Daftar Putar #1: Raka “Greg” FM

Jody Muhammad Ezananda
Völkgaze
Published in
5 min readJan 1, 2021

Berdiam sejenak memandang tanda, dan berpikir.

Di episode perdana #DaftarPutar, kami berbincang dengan Greg, seorang mahasiswa desain grafis. Melalui playlist miliknya yang terinspirasi oleh The Beatles, berjudul “Golden Slumber”, Greg bercerita tentang makna peristirahatan dalam sebuah perjalanan.

Simak obrolannya berikut ini:

Halo, boleh perkenalan diri dulu dong.

Aku Raka Fitra, biasa dipanggil Greg sama temen-temen. Asli Tasikmalaya, cuma dari dulu udah pindah-pindah dari mulai Bandung, Jakarta, Surabaya. Untuk saat ini yang paling lama ya Surabaya sama Jakarta, sama-sama 8 dan 9 tahun.

Menurut kamu apasih arti sebuah playlist?

Kalo aku sih biasanya bikin playlist untuk nyesuaiin sama momen-momen tertentu ___ dan kadang ketika kita mendengarkan suatu playlist di satu waktu, saat kita menyetel kembali playlist itu di waktu yang akan datang-atau yang belom datang, pas kita dengerin itu ada suatu sensasi di mana kita mendapatkan kembali ingatan-ingatan dan sensasi yang pernah kita rasakan ketika nyetel lagu itu di waktu-waktu yang sebelumnya.

Jadi kadang, kayak sebuah perjalanan aja gitu. Mengulang kembali pengalaman.

Ada nggak playlist kamu yang bisa dishare ke kita?

Kalo buat playlist sebenernya aku nggak banyak sih, kebanyakan personal. Tapi kalo untuk dishare ini ada judulnya Golden Slumber.

Boleh diceritain nggak, arti playlist Golden Slumber ini apa sih buat kamu?

Jadi ini sebenernya tempat di mana aku ngerasain momen-momen istirahat, menikmati masa-masa tenang, kabur dari keresahan-keresahan dan kesibukan. Mungkin lebih sering didengerin di saat aku santai di mobil sendiri dan/atau ketika di kamar, atau sedang menikmati hujan. Atau sekedar buat pengantar tidur.

Jadi playlist ini itu kebanyakan emang ceritanya tentang, (uhm) semacam kemalasan, kelelahan, kejenuhan, dan momen-momen yang… Gimana ya? Santai gitu, lemas dan mengantuk.

Berarti semacam Destressor?

Iya.

Titik tenang. Titik peristirahatan.

Terus kalo misal kamu disuruh memilih untuk meng-highlight 5 lagu dari playlist ini, itu apa aja dan alasannya kenapa?

  1. The Beatles: “Across The Universe”
    Yang pertama, “Across The Universe”. Karena itu seperti momen-momen kontemplasi.
  2. Lamp: “空はグレー”
    Terus selanjutnya “空はグレー” (translation: Gray Skies /red.), punyanya Lamp (kalo di playlist, nomor 2 dari bawah). Itu tentang langit yang mendung, langit yang abu-abu. Momen-momen hujan, ngerokok dan nyantai.
  3. I’m Only Sleeping, The Beatles
    The Beatles lagi.

Wah kalo 3 doang mungkin gampang, kalo 5 agak susah sih, soalnya dari isi playlistnya sendiri cuma 7 lagu.

Oke. Terus kenapa mayoritas diisi oleh The Beatles, sedangkan yang lainnya adalah band jepang?

Memang kalo The Beatles ini udah ku dengerin sejak aku masih SD, dan sampe sekarang masih suka. Aku mulai dengerin The Beatles dari kelas 2 SD, dan masih ga bosen. Tetep aku setel sampe sekarang.

Jadi emang, dia apa ya… Tiap aku nyetel The Beatles ini banyak momen-momen yang kembali terpanggil ketika ku dengerin.

Nostalgia berarti ya?

Iya, nostalgia. Perjalananku dari sebelum-sebelumnya sampai sekarang.

Kalo The Beatles membangkitkan sense of nostalgia buat kamu, kenapa Across The Universe, I’m Only Sleeping, dan Golden Slumbers instead of trek-trek The Beatles yang lain?

Karena kembali lagi, emang playlist ini memfokuskan pada momen-momen yang nyantai dan istirahat itu.

Dan di antara trek-trek ini tadi, sebelumnya kamu nge-highlight “Across The Universe” dan “I’m Only Sleeping”, tapi kenapa judul playlistnya justru Golden Slumber?

Karena secara kesuluruhan ini suasananya lebih kayak tidur dan bermimpi. Kontemplasi dan istirahat. Jadi, lagu “Golden Slumbers” ini dia paling simple dan judulnya itu paling menggambarkan gitu: Peristirahatan emas.

Momen-momen apa ya… Istirahat yang glorious gitu. Memuaskan, menenangkan.

Ilustrasi oleh Abi Rafdy

Buat Greg, istirahat itu apa sih?

Berdiam sejenak memandang tanda, dan berpikir.

Lalu buat kamu, peristirahatan — bukan dalam artian kematian — atau moment of pause/kontemplasi yang ideal itu seperti yang seperti apa?

Sebenernya kalau “scene” istirahat yang ideal menurutku, itu di mana aku bisa istirahat dan melupakan kesibukan, tapi sekaligus di situ juga aku mulai bertanya kepada diriku sendiri — kontemplasi itu tadi — yang jatuhnya nanti juga berdampak pada self-motivation. Membangun kembali motivasi yang sedang turun. Yang endingnya, ketika sudah dapet, makin lelah kan pastinya. Habis lelah, lagi istirahat malah mikir gitu kan, apalagi pas hujan-hujan gitu, kita makin lelah karena berpikir. Karena kontemplasi itu akhirnya tenaga jadi habis, tidur bisa langsung lega, nyenyak dan bisa memulai esok yang baru. Kita dapet semangat yang baru, istirahat yang cukup dan kembali lagi.

Tadi kan kamu sempet nyinggung masalah “langit” dan “hujan” ketika bahas lagunya Lamp, emang ada apa dengan “langit” dan “hujan” dan apa arti keduanya untuk istirahatmu ini?

Jadi sebenernya emang dari dulu tuh aku nggak pernah mengeluhkan tentang musim hujan. Aku justru cenderung menikmati masa-masa setiap turunnya hujan. Menurutku hujan itu adalah momen di mana aku bisa larut ke dalam pikiranku sendiri. Ntah itu dalam tidur yang tenang, atau dari momen kontemplasi itu, di mana aku bisa menikmati suasana, mengingat-ngingat suasana jawa barat, tempat asalku, yang di mana sering mendung, sering hujan, teduh dan dingin.

Jadi kamu ngerasa hal-hal ini direpresentasikan oleh musiknya Lamp?

Iya, dan emang enak aja gitu. Terus dia juga ada membahas hal lain kayak misal menyalakan rokok.

Bagaimana dengan-dengan band jepang lain yang ada di tracklist?

Untuk band yang lain ini, dia sekedar melengkapi playlist agar agak banyak, dan genrenya juga nggak terlalu jauh: alternative rock, pop jepang sih. Menyesuaikan vibenya, sama liriknya juga kan ada kesesuaian, kayak suasananya mager gitu, santai.

Pokoknya tuh momen ini adalah momen di mana aku nggak mau diganggu.

Jika dimisalkan sebuah spirit gitu, menurut kamu spirit apa yang dalam manifestasi/perwujudan sebuah benda gitu, playlist ini wujudnya apa sih?

Kumpulan asap rokok dan selimut.

Asek!

Yoi.

Bagaimana dengan hujan dan langit-langit tadi?

Yang bikin golden sebenernya itu sih. Cuma kan, secara keseluruhan, tanpa itu cukup. Tapi kalau ada itu, jadi golden.

Okay, any last words? A closing statement?

Intinya itu sih kalo menurutku. Playlist-playlist ini lebih ke perjalanan.

Perjalanan dan peristirahatan.

:>

Klik pranala ini untuk mendengarkan “Golden Slumber”, sebuah Daftar Putar oleh Raka “Greg” FM.

Daftar Putar adalah serangkaian jurnal wawancara yang dielaborasi dari playlist para völks. Program ini ada untuk mengangkat kekuatan narasi di balik penciptaan sebuah playlist. Daftar Putar bisa diceritakan dan dinikmati oleh siapa saja, termasuk kamu.

--

--