Ngakunya dari Bali

Rizky Luthfianto
DI Yogyakarta
Published in
2 min readMar 9, 2014

--

Tadi saya sempat makan di kamar kost teman, Ardha, sambil berbincang mulai dari Paman Gober hingga macam-macam seperti agama. Ardha bercerita kalau dia pernah diajak ngobrol oleh seseorang yang mengaku dari Bali di St. Tugu Yogyakarta. Orang itu bercerita bahwa dia berasal dari Bali, namun diusir karena pindah agama dari Hindu ke Islam. Nah, saya dan bapak saya juga pernah ditemui orang yang sama! Cerita dan ciri-cirinya juga sama, yaitu

Ciri-ciri:

  • hanya membawa satu tas
  • beraksen Bali
  • lusuh
  • Ardha bilang ia memakai topi, namun saya tidak ingat

Isi cerita:

  • pindah agama dari Hindu ke Islam
  • di Bali masih berlaku kasta
  • diusir kampungnya
  • ia naik ferry/kereta tanpa tiket karena tidak punya uang lagi
  • dari Bali ingin ke Bandung. Ingin ke pesantren Aa Gym

Namun kejadian ini sudah lama, yaitu pada saat saya semester 1 (saat Ardha semester 3). Saat itu, saya dan Bapak sedang duduk di kursi tunggu. Tiba-tiba orang ini mendekati kami dan bercerita macam-macam, sedangkan Bapak hanya mengangguk acuh tak acuh. Tak lama, Bapak pamit ke orang itu dengan alasan mau ke mushola karena sudah waktu Ashar. Sampai di mushola, Bapak bilang “cerita orang-orang di stasiun mah nggak usah terlalu ditanggepin”. Benar saja, rasanya itu memang cuma orang yang cari simpati. Kalau Ardha, ia menanggapi cerita si orang itu, namun untungnya tidak terjadi apa-apa. Mungkin orang itu cuma mencari belas kasihan, tak ada niat kriminal. Menarik juga perkataan bapak saya, terbukti benar adanya setelah 1 tahun haha. Namanya juga sudah banyak pengalaman hidup.

--

--