Menyelamatkan Koperasi dengan Digitalisasi

Fakhri Guniar
VIS Indonesia
Published in
4 min readApr 14, 2020

--

Peran Teknologi dalam Ekonomi

Perkembangan teknologi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyatakan Gojek Indonesia berkontribusi Rp 55 triliun ke perekonomian Indonesia sepanjang 2018. Sementara itu, riset LPEM FEB UI menyebutkan bahwa pada tahun 2018 Tokopedia telah berkontribusi sebesar Rp 58 triliun untuk perekonomian Indonesia. Akan tetapi, pertumbuhan tersebut masih belum dirasakan oleh salah satu tulang punggung ekonomi kerakyatan Indonesia, yakni koperasi.

Koperasi Masih Tertinggal

Indonesia merupakan negara dengan jumlah koperasi terbanyak di dunia. Sayangnya, kuantitas yang banyak tersebut masih belum diimbangi dengan kualitas yang baik. Dalam daftar 300 koperasi terbesar dunia, hanya satu koperasi dari Indonesia yang berhasil memasuki daftar tersebut. Koperasi sendiri di tahun 2019 menyumbang Rp 792 triliun untuk perekonomian Indonesia, atau sekitar lima persen dari PDB Indonesia. Angka tersebut masih sangat bisa ditingkatkan jika kita melihat negara-negara lain seperti Norwegia atau Selandia Baru, dimana koperasi bisa menyumbang hingga dua puluh persen dari PDB negara.

Sumber: Farhan, F. dan Sudrajat, D. (2017)

Pada tahun 2019, Pak Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), khawatir jika digitalisasi koperasi tidak segera dilaksanakan, maka usahanya akan tergerus oleh perusahaan lain yang sudah menjalankan ekonomi digital, seperti perusahaan fintech. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena masyarakat saat ini akan mencari usaha yang efisien, dan digitalisasi adalah salah satu cara untuk mencapai efisiensi bisnis.

Walaupun program digitalisasi koperasi sudah diinisiasi oleh pemerintah, digitalisasi masih belum dirasakan oleh banyak koperasi. Program digitalisasi yang dilakukan pun masih terbatas berupa pembuatan website dengan biaya langganan yang cukup tinggi, sehingga tingkat penggunaan fasilitas yang disediakan pemerintah tersebut masih rendah.

Manfaat Digitalisasi Koperasi

Digitalisasi koperasi dapat menyentuh berbagai hal yang sebenarnya dapat sangat membantu proses koperasi mengelola bisnisnya. Berikut merupakan beberapa aktivitas yang dapat ditingkatkan dengan melakukan digitalisasi:

  1. Efisiensi Proses Transaksi

Mayoritas koperasi yang ada saat ini masih melakukan proses bisnisnya secara manual. Contohnya, masih banyak koperasi yang melakukan pencatatan transaksi dengan pulpen dan pena, mengirim dan mengumpulkan uang dengan uang tunai, ataupun mentransfer dana secara satu persatu. Proses ini dapat memakan biaya dan waktu yang cukup besar, sehingga proses bisnis yang dilakukan tidak efisien. Padahal, kegiatan tersebut dilakukan dengan frekuensi yang cukup sering. Dengan digitalisasi koperasi, proses bisnis yang selama ini dilakukan secara manual tersebut, baik perhitungan, administrasi, maupun operasional dapat menjadi lebih singkat dan memakan sumber daya yang lebih sedikit, sehingga koperasi dapat mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

2. Pelibatan Anggota Koperasi

Koperasi idealnya adalah sistem ekonomi yang melibatkan seluruh anggotanya dalam mengelola koperasi. Akan tetapi, proses pelibatan yang dilakukan selama ini banyak yang masih dilakukan secara tidak efisien. Contohnya, mewajibkan anggota untuk hadir secara fisik untuk menyampaikan pendapat atau bermusyawarah untuk mengambil keputusan koperasi. Hal tersebut dapat mengurangi kontribusi anggota yang sudah terdaftar dalam koperasi maupun membuat calon anggota kurang tertarik untuk bergabung dengan koperasi. Dengan digitalisasi, sistem komunikasi dan pemberdayaan hak anggota dapat dipermudah sehingga anggota dapat berkontribusi dari manapun mereka berada.

3. Akses Terhadap Channel Revenue Tambahan

Koperasi saat ini masih belum banyak yang memanfaatkan peluang yang tersedia di dunia digital. Contohnya, koperasi dapat menyediakan layanan kepada anggotanya untuk bertransaksi secara digital. Layanan tersebut dapat memberikan keuntungan kepada koperasi sebagai penyedia layanan dan juga kepada anggota yang dapat membeli dan menjual produk dengan lebih mudah dan murah.

4. Memikat Pasar Tambahan, Terutama Anak Muda

Banyak anak muda yang saat ini lebih tertarik terhadap opsi bentuk usaha yang lain karena menganggap bentuk usaha yang lain lebih memberikan keleluasaan kepada mereka. Padahal, koperasi memiliki ruang gerak yang fleksibel dalam pengembangannya. Dengan mengangkat digitalisasi dalam operasinya, koperasi dapat meningkatkan nilai tawarnya di mata anak muda dan meraih pasar yang sebelumnya belum dapat diraih.

Masa Depan Koperasi

Bertransformasi memang tidak mudah, banyak sekali pengorbanan dan usaha yang tidak dapat dipungkiri harus dilakukan untuk melakukan digitalisasi. Akan tetapi, proses dan usaha tersebut akan terbayarkan setelah digitalisasi dilakukan, karena digitalisasi akan membuka keran peluang lain dan perkembangan koperasi akan semakin melaju dengan pesat.

Dengan digitalisasi koperasi, banyak sekali proses usaha yang dapat dilakukan dengan lebih efisien. Hal tersebut diharapkan dapat membuat koperasi menjadi pilihan yang lebih kompetitif bagi masyarakat yang hendak melakukan usaha dan bisnis, sehingga harapan yang ditaruh oleh Bung Hatta kepada koperasi sebagai pilar ekonomi yang memanifestasikan semangat bangsa Indonesia yang berasaskan kekeluargaan dan gotong royong dapat terwujud.

--

--