Implementation Bootstrapping for Start Up

Penggunaan dana pribadi untuk Start Up

Andhy Panca
WonogiriDev
3 min readAug 26, 2018

--

Image taken from Google Images

Banyak Start Up gagal karena masalah dana. Kenapa dana ? karena di zaman sekarang semuanya menggunakan uang. Apalagi dalam Start Up.

Lalu apa hubungannya dengan bootstrapping ? Bukankah itu untuk web dev ? Yang akan kita bahas di sini yaitu bootstrapping untuk Start Up ya, bukan untuk web dev.

Bisa dibilang bootstrapping Start Up yaitu mengelola dan menjalankan Start Up dengan uang sendiri tanpa menggunakan pendanaan dari luar.

Tapi bukankah pendanaan dari luar itu penting ? Iya…itu penting. Tapi tidak selamanya seperti itu. Semuanya tergantung dari situasi, kondisi, dan pilihan dari Start Up itu sendiri.

Secara garis besar ada 2 alasan kenapa Start Up melakukan bootstrapping :

  1. KONDISI

Jika kita memulai Start Up, dan umur Start Up kita belum lama, maka akan sulit untuk mendapatkan suntikan dana dari investor. Kenapa ? Karena investor tidak akan sembarangan memberikan uang mereka. Mereka pasti mempunya kriteria-kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh Start Up yang akan di invest. Sehingga mau tidak mau kita harus melakukan bootstraping pada Start Up kita sampai mendapatkan investor.

Disinilah ujian dimulai. Termasuk kekompakan tim. Karena semua biaya harus ditanggung dengan uang pribadi. Apalagi founder nya, bisa gak makan 3 bulan hehe..

Disinilah peran founder untuk meyakinkan dan menguatkan team. Dan founder juga bertanggung jawab untuk memberikan kejelasan tenggang waktu sampai mendapatkan investor. Seperti yang dikatakan founder MedUp, Arief Faqihudin :

takes time, but don’t waste time

Untuk bisa melewati masa-masa ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan :

a. Ikut Lomba

Di zaman sekarang sudah banyak lomba-lomba Start Up dengan hadiah yang menggiurkan. Ikut lah berbagai lomba dan manfaatkan untuk mengumpulkan dana demi keberlangsungan Start Up sampai investor datang. Dengan mengikuti lomba, selain dana, kita akan mendapatkan ilmu, pengalaman, networking, bahkan mentor.

Tips saat mengikuti lomba : Siapkan kartu nama Start Up kalian dan saat lomba menyebarlah. Banyak diskusi dengan orang lain. Sampaikan kepada mereka soal Start Up kalian dan yakinkan bahwa Start Up kalian adalah real problem solving. Dengan ini kalian akan mendapatkan berbagai relasi sekaligus kalian sudah melakukan promosi. Jangan sungkan atau takut untuk memberikan kartu nama dan ngobrol dengan juri. Bisa jadi mereka akan mengapresiasi keberanian kalian.

b. Ikut Inkubasi

Sudah banyak Inkubator yang ada di Indonesia. Salah satunya Inkubator Amikom Bussines Park yang ada di Yogyakarta. Ikuti program mereka. Kalian akan mendapatkan manfaat yang banyak seperti fasilitas inkubasi, mentoring, relasi dan yang pasti kalian akan dijembatani untuk mendapatkan investor.

2. IDEALISME

Tidak selamanya founder dan team 100% senang dengan adanya investasi. Karena dengan adanya investasi kita harus melayani dan memenuhi berbagai macam keinginan investor.

Jika memilih bootstrapping maka masalah strategi bisnis, pengelolaan operasional, anggaran, dan semuanya akan di kontrol penuh oleh kita. Sehingga lebih nyaman dalam menjalankan Start Up kita. Namun jika menerapkan metode ini akan membutuhkan waktu yg cukup lama karena fokus ke revenue produk.

Memilih bootstapping atau tidak, semuanya itu terdapat sisi positif dan negatifnya masing-masing.

Kesimpulannya, Bootstrapping pada Start Up adalah salah satu langkah / kondisi awal pada saat kita memulai Start Up atau merupak suatu pilihan yang diambil oleh Start Up untuk menjalankan Start Up dengan dana sendiri. Sehingga pengimplementasian bootstrapping ini tergantung dengan Start Up masing-masing.

Sekian pembahasan Bootstrapping Start Up kali ini. Jika ada masukan, kritik, saran atau apapun silahkan komentar di bawah ya !!

--

--