Polyglot Indonesia x Wikitongues:

Kolaborasi untuk Melestarikan Bahasa Daerah di Indonesia

Kunto Nurcahyoko
Wikitongues
3 min readJun 28, 2018

--

Bahasa Belangin yang dituturkan oleh Suku Dayak di Desa Paku Raya, Kalimantan Barat-Indonesia berpotensi mengalami kepunahan

Bahasa merupakan unsur vital dalam sebuah peradaban manusia. Tanpa bahasa, hampir mustahil bagi seseorang untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik. Oleh karenanya, menjaga eksistensi bahasa merupakan tugas penting bagi semua orang, terutama generasi sekarang.

Namun, karena kuatnya pengaruh perkembangan dan dinamika teknologi komunikasi saat ini, terdapat banyak bahasa di dunia yang berpotensi mengalami pergeseran. Kemungkinan hilangnya bahasa juga sangat besar jika tidak ada tindakan dalam menjaga kelestarian bahasa-bahasa di dunia, terutama di Indonesia.

Berdasarkan data dari Jurusan Linguistik Universitas Indonesia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman bahasa tertinggi di dunia, Dengan 742 bahasa. UNESCO menyatakan bahwa terdapat 137 bahasa daerah di Indonesia terancam hilang (Prasetyo, 2012). Banyaknya bahasa yang mulai menghilang setidaknya disebabkan oleh dua faktor, 1) Semakin berkurangnya jumlah penutur bahasa daerah dan 2) kurangnya informasi bagi para ahli bahasa untuk melakukan program konservasi bahasa secara optimal.

Hal ini medorong munculnya inisiatif dan komitmen dari berbagai pihak untuk melestarikan eksistensi bahasa daerah di Indonesia. Untungnya, internet tidak hanya memberikan dampak negatif bagi eksistensi bahasa daerah, tetapi juga dapat membantu program pelestarian bahasa itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, dua komunitas online bergabung untuk memerangi hilangnya bahasa daerah yang ada di Indonesia yaitu Polyglot Indonesia dan Wikitongues.

Tentang PolygIot Indonesia dan Wikitongues

Polyglot Indonesia (PI) adalah komunitas pecinta bahasa di Indonesia yang didirikan pada tahun 2013. Pada awalnya, komunitas ini dibentuk sebagai wadah bagi anggotanya untuk mempraktikan kemampuan berbahasa dalam lingkungan dan situasi yang menyenangkan. Polyglot Indonesia juga memfasilitasi sharing informasi mengenai pembelajaran bahasa. Namun, melihat antusiasme para anggota yang terus meningkat, PI memperluas visinya untuk terlibat sebagai platform inspiratif untuk pertukaran pengetahuan bahasa dan budaya.

Dalam rangka kegiatan pelestarian bahasa daerah di Indonesia, PI akan bekerja sama dengan Wikitongues. Wikitongues merupakan komunitas non-profit dengan 800 relawan yang tersebar di lebih dari 70 negara dan bekerja untuk melestarikan, memberdayakan serta mempromosikan bahasa-bahasa di dunia. Berbasis di New York City, Amerika Serikat, Wikitongues menciptakan wadah bagi relawan internasional untuk membuat dokumentasi bahasa agar lebih mudah diakses; membangun arsip dari setiap bahasa dan dialek di dunia dengan fokus pada arsip dokumentasi lisan. Organisasi ini juga mengembangkan teknologi open source sebagai bagian dari pertukaran budaya dan bahasa.

Kolaborasi antara PI dan Wikitongues adalah komitmen dari komunitas akar rumput dalam melestarikan bahasa daerah sehingga hilangnya bahasa daerah di Indonesia dapat dicegah. Secara khusus, kedua komunitas akan membuat beberapa program, termasuk: 1) mengembangkan arsip dan dokumentasi lisan bahasa lokal di Indonesia, 2) mengorganisir kontribusi pengetahuan bahasa untuk Wikimedia, dan 3) membuat kegiatan untuk meningkatkan kesadaran tentang pelestarian bahasa.

Daniel Bogre Udell sebagai Co-founder Wikitongues menyatakan “Kami senang bekerjasama dengan Polyglot Indonesia karena kami melihat adanya kesempatan dalam mengembangkan model program pelestarian bahasa daerah. Keanekaragaman linguistik yang sangat besar di Indonesia menjadikan negara ini tempat yang ideal untuk dipelajari dan dikembangkan. Kami berharap bahwa pada waktunya, upaya kami dapat menciptakan model yang nantinya bisa ditindaklanjuti untuk aktivis bahasa di seluruh dunia”.

Kolaborasi ini menandai semangat pelestarian bahasa yang dipimpin oleh kedua komunitas. Kedua komunitas juga menyambut baik kerja sama dari pihak lain yang berkaitan dengan program bahasa.

Mira Zakaria sebagai Direktur Eksekutif PI sepenuhnya mendukung kerja sama ini. “Kami menyadari bahwa sebagai generasi muda Indonesia memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam melestarikan warisan dan budaya Indonesia. Polyglot Indonesia berkomitmen penuh dalam menjaga bahasa daerah di Indonesia. Kami juga mengundang semua komunitas dan perwakilan dari berbagai sektor untuk berpartisipasi dalam kolaborasi ini. Kami yakin bahwa melalui kerja sama dengan mitra yang memiliki visi dan komitmen mulia seperti Wikitongues, kami dapat mencapai tujuan dan menciptakan warisan positif untuk generasi mendatang”.

Kolaborasi ini juga didukung oleh Participatory Culture Foundation yang saat ini mengembangkan Amara; yaitu alat yang digunakan untuk subtitling/menerjemahkan dokumentasi bahasa. Dan dengan luasnya jaringan keanggotaan dan kontributor profesional di kedua komunitas, tujuan pelestarian bahasa daerah di Indonesia diharapkan dapat tercapai secara optimal.

Oleh karena itu, untuk mendukung kegiatan tersebut, kami mengajak kita semua untuk berkontribusi dan menjadi reawan dalam pelestarian bahasa local di Inodnesia. Ayo bergabung dengan kami!

Penulis,

Kunto Nurcahyoko

Project Leader untuk Kolaborasi Polyglot Indonesia & Wikitongues

--

--

Kunto Nurcahyoko
Wikitongues

Kunto is a traveling addict who always gets excited to learn new things and discover the mystery of the world.