang ada di Funchal.

Namun kini, tak dapat dipungkiri bahwa Madeira telah bertransformasi. Pulau Madeira termahsyur sebagai kawasan wisata yang apik. Bahkan atraksi kembang api disana pernah meraih Guiness Book Record. Pada tahun 2016 Madeira berhasil menjadi Europe’s Leading Island Destination dan tahun ini dalam upaya untuk memenangkan penghargaan terebut untuk kali kedua.

Si Cengeng, Abelhinha, Serta Kota Seperti Apa yang Bisa Menciptakan Legenda Sepakbola?

Ronaldo terlahir di daerah dengan atmosfir yang keras. Ia hidup dalam tekanan kemiskinan dan harus rela berbagi kamar dengan kedua adiknya (Elma dan Catia). Ronaldo bahkan pernah melempar kursi kepada gurunya. Ronaldo kecil adalah Kaum Marjinal Perkotaan. Kaum marginal, pada umumnya terjebak dalam kemiskinan karena ketiadaan modal dan akses ke sumber-sumber pendanaan dan peluang-peluang usaha yang tidak memihak kepadanya (Agus, 2015). terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan.

Keadaan seperti itulah yang mendorong Ronaldo kecil untuk berjuang memutus rantai setan kemiskinan dari keluarganya. Selain itu, iklim alam dan budaya Funchal yang sopan telah menjadikan Ronaldo pribadi yang rendah hati dan tangguh. Ronaldo terikat secara batin pada Madeira. Sebagai tanah kelahiran yang menyimpan kenangan-kenangan pahit nan haru. Tentu pesepakbola handal tidak muncul begitu saja. Mereka butuh “konflik”. Santo Antonio adalah gelanggang konfliknya.

Ronaldo tercatat memiliki hotel, Boutique, hingga Museum di Funchal, Madeira. Ronaldo mampu mengangkat derajat pulau kelahirannya bahkan Portugal lewat determinasi dan kemauannya untuk terus berkembang. Bahkan Ricardo (Sahabat Kecil Ronaldo) menganggap Ronaldo lah yang telah meletakkan Madeira di dalam Peta Dunia!! Namanya dinobatkan sebagai nama Bandara International di Funchal, Madeira. Karena sumbangsihnya dalam mengharumkan Madeira di setiap laga yang ia lakoni.

Richard Wilson, seorang seniman mural mendedikasikan 2 bidang dinding di Santo António Civic Centre, untuk mengenang kebesaran Ronaldo yang terlahir di Madeira.

Kini, dirinya hadir dalam bentuk replika patung bronze di pelabuhan Funchal. Atas jasanya untuk Madeira.

Dan yang pasti…“Semua anak kecil yang bermain di sini, memiliki mimpi untuk menjadi Ronaldo,” ujar sang perawat rumput, Rui. “Mereka semua ingin sepertinya. Semuanya!”

…… Namun, Teori Galton benar-benar salah. Kegeniusan tidak diwariskan seperti mata biru atau kebotakan. Peradaban tidak berkembang dan runtuh akibat perubahan sekumpulan gen. Mitos ini telah digantikan oleh teori lain bahwa: Genius itu dibentuk!!!… (Erick Weiner, 2016)

Ronaldo, Es o Mairr!!!

“Your Love makes me strong, your hate makes me unstoppable
- CR 7 -

(ur/cp)

Artikel ini pernah dipublikasi pada OA Line Urban Reason pada 10 Agustus 2017

#cr7madeira
#visitmadeira
#everythingaboutcity

Referensi:
1. Si Lebah Kecil yang Selalu Menangis: http://www.goal.com/id-ID/news/3320/goal-50/2016/11/11/29395222/si-lebah-kecil-yang-selalu-menangis-kisah-perjalanan
2. The Geography of Genius (2016). Erick Weiner. Qanita: Bandung
3. Visit Madeira: http://www.visitmadeira.pt/en-gb/homepage
4. Hunter Davies: http://www.newstatesman.com/2014/01/fan-cristiano-ronaldo-tarnished-icon
5. Eurostat, 2004

--

--