Daftar Putar #6: Faizal Rachmansyah

Jody Muhammad Ezananda
Völkgaze
Published in
6 min readFeb 14, 2021

“…karena tidak ada hal lagi yg dapat dilakukan kecuali mengingat-ingat atau menggali memori melalui playlist itu.”

Pada episode keenam #DaftarPutar, kami berbincang-bincang dengan Ayiz, seorang musisi dari Surabaya tentang playlist yang ia ciptakan dalam rangka mengabadikan memori indahnya dengan seseorang, sekaligus menceritakan pentingnya mengapresiasi sebuah momen.

Simak obrolan kami berikut ini:

Halo, boleh perkenalan diri dulu dong.

Halo, nama saya Faizal R, biasa dipanggil teman-teman Ayiz, Semprit or dead (based on my IG username: @deadasdream). Sekarang sedang aktif di beberapa proyek band, War Fighters, Enola, Meir dan solo project bernama Terres Noires, and i’m living in surabaya haha.

Halo Ayiz, menurut kamu apasih arti sebuah playlist?

menurutku, playlist sendiri memiliki personal touch untuk aku sendiri. karena beberapa lagu, atau anggap aja lah 1 playlist itu sendiri bisa jadi sebuah cerita, personal story, atau cerita tertentu yg ngingetin kita sama seseorang, hal atau kejadian tertentu, entah itu kejadian yg manis atau bahkan yg kacau.

Ada nggak playlist kamu yang bisa dishare ke kita?

*share link Spotify*

Here’s a playlist for you… i’m trying to recalling some memories about you by Dead As Dreams

Whoaa dari judulnya udah cukup bercerita, tapi boleh dielaborasi playlist ini tentang apa?

hahahaha i’m a bit shy, but that’s okay.

jadi playlist ini adalah gabungan beberapa momen up and down ku waktu sama seseorang. lagu dalam playlist itu aku anggap soundtrack entah itu waktu aku sama dia lagi seneng-senengnya dan juga lagi kacau-kacaunya.

kaya at that moment, lagu-lagu itu nemenin kita. dan beberapa lagu juga sering aku putar waktu main sama dia.

Any particular highlights? Biasanya kita nanya 5 lagu dari playlist tersebut dan cerita dibalik lagu-lagu itu.

ada

1. 36 - Orphans of the Sky
2. Bill Evans & Jim Hall - I Hear A Rhapsody
3. Loren Connors - Airs 4
4. 40 Watt Sunn - Another Roon
5. Grouper - Clearing

Mari dibreakdown per lagu:

1. 36 - Orphans of the Sky

yg 36 Orphans of the Sky ini ceritanya waktu aku kerja sama dia sering banget muter lagu ini, awalnya she was not really into it, until she realized that this song was so calm and quiet and she liked it. dan dia pernah sampe ketiduran dengerin ini, hahaha lucu juga se pada saat itu

i mean the song is ambient and serene, it’s easy to see why

oh iya sebelumnya dia gapernah dengerin musik2 gituan, jadi at first kaya strange gitu buat dia HAHAHA

menarik, karena mayoritas lagu di playlist ini musik ambient

karena waktu itu juga kaya kita berasal dari dua dunia yg berbeda, kaya buwedo kabeh antara aku sm dia HAHAHA termasuk musik.

2. Bill Evans & Jim Hall - I Hear A Rhapsody

Bill Evans yg I Hear A Rhapsody ini sering aku puter juga sama dia waktu kalo lagi makan di rumah atau sekedar main-main gitu, sama ya guyon2 gitu lah atau anggep ae kencan bos haha. soalnya moodnya Bill Evans di album Undercurrent itu so warm, dan menurutku sangat cocok didengerin sama dia, soalnya ya kalo dengerin yg jamet-jamet gitu ya dia juga ngga dengerin dan berisik HAHAHAHA

dan ini tune kencan yang elit. bayangin suasana warm dan lowlights, intim dengan percakapan atau paling nggak penuh interaksi tanpa kata, ya nggak sih? hahaha

ku kasih tau ya, lebih tepatnya aku sering dengerin itu waktu lagi pillow talk sama dia 😔

mostly some deep conversations, dan suasana makin intim sama lagu itu.

😔😔😔

3. Loren Connors - Airs 4

yg Loren Connors Airs 4 ini waktu aku lagi sedih-sedihnya. waktu itu lagi digging beberapa musisi guitar free improve gitu lah, sampe akhirnya aku nemu Loren Connors, dan nyantol di album Airs. dan yg paling makin menambah kesan sedih ya di lagu Airs 4 itu. waktu itu aku dengerin di jalan pas pulang, sambil nangis 😭

when the guitar speaks louder than words. anything else tentang lagu ini?

ngaada sih, ya waktu itu cuman kaya lagi suwedih banget. sampe pingin nangis, waktu tau lagu itu, lah makin ngejer nangisnya. kalo kamu dengerin lagu itu pake earphone, ada sayup2 white noise sama beberapa note gitar yg saling numpuk dan ada satu note kaya keplicuk tangannya si loren connors.

plus, the reverb on that song… and some weird notes too. itu yg makin buat sedih juga si.

4. 40 Watt Sunn - Another Room

yg 40 Watt Sunn ini adalah lagu post break-up ku. dari lirik pertama aja udah nggerus “What then do i do to make you something”. yah turns out i’ll never be good enough for her. 😔

satu-satunya lagu keras di playlist ini. what is it about the song yang begitu related dengan periode post-breakup mu? (walau sebenernya udah kejawab di lirik pertama, tapi siapa tau mau dielaborasi lagi)

keras dan berdurasi panjang. pertama, aku tau 40 Watt Sunn gara2 kurasinya si Emma Ruth Rundle buat Roadburn 2020 yg postponed karena covid ini. okay, aku digging ke albumnya, woaw dan menurutku ini bapak bapak paling galau dengan tone boldnya dan slow temponya (lebih slow dari band2 Death Doom). sampe ke lagu Another Room ini sih. waktu itu aku juga sering liatin timeline twit, isinya juga kaya dia kecewa gitu, dan turns out i’ll never be good enough for someone huuu. dan makin nambah kesedihan juga 😔

Patrick Walker dalam penulisan liriknya sangat bagus menurutku.

5. Grouper - Clearing

dan yg Grouper Clearing ini ya waktu kamu ngasih saran lagunya Grouper yang Holding. terus dengerin lah, sampe lagu Clearing ini yg kacau liriknya. from this song i realized something. yaitu di penggalan lirik “And maybe you were right, when you said we’ve never been in love. how can i explain why it’s safer just to be alone?”

i think it’s all explained… atau ada lagi?

sudah dijelaskan semua sih untuk lagu itu.

Ilustrasi oleh Abi Rafdy (IG: @kobipopat)

Apa yang begitu profound tentang memori-memori ini sampai kamu akhirnya mengabadikannya ke dalam sebuah playlist?

i think that was the time when i was so happy, dan moment-moment itu sepertinya patut untuk diabadikan dalam playlist. karena tidak ada hal lagi yg dapat dilakukan kecuali mengingat-ingat atau menggali memori melalui playlist itu.

Kalo cover artnya, ada arti tertentu kah dibalik gambar itu?

that’s the artificial flowers from my workplace with her, and then i took it with films. dan waktu itu juga lagi shift sama dia, hahahaha.

WHoA, actual memories T_T

dan kebetulan hasilnya sangat warm huhu. seperti lagu Bill Evans itu, that’s why i used it as the cover.

Jika dimisalkan dalam perwujudan sebuah benda gitu, playlist ini wujudnya apa sih?

kamu kalo tau di rumah2 lawas yg cuman 1 lantai, terus lampunya masih redup gitu, terus yg tinggal disitu orang tua yg suka mengoleksi beberapa keramik atau pernak pernik kecil, dan di rumah itu pasti ada satu sudut yg berisi lemari koleksinya, dan kursi kayu rotan, dan satu lampu redup kuning yg selalu nyala waktu malam. dan wujudnya menurutku ya satu lampu itu. lampu yg menurutku sangat warm dan huu cik sedih aku kalo liat gitu 😔

Ada lagi hal terakhir yang pengen disampaikan tentang playlist ini?

just appreciate the moment. maybe that would be the last, and you couldn’t take it back.

That literally ends this conversation in a sad yet positive note. Makasih banyak Ayiz sudah mau menjawab pertanyaan2 Völkgaze!

sama2, such a pleasure for me! had a great time with you guys!

🖤

:>

Klik pranala ini untuk mendengarkan “i’m trying to recalling some memories about you”, sebuah Daftar Putar oleh Ayiz Rachmansyah.

Daftar Putar adalah serangkaian jurnal wawancara yang dielaborasi dari playlist para völks. Program ini ada untuk mengangkat kekuatan narasi di balik penciptaan sebuah playlist. Daftar Putar bisa diceritakan dan dinikmati oleh siapa saja, termasuk kamu.

--

--