‘Dealing With The Weird’ : Fucko Yang Sinis

Trian
whyslackers
Published in
1 min readNov 12, 2016
Fucko

Dealing With Weird tahu letak enak antara grungy sound dan twee pop. Seandainya saja Go Sailor mencover Nirvana, maka soundnnya tidak akan jauh berbeda dengan Fucko.

Memilih nama Fucko seperti mencerminkan band ini apa adanya. Mereka tidak ambil pusing. Seperti saat mereka tuangkan kefrustasian dan rasa sinis di debut album Dealing With The Weird.

Boleh dibilang, Fucko banyak menulis soal kegetiran relationship yang ambruk, terutamanya ditunjukkan kepada mereka yang menyerah atau penyebab kenapa kita menyerah.

Beberapa linenya membuktikan hal itu. “Thing are dying//Time is flying//And won’t you mind it//It’s your life.” dalam track ‘Submarine’. “I’ll float wherever that water goes” di track ‘20 Foot’. “I want to say you’re gone//’Cause you don’t know how good gone looks on you,” dimuat ‘Sewn Seed’. Dan “I’d take my time if I wanted//But you,” di ‘Shitty City’.

Sound berat Fucko sebenarnya banyak dipengaruhi oleh sosok Derek Desharnais, drummer mereka, yang juga personil dari Sneeze. Dia mengelola label Midnight Werewolf yang melahirkan punk sludgy dan fuzzy Kal Marks cs.

Sementara Desmarais bersaudara membawa pengaruh yang lebih pop. Vocal Sarah Desmarais yang kadang terdengar seperti pentolan indie-rock 90-an Dahlia Seed tidak jarang menghadirkan sensibilitas pop yang manis.

--

--