Kembali Bersenang-senang

Menjadi anak kecil lagi

Fandy Diadline
Visual & Beyond
3 min readAug 4, 2024

--

Satu dekade lalu (tahun 2014), saya belajar desain grafis secara otodidak. Dari mana pun sumbernya, selama tutorialnya belum pernah saya pelajari, saya dengan senang hati akan mempelajarinya. Saat itu, tutorial terbaik yang saya pelajari berasal dari Lynda.com yang sekarang sudah bergabung dengan LinkedIn. Sebuah tutorial fundamental mengenai Adobe Illustrator dari dasar. Meskipun saya tidak begitu mahir menggunakan Corel Draw, saya merasakan bahwa tutorial Corel Draw jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Adobe Illustrator. Selama tiga bulan, saya bersenang-senang dengan tutorial, semacam menjadi anak kecil kembali.

Menjadi anak kecil kembali adalah kesenangan tersendiri. Kapan terakhir kali kamu merasakan euforia atau sensasi yang menyenangkan ketika mengetahui atau merasakan sesuatu yang baru? Orang dewasa menganggap remeh kesenangan anak kecil, namun saat kita masih kecil, dunia terasa sangat baru dan banyak sudut yang perlu dieksplorasi. Kurang lebih seperti itu sensasi belajar saya waktu itu. Sangat menyenangkan.

Setelah terjun lebih serius pada tahun berikutnya, saya masih bersenang-senang. Bersama adik saya Ruly yang masih kuliah jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual), kami mendirikan jasa desain logo dengan nama Logone, berasal dari celetukan saya kepada adik saya, “Wis dadi logone?” (Sudah jadi logonya?). Sebuah kalimat yang sering saya tanyakan karena pada waktu itu saya belum sepenuhnya mengerjakan desain. Kami hanya membuat portfolio dari klien fiktif.

Dunia masih terasa sangat sederhana saat itu. Media sosial sangat terbatas, sehingga petualangan mencari klien memiliki cerita tersendiri. Klien pertama kami berasal dari bidang wisata. Setelah kurang lebih tiga bulan memasang iklan dan promosi ala kadarnya, klien-klien lain mulai berdatangan dengan sendirinya.

Setelah melewati beberapa waktu dan juga melalui masa kelabu ketika ibu kami meninggal, kami mulai lebih mahir dengan ritme kerja. Logone memiliki ilustrator sendiri, teman SMA saya Oky yang mahir menggambar. Saya bahkan memenangkan desain logo skala nasional dan menjadi design leader untuk membuat desain buku tahunan sebuah anak perusahaan BUMN (yang ditawarkan dari tempat Oky bekerja saat itu). Sebuah pengalaman yang menyenangkan.

Pada tahun 2018–2019, kami memiliki kesibukan masing-masing. Adik saya bekerja sebagai desainer grafis dan marketing (kalau tidak salah) di beberapa tempat usaha, sementara saya fokus di sebuah toko reparasi smartphone. Logone-pun hiatus.

Era pandemi, saya menghidupkan kembali jasa desain dengan nama MavenWorks. Namun nama itu terasa berat, seakan ada beban di pundak karakter MavenWorks. Dengan persona yang serius dan misterius, MavenWorks tidak sejauh Logone. Saat itu, saya hanya mendesain web dan beberapa desain yang saya mau. Sepertinya usaha pada waktu itu semacam berjalan di tempat, atau bahkan mundur dan padam.

Tahun 2023 adalah tahun yang unik, saya belajar banyak mengenai perubahan gaya hidup. Mulai dari bersepeda sebagai alat transportasi, menggunakan tas reusable ketika belanja, hingga hidup lebih hemat (terima kasih Kim Jong-Kook).

Tahun 2024 adalah tahun saya aktif kembali. Saya merasa dunia jasa sangat berbeda dibandingkan awal ketika saya menawarkan jasa. Kehadiran AI sangat membantu orang-orang yang kesulitan menulis caption, artikel, atau copywriting, yang saya sendiri kurang optimal.

Memang menggunakan AI sebagai pengganti tulang punggung utama kreativitas saya bukanlah tujuan ketika saya memakai AI (menurut saya), beruntung saya dulu sempat memperhatikan betul pelajaran Bahasa Indonesia, Sastra Indonesia, dan Bahasa Inggris; sehingga sangat membantu proses implementasi AI dengan keperluan saya. Bukan benar-benar murni bertumpu kepada AI. Tanpa AI, saya akan tetap menjadi diri sendiri, pembuat visual. Bukan pembuat visual tanpa identitas.

Saya bersyukur melewati 2024 dengan orang-orang baru dan semangat baru. Sebuah vibe yang mungkin sempat terlupakan selama ini. Dengan ini, saya menyatakan bahwa MavenWorks sudah waktunya untuk berhenti sejenak. Namun bukan sebagai nama yang akan kami pakai lagi sebagai merek yang kami tawarkan.

MavenWorks berubah menjadi Visual & Beyond, disingkat VIBE. Sebuah nama yang dihasilkan dari celetukan seperti Logone. Saya ingin bersenang-senang kembali dengan membantu siapapun yang membutuhkan bantuan. Tidak ada yang serius dari desain logo Visual & Beyond. Namun kami bersenang-senang dengan serius, menjadi anak kecil kembali, menjelajahi dunia lama dengan cara yang baru.

Kunjungi situs kami di vibe.biz.id. Sapa kami di Instagram @heyvibe.design Sampai jumpa pada kesempatan berikutnya.

--

--