8 Tips Agar Mencintai Dunia Koding

Mohammad nindra zaka
wripolinema
Published in
6 min readApr 4, 2018

Koding merupakan skill yang wajib dimiliki oleh seorang programmer karena merupakan hal yang paling mendasar yang harus dimiliki agar bisa melangkah ke level yang lebih akut. Namun masih banyak programmer yang merasa anti dengan yang namanya koding, biasanya hal ini terjadi pada mahasiswa IT yang merasa salah jurusan 😆
gimana mau ahli ngoding kalau denger kata “koding” aja kepala kita udah penuh dengan aura suram. LOL 😆

Masalah tersebut juga pernah saya alami ketika pertama kali PDKT dengan koding, saya yang sebenarnya ingin masuk SMA terpaksa harus masuk SMK jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) karena saya telat mendaftar, di kala itu saya juga merasakan rasa takut yang dialami teman-teman ketika melihat koding : bikin pusing, mbulet, gak jelas, dll.
Syukurlah setelah lama berkecimpung di dunia pemrograman saya mulai menyukai dunia pemrograman bahkan sekarang sudah menjadi “pacar kedua” saya, bahkan ketika libur semester kuliah saya habiskan waktu 2 bulan di depan laptop setiap hari tanpa ada rasa bosan yang biasanya dihabiskan buat liburan dan lain-lain, bagi saya liburan itu ya ngoding, karena kuliah saya di informatika yang setiap hari ngoding, jadi kuliah bagaikan liburan bagi saya.

Disini saya akan membagikan tips bagaimana cara saya supaya bisa seakut ini dalam mencintai dunia pemrograman, semoga tulisan saya bisa membantu teman-teman dalam mencintai koding, khususnya buat teman-teman yang sedang kuliah informatika supaya IPK nya naik 😆

1. Jangan Membenci

Photo by DESIGNECOLOGIST on Unsplash

Aturan pertama yang wajib kita tanamkan pertama kali adalah jangan membenci koding, kita boleh saja tidak suka, tapi jangan menolak untuk mempelajarinya, karena walau kita tidak suka, kita tetap harus menguasainya, apabila dari awal kita sudah menutup diri 100%, maka saran apapun yang akan disampaikan tidak akan berhasil. Ingat saja kata-kata mutiara dibawah ini.

tidak mencintai bukan berarti membenci

2. Pilih satu bahasa pemrograman yang ingin kalian fokuskan

Banyak teman kuliah saya yang tidak fokus dengan satu bahasa pemrograman, mereka cenderung mempelajari banyak bahasa pemrograman karena tuntunan perkuliahan, masalahnya dalam satu semester saja bisa ada 3 bahasa yang harus dipelajari, sebut saja PHP, C#, JAVA, dan masih banyak lagi, ini akan membuat kita tidak fokus dan susah mempelajarinya, bahkan orang-orang yang ngodingnya hebat pun tidak mungkin ahli 100% di semua bahasa pemrograman, kenapa ? karena kita manusia bukan superman.

Photo by Kobu Agency on Unsplash

Jadi, pilih satu saja bahasa pemograman yang mudah dipelajari, misalnya python, apabila kita sudah menguasai si python, maka untuk berpindah ke bahasa pemrograman lain tidak akan sesusah saat pertama kali kita belajar python, karena semua bahasa pemrograman memiliki benang merah yang sama (algoritma).

Mulailah dari dasar-dasar syntax yang ada, seperti if, for, while, dll. Santai saja dalam mempelajarinya, tidak perlu terburu-buru, karena ini merupakan hal mendasar yang harus berada diluar kepala, baru kemudian kita bisa membuat aplikasi sederhana untuk melatih logika kita, ingat, koding bukan masalah teori melainkan praktek, semakin sering praktek semakin mudah kita memecahkan masalah.

Bagaimana apabila diperkuliahan kita dituntut untuk mempelajari lebih dari satu bahasa pemrograman ?
Pertanyaan tersebut sering teman-teman tanyakan kepada saya, simpelnya sih kalau misal ada tugas ya kita kerjakan tugas tersebut menggunakan bahasa pemrograman terkait, setelah selesai ya sudah, tapi setiap hari pastikan kita meluangkan waktu untuk mempelajari bahasa pemrograman yang ingin kita fokuskan, misalnya python itu tadi.

3. Biasakanlah menulis koding dengan rapi

Photo by Chris Ried on Unsplash

Gunakanlah indentasi dengan benar, biasanya teman-teman yang baru belajar ngoding akan mengabaikan hal ini, walaupun indentasi merupakan hal yang sepele, tapi hal tersebut dapat mempermudah kita ketika membaca koding yang kita tulis.

Karena tidak rapi dan susah dibaca, maka kita bisa menjadi malas untuk membacanya, apalagi kalau kodingan kita sudah panjang, jadi jangan remehkan indentasi.

4. Teks editor adalah pacar kedua, jadi dandani teks editor kita

Salah satu ciri orang yang mencintai pekerjaannya yaitu orang tersebut akan mempercantik meja kerjanya, misalnya apabila kerja dikantor, meja kantor kita akan dihiasi dengan barang-barang kesukaan kita seperti foto keluarga, action figure, bunga, sticky note, dan barang lain kita sukai.

“Busy desks with iMac computers in an empty workspace” by Annie Spratt on Unsplash

Begitu pula dengan programmer, karena pekerjaan kita di text editor, maka kita wajib mendandani text editor kita, seperti menginstall tema, color scheme, atau plugin-plugin yang dapat mempermudah pekerjaan ngoding seperti snippet, intelinsense, autocomplete, dan sebagainya.

Emang ada dampaknya ya ?
dampaknya yaitu hanya dengan membuka teks editor kita, maka kita akan langsung bersemangat karena merasa nyaman dengan tampilan yang sudah disesuaikan dengan selera kita, ditambah lagi dengan kenyamanan yang dirasakan dengan bantuan snippet dll.
Jadi jangan biarkan teks editormu polosan ya.

5. Carilah Rival

Seharusnya setelah melakukan hal-hal diatas kita sudah mulai menyukai dunia pemrograman, namun biasanya semangat kita dalam belajar masih belum terlalu menggebu-gebu atau malah merasa bosan, kenapa ? karena kita tidak memiliki seorang rival (saingan) yang bisa memacu kita untuk terus ngoding, karena apabila sehari saja kita tidak ngoding, bisa jadi skill ngoding kita akan dikalahkan oleh rival tersebut.

“Two African American men training with boxing gloves” by Johann Walter Bantz on Unsplash

Untuk mahasiswa mencari rival adalah perkara yang mudah, tinggal cari saja seseorang di kelas yang amat sangat pintar ngodingnya, tentukan berapa waktu yang harus kita capai agar bisa melampaui rival tersebut, sehingga tiap hari yang ada di kepala kita yaitu ngoding, ngoding, dan ngoding untuk bisa melampaui si rival sebelum batas waktu yang ditentukan habis.

Namun bagaimana apabila kita tidak menemukan teman yang pintar di kelas kita ?
apabila hal diatas menjadi permasalahan, kita bisa menjadikan senior kita sebagai rival pribadi, misalnya kakak kelas, guru, dan sebagainya. Jangan minder dan bilang “ah tidak mungkin, ilmu kita kan berbeda jauh”, intinya bukan perbedaan level lah yang diutamakan, tapi bagaimana sosok si rival ini bisa menjadi semangat untuk kita terus berkembang untuk melampauinya.

6. Jangan minder, kobarkan rasa cintamu

Photo by rawpixel.com on Unsplash

Setelah kita menemukan si rival tadi, kita pasti sempat merasa minder atau bahkan depresi “ah dia sudah jauh berada diatas saya, skill kami berbeda jauh, saya tidak akan bisa melampauinya”, buang jauh-jauh pemikiran tersebut, karena hal itu tidak akan memberikan keuntungan apapun.

Bagaimana cara agar tidak minder ?
katakanlah level kalian berbeda amat sangat jauh, rivalmu di pluto, dan kamu masih di bumi, namun ada satu hal yang bisa kamu lampaui dari dia tanpa peduli perbedaan skill yang terjadi diantara kalian, yaitu “Rasa cintamu terhadap pemrograman”

walaupun si rival memiliki kemampuan yang berbeda jauh, belum berarti dia mencintai koding lebih dari kamu.
Apa kamu rela orang lain lebih ahli dalam hal yang sangat kamu cintai, sedangkan kamu yang amat sangat cinta dengan dunia pemrograman malah kalah dari orang itu ? dan ingatlah lebih dalam kamu mencintai, maka lebih dipermudah kamu dalam mempelajari suatu hal.

Maka tunjukkan rasa cintamu terhadap pemrograman dan jadilah lebih fanatik dari si rival tersebut, itu kuncinya, jangan mau kalah dalam bidang yang kita cintai.

7. Bergabung dengan komunitas

“Several people fist bumping over a busy workspace” by rawpixel.com on Unsplash

Untuk menambah sumber ilmu, kalian bisa gabung ke komunitas pemrograman yang ada di kotamu, hal ini juga bisa menambah relasi dan memberikan semangat baru untuk belajar, karena berkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama itu menyenangkan 😅

Ketika bergabung ke sebuah komunitas, kamu akan menjumpai banyak orang yang levelnya berada diatas kamu, namun jangan minder, ingat poin nomor 6 diatas 😃

8. Lakukan kontribusi agar dikenal programmer lain

“Two men working back-to-back outside with a brick wall background” by rawpixel.com on Unsplash

Agar kita bisa diakui dan lebih dikenal oleh sesama programmer, maka kita perlu melakukan kontribusi.

Mulailah dari hal kecil seperti menulis artikel, berkontribusi pada proyek open source di github, atau bisa mengajak teman-teman kalian untuk membuat startup sendiri, lambat laun kita akan mulai dikenal oleh dunia, hal itu akan membuat kita senang dan lebih mencintai dunia pemrograman

--

--