#8volution Journey: From Watcher to Wadiono

Fia
Karena Kita Vidio
Published in
3 min readOct 14, 2022
Photo by Max Harlynking on Unsplash

Series, film, Anime, dan pertandingan sepak bola menjadi tontonan wajib bagiku. Sebagai seseorang yang hobi nonton, aku tak peduli asal negara dan genrenya. Akan kutonton jika dari membaca sinopsisnya saja sudah menarik perhatianku. Faktor banyak yang me-review juga yang membuatku penasaran untuk menontonnya.

Sebagai warga negara +62, eh.. maksudnya warga negara Indonesia, tontonanku pun tak luput dari series dan film lokal.

Sebelumnya mengenal Vidio sebagai platform live stream pertandingan sepak bola. Selaku Interisti dan Cules, Vidio menjadi tempat streaming untuk pertandingan dari dua klub favoritku, Inter Milan dan Barcelona.
Memasuki awal tahun 2022, sesudah menonton salah satu pertandingan, aku melihat poster dan iklan salah satu judul Vidio Original Series yaitu Married with Senior. Dari mendengar soundtrack yang menggunakan lagu Dewa 19— Kamulah Satu-Satunya, semakin membuatku penasaran dengan bagaimana cerita series tersebut. Setelah menonton trailer aku semakin tertarik untuk menonton series tersebut, akhirnya aku memutuskan untuk menonton series Married with Senior. Saat pertama kali menonton, episodik yang tersedia masih 4 episode. Ceritanya yang menarik dan tidak seperti sinetron-sinetron di Indonesia membuat pandanganku berubah. Ternyata, Indonesia memiliki karya original series sendiri seperti series Netflix. Setiap minggu pun akhirnya aku selalu menunggu episode terbaru Married with Senior. Ada rasa hampa bagiku. Ketika, ongoing series kemudian series itu tamat. Bermula dari Married with Senior yang sudah tamat, aku melihat instagram @vidiodotcom dan ternyata ada series terbaru akan tayang yaitu, Suami-Suami Masa Kini yang bergenre komedi. Setelah Suami-Suami Masa Kini tamat, aku tidak menonton Vidio Original Series lagi. Karena kesibukan perkuliahan, sehingga tidak mencari tontonan baru dari Vidio Original Series.

Memasuki akhir semester 6, sudah waktunya bagiku untuk mengikuti magang. Kampus Merdeka merupakan wadah yang tepat diberikan Kemendikbud. Menurutku sangat membantu mahasiswa tahun akhir sepertiku, yang ingin mendapatkan kesempatan terjun langsung ke dunia pekerjaan. Kemudian pada akhir bulan Mei, Kampus Merdeka program Magang dan Studi Independen membuka pendaftaran. Aku melihat Vidio menjadi salah satu mitra yang bekerja sama dengan Kampus Merdeka. Dari awal, aku sudah menetapkan diri untuk mendaftar ke Vidio. Tetapi, mulanya aku mendaftar sebagai Copywriter Intern, lalu aku mencoba juga daftar sebagai Content SVOD Intern. Awalnya aku pun tidak tahu, Content SVOD itu mengerjakan apa? Namun, sesudah mendaftar di pagi hari, siangnya aku sudah mendapat panggilan wawancara untuk posisi Content SVOD Intern, yang dijadwalkan keesokan harinya. Esok hari setelah wawancara, sebelum Magrib hasilnya pun sudah diumumkan, dan aku diterima sebagai Content SVOD Intern. Setelah diberi tahu, rasanya sangat senang bisa diterima magang di Vidio! Sebagaimana mulanya, aku hanya sebagai pengguna aplikasi Vidio.

Sebulan berlalu, program yang kutunggu-tunggu ini akhirnya segera dimulai. Aku sangat bersyukur berkesempatan magang di Vidio dan menjadi Wadiono. Karena, segenap tim HR sangat baik dalam mempersiapkan penyambutan karyawan magang. Semua program onboarding dibuat edukatif, menyenangkan, bahkan sangat tertata hingga memudahkanku untuk mengenali kultur Vidio. Saat onboarding, ternyata Content SVOD Intern dibagi lagi penempatan magangnya, di Vidio Sinetron dan Vidio Original Series. Saat pembagian dijelaskan oleh mentor, aku ditempatkan di tim Vidio Original Series. Seketika rasanya benar-benar tidak nyata, sebelumnya aku hanya sebagai penikmat konten Vidio Original Series. Kemudian aku turut andil sebagai salah satu orang yang mengerjakan project Vidio Original Series selanjutnya. Karena aku hobi nonton, pekerjaan ini pun terasa menyenangkan bagiku, mendapat sebuah privilege bisa menonton lebih awal konten-konten original series yang akan tayang.

Bisa menjadi bagian Wadiono menjadi salah satu hal paling membanggakan di hidupku. Bermula sebagai pengguna aplikasi Vidio, kemudian menjadi bagian dari Vidio. Lalu, dari penonton konten Vidio Original Series, menjadi salah satu orang yang turut andil dalam proses pengerjaan konten Vidio Original Series. Jika ditanya apa yang membuatku bangga? Karena ini Vidio, Startup Over The Top (OTT) terkemuka di Indonesia, platform yang sering kugunakan untuk menonton pertandingan sepak bola hingga menonton original series-nya. Selain itu, karena pekerjaanku saat ini yang semakin membuatku bangga menjadi bagian Wadiono.

Namun, sebenarnya tidak ada deskripsi yang pas untuk menjelaskan, kenapa aku bangga menjadi Wadiono. Rasanya, seperti aku bangga menjadi Interisti dan Cules. Aku tidak bisa mendeskripsikan kenapa aku begitu menyukai dua klub bola itu, aku hanya menyukainya dan bangga menjadi penggemar dua klub tersebut. Begitulah kebanggaanku menjadi Wadiono.

--

--