Header Apps

UX Case Study — Trabuss (Aplikasi Pemesanan Trevel)

Panji Awwaludi
wripolinema
Published in
5 min readNov 2, 2020

--

Overview

Studi kasus ini dibuat ketika saya mendapat tantangan dari IxDA Malang untuk membuat sebuah ide design yang dapat membantu terveler asing dalam menemukan transportasi yang sesuai ketika perjalanan treveling mengelilingi pulau sumatra, yang harus dikerjakan selama 5 hari. dan ini adalah projek pertama saya dalam mendesain sebuah solusi dan saya akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan tatangan ini.

Pada artikel ini saya akan membagikan ide dan proses saya ketika mengerjakan tantangan ini.

The Goals

Di pulau sumatra sangat jarang sekali terdapat kereta api yang digunakan secara komersial sehingga seorang treveler asing yang biasa berpergian dengan menggunakan transportasi kereta api akan merasa kesulitan ketika melakukan perjalanan ke pulau sumatra.

Jadi saya memutuskan untuk membuat sebuah solusi desain yang menawarkan transportasi alternatif pengganti kereta api yang cukup mudah didapatkan di pulau sumatra.

Hal ini membuat saya mencapai tujuan membantu terveler untuk melakukan perjalanan berkeliling pulau sumatra dengan mudah dan nyaman.

okeyy, mari kita mulai.

Design Process

Pada studi kasus ini saya menggunakan pendekatan Design Sprint yang telah terkenal dikalangan designers dan start-up. saya rasa metode ini cocok karena dapat membantu saya untuk menggali masalah lebih jauh dan memunculkan banyak solusi dengan waktu singkat yaitu selama 5 hari. Berikut adalah tahapan yang ada didalam Design Sprint.

source: blog.prototypr.io

Understand

Dalam menemukan informasi sebanyak mungkin mengenai topik ini saya melakukan desk research terhadap artikel, situs berita dan kompetitor penyedia trevel di pulau sumatra. meskipun hanya menggunakan desk research saya mencoba untuk memposisikan diri saya sebagai pengguna sehingga saya dapat memahami keresahan mereka dengan lebih baik. fase ini bertujuan untuk mengenali lebih dalam permasalahan yang dialami para treveler.

Solution

Setelah melakukan riset di hari sebelumnya untuk mengumpulkan semua data delanjutkan ke tahap berikutnya yaitu solusi, terdapat 2 permasalahan yang saya temukan dalam kasus ini yaitu perencanaan perjalanan dan ketepatan waktu. akhirnya pada tahap ini saya membuat user persona untuk membantu memfokuskan dalam merancang solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi.

Persona

Langkah selanjutnya mendefinisikan How Might We, saya mendifinisikan apa yang dapat saya lakukan untuk memberikan solusi terbaik.

Disumatra kebanyakan kereta api adalah kereta batu bara dan sedikit yang digunakan untuk komersial. sehingga harus ada transportasi alternatif lain karena trevel memiliki jadwal pemberangkatan yang hampir sama dengan kereta api yaitu ketepatan waktu dan banyak agen yang menawarkan jasa trevel di pulau sumatra.

Berikut adalah solusi dan How Might We yang telah saya definisikan.

Bagaimana kita bisa menemukan transportasi alternatif selain kereta api yang tepat waktu?

Bagaimana kita bisa memudahkan pengguna dalam mendapatkan transportasi?

Ideation List

Decide

Pada hari ketiga saya memprioritaskan solusi sebelumya untuk melihat mana solusi yang urgent dan harus segera diselesaikan terlebih dahulu dan mana solusi yang untuk saat ini tidak perlu di implementasikan.

Aspek yang saya gunakan untuk memprioritaskan solusi-solusi tersebut adalah Impact (seberapa besar dampak dari solusi kepada pengguna) dan Effort (Seberapa banyak usaha yang diperlukan untuk membangun solusi tersebut).

Pemetaan prioritas ini berdasarkan dari asumsi saya pribadi dengan memikirkan 2 aspek tersebut.

Berikut diagram prioritas yang telah saya tentukan.

Prioritization Diagram

Setelah itu saya mendifinisikan Information Architecture untuk membantu saya dalam memahami informasi penting dalam suatu halaman dan dapat memperjelas penataan informasi dengan lebih baik lagi.

Information Architecture

Untuk memperjelas alur aplikasi saya mendefinisikannya dengan menggunakan Task Flow, alur yang jelas akan membuat pengguna tidak merasa tersesat saat menggunakan suatu aplikasi.

Task Flow

Prototype

Saatnya proses untuk menvisualisasikan dari sebuah ide yang sudah dibuat sebelumya dimulai.

Wireframe

Sebelum pergi ke prototipe hi-fi, saya memutuskan untuk memvisualisasikan sebuah ide kedalam beberapa sketsa terlebih dahulu.

Design

Design hi-fi ini dibuat dengan menggunakan tools figma. desain ini terinspirasi dari beberapa aplikasi pemesann tiket online seperti tiket.com, traveloka dan tokopedia.

Design Solution (Hi-Fi)

Validate

Saya melakukan riset dan mengumpulkan beberapa data yang menurut saya sesuai dengan mengujinya kepada beberapa orang teman yang sering berpergian.

berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pengembangan terhadap solusi desain ini:

  1. Tanggal Keberangakatan — Perhatikan untuk tidak langsung menutup tampilan tanggal ketika user klik 1x pada salah satu tanggal, itu membuat mereka merasa kesulitan jika terjadi kesalahan klik mereka harus masuk ke halaman tanggal lagi dan merubahnya.
  2. Rekomendasi Mobil — Memang benar merekomendasikan mobil akan memudahkan pengguna untuk memilih mobil, namun berikan user pilihan mobil lain agar mereka agar mereka memilih mobil lain jika rekomendasi tersebut dirasa tidak sesuai dengan pengguna.

Conclusion

Konsep studi kasus ini mungkin masih memiliki banyak kekurangan karena ini adalah proyek studi kasus pertama saya namun, saya sangat senang dalam mengerjakan tantang ini karena saya bisa mendapatkan pengalaman belajar yang luar biasa. saya berharap dapat terus berkembang dalam perancangan sebuah produk agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Dengan menyukai artikel ini akan sangat membantu saya dalam menulis dan berbagi pengangalaman design lainnya. Terima Kasih :)

Terima kasih juga kepada IxDa Malang yang telah memberikan tantangan ini.

--

--