Mengenal User-centered Design Process

UX Indonesia
UX Indonesia
Published in
3 min readMar 28, 2019

Dalam beberapa tahun terakhir ini, kita bisa melihat pergeseran tren dalam pengembangan produk. Ketika dulu perusahaan berlomba-lomba mendorong pasar untuk menerima produknya, kini mereka berfokus menciptakan produk yang bisa memberikan personalisasi pada pengguna, contohnya adalah Netflix dan Spotify. Perusahaan yang berkembang pesat inilah yang telah sukses menerapkan proses User-centered Design (UCD) dalam pengembangan produknya.

Apa itu User-centered Design?

Menurut User Experience Professionals Association (UXPA), User-centered Design adalah pendekatan desain dengan proses berdasarkan informasi mengenai orang-orang yang menggunakan produk tersebut. Dengan kata lain, desainer harus berfokus pada pengguna dan kebutuhannya dalam setiap tahap dari proses desain. Umumnya, dasar yang digunakan untuk metodologi UCD adalah international standard 13407.

Don Norman, seorang ahli di bidang design, usability engineering, dan cognitive science, merupakan yang pertama kali menjelaskan pentingnya User-centered Design. Ia menyatakan bahwa keputusan dalam desain harus didasarkan pada kebutuhan dan tujuan dari pengguna.

Elemen-elemen penting dalam User Centered Design

Visibilitas

Sejak awal, pengguna harus dapat mengetahui apa yang bisa mereka lakukan dengan produk dan bagaimana mereka dapat menggunakannya.

Aksesibilitas

Pengguna harus bisa menemukan informasi dengan mudah dan cepat. Mereka harus diberikan berbagai cara untuk menemukan informasi, misalnya dengan call-to-action (CTA) button, search option, menu, dan sebagainya.

Keterbacaan

Teks harus mudah untuk untuk dibaca, seperti misalnya dengan penggunaan jenis, ukuran, dan warna font yang tepat.

Bahasa

Kalimat yang pendek lebih disukai. Semakin mudah kata-kata yang digunakan maka semakin mudah dipahami.

Proses User-centered Design

Proses User-centered Design umumnya melalui enam tahapan:

  • Spesifikasi konteks dan kebutuhan pengguna
  • Spesifikasi kebutuhan bisnis
  • Membangun solusi desain dari konsep dasar hingga desain final
  • Evaluasi desain dengan Usability Testing
  • Implementasi, mengembangkan dan merilis produk
  • Deployment, produk final dievaluasi sebagaimana pengguna menginginkan adanya perubahan.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa User-centered Design merupakan proses yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang memuaskan.

Contoh User-centered Design

Salah satu contoh penerapan User-centered Design yang baik ditunjukkan oleh website Osprey.com. Platform ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan tas yang paling sesuai dengan kebutuhannya dalam waktu singkat.

Serangkaian pertanyaan diberikan untuk mengarahkan pengguna menuju pilihan tas terbaik untuknya.

Hasil rekomendasi diurutkan berdasarkan skor kesesuaian (A+, B, dst) dan masih dapat difilter lagi oleh pengguna sesuai dengan fitur, harga, dan lainnya.

Jadi, sudah siapkah untuk menerapkan proses User-centered Design dalam pengembangan produk Anda?

Referensi:
http://uxpa.org/resources/definitions-user-experience-and-usability

--

--

UX Indonesia
UX Indonesia

Indonesia’s first and leading Insight-driven User Experience company