Jumlah Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif di Proses UX

Josh (Adi Tedjasaputra)
UX Indonesia
Published in
3 min readOct 11, 2020

--

Berapa jumlah sampel penelitian kualitatif dan kuantitatif?

Ringkasan: Ada beberapa referensi untuk menentukan jumlah sampel penelitian kualitatif dan kuantitatif. Seorang peneliti yang kompeten akan dapat menentukan jumlah sampel yang sesuai berdasarkan data yang dimiliki, analisa konteks, referensi ilmiah, filosofi penelitian dan pengalaman yang dimilikinya, sehingga keabsahan hasil Penelitian Pengguna dalam sebuah proses UX dapat dipertanggungjawabkan.

Debat mengenai jumlah atau ukuran sampel penelitian kualitatif dan kuantitatif bukanlah hal yang baru. Apabila Anda ingin catch-up dengan perdebatan ini, Anda bisa mulai dari beberapa sumber berikut:

Ringkasan dari berbagai perdebatan yang ada mengenai jumlah sampel pada akhirnya terkait dengan sebuah tema utama, yaitu: Keabsahan sebuah penelitian dan hasilnya.

Dalam sebuah proses UX, pengetahuan yang mendasar mengenai penelitian kualitatif dan kuantitatif merupakan dasar dari Penelitian Pengguna (User Research) yang penting. Penelitian Pengguna yang baik dan benar dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah proses UX yang berdampak terhadap keberhasilan sebuah produk dan layanan terkait.

Expectations of Wearable Technology Studies

Untuk dapat menentukan jumlah sampel penelitian yang sesuai, maka seorang praktisi UX, terutama Peneliti Pengguna (UX Researcher atau User Researcher) harus mengerti beberapa konsep, teori dan prinsip sebagai berikut:

  • Analisa Tema (Thematic Analysis)
  • Induksi, Deduksi, dan Abduksi
  • Kejenuhan
  • Dalil Batas Tengah (The Central Limit Theorem)
  • Perancangan Eksperimen (Experimental Design)
  • Pengambilan Sampel Bertingkat (Stratified Sampling)

Hal-hal di atas tidak akan saya bahas di tulisan ini, tetapi kita bahas bersama lebih lanjut dalam pelatihan UX Design Research.

Berikut adalah dua contoh studi kasus dari dua perusahaan yang berbeda terkait Usability Testing dan Diary Studies.

Usability Testing

Berapa jumlah sesi Usability Testing yang cukup?

Sebuah perusahaan start-up di Indonesia berencana meluncurkan sebuah produk dan layanan baru terkait social commerce. Sang Manajer Produk yang bertanggung jawab terhadap produk baru ini melakukan Usability Testing sebanyak lima kali sesuai dengan angka ajaib “5” yang disarankan oleh Nielsen and Launder (1993). Walaupun sudah melakukan Usability Testing dengan jumlah yang sesuai dengan referensi ilmiah yang ada, ternyata masih banyak permasalahan fatal yang ditemukan, misalnya: kegagalan mengidentifikasi toko, kebingungan pengguna terhadap instruksi, dan banyak hal lainnya yang menyebabkan pengguna pada akhirnya gagal untuk melakukan transaksi.

Diary Studies | Courtesy of Eunice Sari and UX Indonesia

Diary Studies

Berapa jumlah peserta Diary Studies yang cukup?

Sebuah perusahaan korporasi multinasional Amerika berencana meluncurkan sejenis prosesor baru untuk Indonesia. Salah satu dari metode yang dipakai adalah Diary Studies. Dikombinasikan dengan In-Depth Interview (IDI), jumlah peserta yang direkrut adalah 30 orang. Hasil yang didapatkan dari kedua metode ini adalah ribuan lautan data kualitatif dan kuantitatif.

Intruksi dan pertanyaan latihan terkait studi kasus-studi kasus di atas tersedia bagi peserta pelatihan UX Design Research. Bagi Anda yang tidak mengikuti pelatihannya, berikut adalah beberapa tips pembelajaran UX Design Research yang bisa Anda pakai terkait penentuan jumlah sampel penelitian kualitatif dan kuantitatif di proses UX:

  • Data primer dan sekunder yang sudah ada terkait Pertanyaan Penelitian (Research Question) dapat membantu proses penentuan jumlah sampel.
  • Kerangka kerja, metode, prinsip dan instrumen penelitian yang dipakai berkontribusi terhadap penentuan jumlah sampel.
  • Konteks penelitian dan kenyataan di lapangan menentukan jumlah sampel yang bisa dikumpulkan.
  • Referensi ilmiah yang diinterpretasikan sesuai konteks penelitian dapat membantu penentuan jumlah sampel .
  • Jenis sampel yang ditemui pada waktu penelitian dapat mengubah jumlah sampel yang dibutuhkan.
  • Filosofi dan pengalaman Peneliti Pengguna berkontribusi terhadap penentuan jumlah sampel.

Apabila Anda mempunyai tips-tips terkait, silahkan komentar ya :-)

--

--

Josh (Adi Tedjasaputra)
UX Indonesia

As a Google Mentor and Certified Design Sprint Master, Josh has a passion for the design, development, and use of ICT in solving business and humanity problems