Cultivate Well-Being At Work

Comm - Warung Pintar
Grow at Warung Pintar
4 min readJun 3, 2022
Warung Pintar

International Labour Organization (ILO) mendefinisikan employee well-being sebagai kesejahteraan di tempat kerja berhubungan dengan segala aspek dalam kehidupan bekerja, mulai dari kualitas dan keamanan dalam lingkungan fisik, bagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaannya, lingkungan kerja, iklim di tempat kerja, dan organisasi kerja.

Sebagai contoh, di Inggris hampir 1 dari 7 orang mengalami isu kesehatan mental di tempat kerja. Bagaimanapun juga, banyak orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Stress, waktu kerja yang panjang, target, kolega dan klien yang sulit, kekhawatiran keuangan, serta keseimbangan hidup dan kerja yang buruk menyebabkan isu kesehatan fisik dan mental.

Bagaimanapun juga, semua dapat menikmati manfaatnya saat menjaga well-being atau kesejahteraan di tempat kerja. Kesehatan dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja dapat menumbuhkan karyawan yang sehat, konstruktif, dan yang paling penting adalah bahagia.

Selain itu, perusahaan pun dapat merasakan manfaatnya karena karyawannya dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Dengan kata lain, kesehatan mental karyawan akan memberikan dampak yang baik untuk bisnis seperti:

  • Pekerjaan yang dapat diselesaikan
  • Produktivitas karyawan
  • Jumlah dari izin sakit yang sedikit
  • Pelayanan pelanggan yang baik
  • Reputasi perusahaan yang baik

Dilansir dari Future Workplace, terdapat Tujuh Pilar Kesejahteraan Karyawan secara holistik, di antaranya:

  1. Physical Well-being (Kesejahteraan Fisik)
    Perusahaan dengan wawasan ke depan memiliki fokus terhadap pentingnya berkomunikasi kebiasaan sehari-hari untuk meningkatkan kesejahteraan fisik seseorang. PwC’s Be Well, Work Well Habit Bank mengidentifikasi kebiasaan sehari-hari mulai dari berdisi untuk rapat singkat hingga melacak apa yang karyawan makan dengan harapan dapat membantu karyawannya untuk mengembangkan kesejahteraan fisik mereka.
  2. Career Well-being (Kesejahteraan Karir)
    Bagi karyawan, hal ini mempertimbangkan hal-hal seperti bekerja jarak jauh, kompensasi yang sesuai, dan mengembangkan work-life balance mereka. Bagi perusahaan, hal ini merupakan bagaimana kebijakan perusahaan dapat membuat karyawannya tetap berada di perusahaan tersebut. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan hal ini di antaranya adalah menaikkan kompensasi serta program pembelajaran dan pelatihan.
  3. Financial Well-being (Kesejahteraan Finansial)
    Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh PwC pada tahun 2021, finansial merupakan menjadi penyebab utama stres karyawan di atas pekerjaan, kesehatan, dan hubungan mereka. Karyawan juga cenderung untuk lebih memilih perusahaan yang lebih peduli dengan kesejahteraan finansial mereka. Dalam hal ini, perusahaan juga dapat menawarkan seperti tabungan darurat yang dipotong dari gaji karyawan setiap bulannya untuk membantu karyawannya jika terdapat peristiwa darurat.
  4. Social Well-being (Kesejahteraan Sosial)
    Memiliki pertemanan yang bermakna baik dalam kehidupan pribadi maupun kerja merupakan salah satu kunci untuk kebahagiaan jangka panjang. Membentuk komunitas yang kuat di tempat kerja dapat membantu mengatasi perasaan kesepian terutama setelah masa pandemi.
  5. Community Well-being (Kesejahteraan Komunitas)
    Menawarkan kesempatan untuk karyawan untuk terlibat dalam komunitas lokal dapat membantu memperdalam hubungan karyawan dengan perusahaan maupun karyawan dengan komunitasnya.
  6. Emotional Well-being (Kesejahteraan Emosional)
    Sebelum pandemi Covid-19, mendukung kesehatan mental bagi karyawan telah menjadi salah satu prioritas perusahaan karena memiliki benefit yang baik bagi kedua belah pihak, karyawan dan perusahaan. Setelah pandemi Covid-19 melanda, kesejahteraan kesehatan mental semakin dikedepankan karena adanya peningkatan stres pada karyawan yang diakibatkan oleh banyaknya perubahan sejak munculnya pandemi Covid-19.
  7. Purpose Driven Well-being (Kesejahteraan yang berbasis tujuan)
    Tujuan yang mendasari suatu perusahaan menjadi pertimbangan bagi karyawan untuk bekerja di perusahaan tersebut apakah sesuai dengan nilai yang karyawan inginkan atau tidak. Deloitte’s 2021 Global Human Capital Trends Report menyatakan 44% dari Milenial dan 49% dari Gen Z telah memiliki pilihan pekerjaan yang ingin mereka kerjakan berdasarkan etika personal mereka.

Terdapat beberapa cara untuk mendorong kamu untuk mempraktikkan well-being di lingkungan kerja, yaitu:

  1. Obrolkan perasaanmu dengan rekan kerja
    Berbicara tentang apa yang kamu rasakan tidak membuatmu lemah. Oleh karena itu, jangan ragu untuk membicarakan apa yang sedang kamu rasakan. Hal ini dapat membantumu menghadapi situasi sehari-hari terutama jika kamu sedang merasa kurang baik.
  2. Jangan ragu untuk meminta bantuan
    Saat kamu merasa kewalahan, didiskriminasi, ataupun diintimidasi, mintalah bantuan. Baik itu kepada seseorang maupun organisasi yang ada di dalam maupun luar perusahaan.
  3. Aktif
    Olahraga teratur menghasilkan hormon yang akan mengurangi efek negatif dari stres. Tidak harus ke tempat olahraga, beberapa gerakan fisik sederhana seperti naik tangga, peregangan, dan berjalan-jalan juga dapat membantu.
  4. Nutrisi yang baik
    Menjaga nutrisi baik yang masuk ke tubuh juga membantu untuk tetap sehat. Jangan lupa untuk makan makanan sehat yang teratur dan minum air putih.
  5. Jangan lupa untuk istirahat
    Jauhkan dirimu beberapa menit dari meja kerjamu juga merupakan istirahat, lho! Cobalah dengan memakan makan siangmu jauh dari meja kerja sehingga tubuh mendapatkan waktu istirahat.
  6. Terima dirimu apa adanya
    Setiap orang memiliki keunikannya masing-masing. Salah satu kunci dari well-being adalah dengan menerima diri kita apa adanya dan hindari perasaan untuk menjadi seorang yang sempurna.
  7. Relaksasi
    Bersantai setelah selesai bekerja membantu tubuhmu berelaksasi. Bisa dengan hal sederhana seperti mandi air hangat sepulang kerja ataupun liburan.
  8. Bentuk lingkungan kerja yang positif
    Simpan foto yang bermakna di meja kerja, simpan tanaman yang kamu sukai, rutin membersihkan meja kerja, dan perilaku-perilaku serupa ini dapat membantumu meningkatkan energi positif saat bekerja.

References

(n.d.). Cambridge Dictionary | English Dictionary, Translations & Thesaurus. https://www.forbes.com/sites/jeannemeister/2021/08/04/the-future-of-work-is-worker-well-being/?sh=23aff7bb4aed

Clarabut, J. (2019, June 21). How to improve health and wellbeing in the workplace. Wellbeing People. https://www.wellbeingpeople.com/2019/06/21/how-to-improve-health-and-wellbeing-in-the-workplace/

Cooper, N. (2021, October 1). How to maintain wellbeing at work | NCC. NCC Home Learning. https://www.ncchomelearning.co.uk/blog/wellbeing-at-work/

Todd, S. (n.d.). How Should An Employee Maintain Their Well-being And Work Productivity? — Open Sourced Workplace. Open Sourced Workplace. https://opensourcedworkplace.com/news/how-should-an-employee-maintain-their-well-being-and-work-productivity

--

--