Lintas Barat Sumatra, Ikhtiar Merawat Ingatan (Pengantar)
Pengarsipan digital untuk menyatukan yang terserak.
Pada 25 April-6 Mei 2010, saya dipercaya memimpin liputan ekspedisi Lintas Barat Sumatra untuk majalah National Geographic Traveler. Tujuannya adalah mendokumentasikan kehidupan sosial masyarakat, potensi wisata alam, kondisi lingkungan, tinggalan-tinggalan bersejarah, dan segala hal yang kami anggap menarik dan penting bagi pembaca, di sepanjang daerah yang akan kami lalui.
Kami dibagi dua tim: Tim A berangkat dari ujung paling selatan Sumatra (Lampung) hingga ke titik Khatulistiwa di Bonjol, Sumatra Barat. Tim B berangkat dari ujung utara (Aceh) dan bertemu di titik yang sama.
Hasilnya, saya (di Tim A) kebagian mengisi sekitar 44 halaman buat National Geographic Traveler edisi Agustus 2010. Berhubung saya tidak menyimpan arsip majalahnya (dan memang tidak terlalu berminat menyimpan arsip dalam bentuk fisik), sengaja saya unggah di sini sebagai arsip digital. Untungnya, saya masih menyimpan berkas-berkas artikel perjalanan ini di hardisk, walaupun dalam versi yang belum final.
Agar tidak terlalu panjang, tulisan akan saya pecah-pecah menjadi semacam artikel berseri, dengan label “Lintas Barat Sumatra”.
Catatan: beberapa data dan fakta dalam kumpulan artikel ini mungkin sudah tidak sesuai dengan keadaan saat ini, mengingat sudah terpaut sekitar 13 tahun.
Tulisan pertama akan saya unggah di entri berikutnya. Sabar ya :)
