10 Cara untuk Belajar UX

Josh (Adi Tedjasaputra)
UX Indonesia
Published in
2 min readSep 7, 2018

Bagaimana sih caranya belajar UX yang baik, benar, efektif, dan efisien?

Pertanyaan ini seringkali saya dengar dari mahasiswa, pemula ataupun profesional yang sudah berpengalaman puluhan tahun. Apabila Anda tertarik untuk mendapatkan jawabannya, simak tulisan saya berikut ini.

  1. Pasif: Baca buku, Baca artikel online, Dengar podcast, Nonton YouTube …
    Pros: Mudah, Banyak pilihan, Cepat konsumsi, Kapan saja, Dimana saja
    Cons: Butuh disiplin, Beli buku, Tidak biasa membaca, Tidak ada pembimbing, Mudah tersesat, Overwhelmed
    Disarankan untuk: Semua level
  2. Praktek langsung: Pekerjaan, Pekerjaan sosial, Hobi, Dribble …
    Pros: Adrenalin rush, Memperoleh pengalaman langsung
    Cons: Resiko gagal tinggi bagi pemula, Masalah etis, Butuh pengetahuan dasar
    Disarankan untuk: Yang sudah mempunyai pengetahuan dasar UX, Profesional UX, Ahli UX
  3. Sharing: Ngisi meetup, Nulis artikel, Dribble …
    Pros: Melatih kemampuan komunikasi dengan pemangku kepentingan, Ringan, Tidak memakan banyak waktu, Mendapatkan feedback
    Cons: Harus mikir topik, Malu ah ;-)
    Disarankan untuk: Yang sudah mempunyai pengetahuan dasar UX
  4. Ikut Meetup
    Pros: Gratis atau biaya kecil, Bisa berkenalan dan bertemu sesama UX Enthusiast
    Cons: Bisa tersesatkan, kualitas konten tidak terjamin, Sporadis
    Disarankan untuk: Semua level
  5. Ikut Konferensi internasional
    Pros: Memperluas wawasan UX secara internasional, Belajar dari ahli UX internasional, bertemu sesama UX Enthusiast dalam dan luar negeri
    Cons: Biaya, Belum tentu ada di kota tinggal
    Disarankan untuk: Semua level
  6. Mengajar, Mentoring, atau Coaching
    Pros: Amal atau Dapat remunerasi, Dapat feedback, Terpacu untuk belajar
    Cons: Nggak bisa AsBun, Harus punya pengetahuan yang mendalam dan pengalaman yang luas, Harus punya kemauan berbagi, Harus punya kemampuan berkomunikasi yang baik
    Disarankan untuk: Profesional UX atau Ahli UX
  7. Kuliah atau Sekolah
    Pros: Akademis, Belajar banyak teori
    Cons: Relatif makan waktu, Pusing Ujian, Biaya
    Disarankan untuk: Yang masih usia sekolah atau mau studi lanjut, Semua level
  8. Magang, Traineeship, atau Apprenticeship
    Pros: Dapat duit, Langsung praktek, Dapat bimbingan gratis dari para Profesional
    Cons: Dapat duitnya nggak seberapa, Kerjanya banyak
    Disarankan untuk: Mahasiswa, Yang baru lulus, Yang baru berpengalaman 1–2 tahun
  9. Ikut Mentoring atau Coaching
    Pros: Personalisasi, Kustomisasi, Network
    Cons: Biasanya Mentor atau Coach sangat sibuk
    Disarankan untuk: Semua Level
  10. Ikut training atau pelatihan UX profesional
    Pros: Dapat ilmu yang sesuai kebutuhan profesional, Ketemu para ahli UX, Ketemu UX Enthusiast yang lain, Bisa ikut Sertifikasi UX, Network
    Cons: Biaya tinggi untuk pelatihan yang berkualitas tinggi
    Disarankan untuk: Semua level, Semua jenis profesional, termasuk Profesional UX

Apapun cara yang Anda pilih untuk belajar UX, tidak ada ruginya untuk masa depan pribadi, bangsa dan negara.

Yuk belajar UX!

--

--

Josh (Adi Tedjasaputra)
UX Indonesia

As a Google Mentor and Certified Design Sprint Master, Josh has a passion for the design, development, and use of ICT in solving business and humanity problems