Pentingnya Desain Tombol CTA

Handoko Dyan Aditya
UXID (UX Indonesia)
4 min readJul 4, 2017
Gambar 1 : Illustrasi Call to Action

Permasalahan terbesar saat ini pada bisnis usaha kecil menengah (UKM) dan startup yang sudah mulai meng-online kan produknya terutama yang mempunyai website/aplikasi sendiri adalah rendahnya Conversion Rates pada produk mereka. Conversion Rates gampangnya merupakan jumlah pengguna web/aplikasi yang semula hanya sekedar datang untuk melihat-lihat menjadi membeli/mendaftar pada website/aplikasi anda. Pengunjung website anda yang datang hanya melihat-lihat lalu kembali pergi ini dianggap sebagai (Bounce). Jadi misal website/aplikasi anda dikunjungi 10 orang namun hanya 2 orang yang membeli berarti terdapat 8 orang yang bounce berarti bounce rate website anda saat itu adalah 80%. Okay karena saat ini saat ini saya ingin fokus pada cara memaksimalkan desain CTA, kita tinggalkan sejenak pembahasan tentang bounce rates dan conversion rates.

Apa itu Call To Action Button?

Salah satu cara meminimalisir bounce rate adalah dengan memaksimalkan conversion rate melalui Call to Action Button (CTA). CTA sendiri menjadi aspek penting dalam meningkatkan konversi pada website/aplikasi. CTA pada website dapat berupa tombol daftar, masuk, pencarian, berlanggan hingga mengikuti tur singkat pengenalan website/aplikasi mudahnya segala goal yang ingin dicapai pada website/aplikasi itu. Contohnya bisnis utama google adalah mesin pencarian, sehingga CTA pada www.google.com adalah pengguna melakukan pencarian melalui input search mereka.

Memaksimalkan Tombol CTA

Efektifitas CTA tidak terlepas dari cara mendesain sebuah button CTA itu sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas CTA adalah :

#1 Posisi

Dalam melakukan penempatan informasi, terkadang sebuah website/aplikasi akhirnya fokus kepada keindahan antarmuka. Memperhatikan flow pengguna dalam menangkap informasi sangatlah penting. Seperti misalnya pada website dibawah ini

Gambar 2 : http://www.boneprice.com/

Menurut anda :

  • Kira-kira website ini menawarkan apa?
  • Mengapa kita harus menggunakan website ini?
  • Barang apa saja yang bisa dicari di website ini?

Pada pertama kali masuk, bone price langsung menawarkan pencarian. Ini akan efektif ketika pengguna yang berkunjung sudah familliar dengan website ini. Dalam menempatkan CTA kita perlu memastikan bahwa pengguna mengerti apa yang ditawarkan website/aplikasi kita dan mengapa mereka melakukan CTA tersebut.

Ada beberapa teori mengenai penempatan CTA ini yang paling terkenal adalah F-Shaped Pattern pada pengguna website dan The Gutenberg Diagram. Pada postingan berikutnya saya akan bahas mengenai kedua teori tersebut.

#2 Jarak

Berikan jarak yang nyaman pada CTA website/aplikasi kita, sehingga pengguna dapat fokus pada CTA yang mereka ingin kerjakan.

Gambar 3 : https://www.pegipegi.com/

#3 Ukuran

Ukuran CTA yang besar akan menarik banyak perhatian. Sehingga CTA kita akan terlihat oleh pengguna.

Gambar 4 : https://www.blanja.com/

Dari sekian banyak gambar dan tulisan, search button pada situs tersebut sangatlah menyita perhatian.

#4 Bahasa

Kata-kata yang memikat tentunya akan sangat mempengaruhi konversi dari CTA itu sendiri. Ada beberapa cara membuat kata-kata yang memikat salah satu caranya adalah dengan melakukan pendekatan ke pengguna secara personal. Namun yang pasti dalam membuat CTA haruslah menggunakan kata-kata yang informatif dan menarik.

Amazon terkenal dengan 70% beranda nya ditujukan untuk berbagai jenis rekomendasi produknya kepada pengguna. Hal ini sangat membantu dalam berinteraksi dengan pelanggannya.

Gambar 5 : https://www.amazon.com

#5 Warna

Pastikan warna CTA anda kontras dengan warna dasar atau warna disekitar CTA. Hal ini akan langsung menyita banyak perhatian pengguna. Ujicoba warna dapat dilakukan dengan cara AB Testing. Performable’s website pernah memaparkan hasil ujicobanya. Ia melakukan AB Test dengan mengganti warna merah/hijau. Hasilnya Button CTA warna merah 21% lebih banyak di klik pengguna daripada button hijau.

Gambar 6 : https://blog.hubspot.com

#Bonus TRUST

Terkadang sebagus apapun kita mendesain CTA tidak akan berfungsi ketika kita tidak mendapatkan kepercayaan dari pengguna. Pengguna terkadang merasa tidak aman seperti apakah email saya akan dikirimi spam? atau apakah nanti social media saya akan dikirimi postingan yang aneh-aneh?sehingga mereka pun enggan mengekseskusi CTA kita. Pengalaman saya saat mengoptimalkan fitur share pada situs kitabisa.com saya menambahkan alasan mengapa donatur perlu untuk melakukan share kampanyenya ke facebook. Hasilnya jumlah kampanye yang mendapatkan donasi dalam kurung waktu kurang dari 24 jam meningkat.

Gambar 6 : Desain halaman share kitabisa.com

Penutup

Menurut saya faktor-faktor berikut penting untuk diketahui. Tools yang umumnya saya gunakan dalam melakukan riset antara lain Crazy Egg dan Optimizely.

Perlu diingat faktor - faktor diatas bukahlah sesuatu yang harus dilakukan. Namun kiranya apa yang sudah saya alami, baca dan rasakan manfaatnya juga dapat bermanfaat buat anda.

Yuk berbagi! buat yang sudah punya pengalaman dapat ditulis dikomentar ya.

--

--