Notification for Your Soul (1)

Ervan M Wirawan
uxmarker
Published in
4 min readAug 25, 2019
Photo by Prateek Katyal on Unsplash

Mungkin sebagian banyak dari teman-teman yg berkecimpung dalam Industri Kreatif berawal dari sebuah hobby, passion, atau influence dari lingkungan sekitar.

Dimulai dari rasa keingintahuan tentang suatu hal, lanjut menjadi bahan obrolan atau pembelajaran sehari-hari, kemudian menjadi pilihan karir.

Di Era Modern ini Kita dihadapkan dengan begitu banyak sekali halangan, buzz and whir of the world around us, and we now have to content with constant stream of chirps, pings, and notifications at all hours of our day. Hal-hal tersebut secara tidak sadar menyita perhatian kita, membuat diri kita semakin susah menemukan ruang untuk berkarya.

Ya, kita semua punya tanggung jawab, kebutuhan yang dimana harus dipenuhi setiap bulan-nya. Namun yang tidak kita sadari adalah ada area abu-abu antara ‘Apa yang Ingin Kita Lakukan’ — dengan — ‘Apa yang Harus Kita Lakukan’.

Mungkin kita sudah sangat familiar dengan quote berikut ini : “Do what you love, and you’ll never work another day in your life”, dimana menurut saya hal tersebut sekarang ini sudah sedikit bias dan tidak relevan lagi. Sebagai contoh si Budi karena suka banget menggambar, dimulai dari iseng-iseng untuk mengisi waktu diantara jadwal bimbingan les matematika dan fisika waktu SD, kini sudah menjadi Lead Illustrator ditempat perusahaanya bekerja, dan realitas sehari-hari yang dihadapi Budi sudah bukan lagi menggambar dan mewarnai, namun meeting, membalas email, membuat plan pekerjaan, dan mengayomi team-nya. Apakah meeting-meeting tadi bagian dari passion si Budi? No one knows..

Si Andi suka bikin-bikin Icon dan Logo yang kemudian dijual secara online, karena persaingan yang semakin kencang, Andi dituntut harus mengejar ketertinggalan yang akhirnya Andi harus bekerja siang dan malam tanpa henti. Apakah tuntutan untuk bekerja terus menerus tersebut ada dalam menu waktu Andi memilih hidangan tersebut diawal?

Contoh lain, dari kecil saya sudah suka sesuatu yang berbau visual, entah itu design, photography, animation, 3D Modelling, etc. Seperti halnya anak SD-SMP pada umumnya yang mempunyai rasa ingin tahu, semuanya dipelajari sampai kita menemukan titik dimana kita harus memilih apa yang akan diperdalam dan apa aja yang ‘cukup tau’. Saya dulu akhirnya memutuskan untuk mendalami Design dan photography pada tahun 2011–2012, berlanjut mencari serabutan di dua bidang tersebut yang berujung pada burnout dimana dua-dua nya dituntut untuk mengikuti brief-brief atau certain expectation dari klien untuk mencapai titik tertentu guna mengakomodir kebutuhan klien. Lanjut 2014 akhirnya saya memutuskan untuk fokus hanya akan me-monetize atau berkarir di bidang design (UX — UI — IxD) dan menjadikan photography sekadar hobby yang saya lakukan karena saya ingin menyalurkan hasrat — keinginan tanpa ada judgement atau ekspektasi tertentu dari pihak luar.

Intinya adalah, ditengah carut-marut industri atau pekerjaan yang kalian kerjakan saat ini, ada baiknya kita mempunyai suatu hal untuk feeding our soul without any constraints. Tidak perlu yang muluk-muluk.. Good Distraction tersebut bisa jadi dalam bentuk kegiatan mancing di tambak boyo tiap minggu sore, bersepedah keliling sudut kota yang jarang kita lewati, atau yg lainya. Bisa juga kita melakukan sesuatu yang masih inline dengan pekerjaan kita, namun lakukan tanpa mengikuti brief dari kantor/klien, pure explorasi untuk memenuhi rasa penasaran dalam hati.

Tulisan ini hanya sebagai pengingat agar kita kembali to our true self, and recalibrate our goals kalo ternyata sudah sedikit melenceng. Soalnya ketika saya nanya ke teman-teman Instagram dengan pertanyaan “Kapan Kalian Terakhir Kali melakukan ‘Creative Work’ yang bukan tuntutan pekerjaan namun semata-mata untuk feeding our creative soul?” jawabnya beragam. ada yg bilang sudah gak tau kapan terakhir kalinya karena fokus energi dan waktu sudah tersita habis untuk pekerjaan kantor, ada yg jawab tahun lalu, ada yg jawab baru minggu kemarin, dst.

As you travel thru life, let this be our goal : Keep your eye on the donut and not the hole.

But what is the donut??? is it money? Power? Sex? Glory? Fame? Do we really have ‘message’ we wanna send?

uxmarker was founded with one mission mind: creating the best and most reliable user-centered design for our clients. Here in our HQ, we deal with a wide range of design avenues on every product platform. To ensure a satisfying product experience, our dedicated team generate data from curated user research methods and analyze them to find and fix various design obstacles. With our ingenious ideas and tested skill, we believe we can help make your products a pleasure to work with.

Keep in touch with us :

LinkedIn| Facebook | Instagram | Youtube | Dribbble | Contact Us

To help spread the word about uxmarker, please give it applause, share this story, and don’t forget to follow us! See you next week everyone.

--

--

Ervan M Wirawan
uxmarker

Design & Strategy — Designing Experience that Matters