Bagaimana Cara Menumbuhkan IMAN?

Veranella
2 min readJul 16, 2018

--

photo by @badashphotos

Ini merupakan pertanyaan yang paling banyak ditanyakan oleh teman-teman saya atau mungkin kamu juga sedang mempertanyakan hal yang sama? Biasanya, pertanyaan ini muncul dikarenakan mereka ragu apakah Tuhan itu benar-benar ada, lalu mereka merasa lemah imannya karena jawaban yang seringkali diterima saat nanya ke orang lain adalah ‘bangun kembali hubunganmu dengan Tuhan’. Tapi, bagaimana caranya?

Setiap orang yang percaya Yesus Kristus adalah Tuhan dan juruselamat memiliki keunggulan yaitu kita bisa dengan penuh kebebasan kapan saja dimana saja menemui, berkomunikasi dengan Tuhan yang bertahta di kerajaan surga. Kita bisa berdoa meminta rahmatNya, perlindunganNya, hikmatNya, keberanian, dan jawaban atas semua pertanyaan kita. Saat kita berdoa, Tuhan pasti mendengar doamu.

Saat Tuhan melihat kondisimu buruk dan imanmu menjadi lemah, Ia menaruh kasih ampunanNya padamu. Ia mengobati yang patah hati, Ia mengangkat bebanmu. Untuk kamu yang letih lesu dan berbeban berat Ia bilang, “Aku akan memberimu kekuatanKu.”

“ Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1)

Apakah imanmu melemah karena belum bisa melihat apa yang kamu harapkan terjadi dan merasa gak ada harapan lagi?

Setidaknya ada 5 cara bagaimana menumbuhkan Iman:

  1. Lihat di Roma 10:17 (AYT) “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.” Iman gak tumbuh begitu saja, kita perlu mendengarkan Firman Tuhan, merenungkannya, dan melakukannnya. Kalimat-kalimat di Alkitab itu hidup di dalam hatimu, dan berbahagialah kamu yang mendengarnya karena kamu kamu akan memperoleh pengetahuan yang baru.
  2. Percayalah Tuhan akan memenuhi janjiNya. Seperti Abraham yang disebut bapa semua orang percaya/ bapa orang beriman. Abraham tidak terpengaruh lingkungannya, ia percaya sepenuhnya bahwa Tuhan akan memenuhi janjiNya dan ia selalu memuliakan Allah. Allah menjanjikan ia akan menjadi bapa dari banyak bangsa. Dua kali perjanjian lama menyatakan ia sebagai ‘sahabat Allah’ — suatu gelar yang tidak diberikan pada orang lain.
  3. Mengikuti pemuridan dalam gereja. Didalam perkumpulan dimana kita sama-sama memiliki iman di dalam Kristus, kita belajar untuk saling menguatkan dan kita juga bisa menguatkan orang lain dengan membagikan pengalaman nyata yang kita alami bersamaNYA.
  4. Peka dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Terkadang apa yang dialami berbeda dengan apa yang sudah kita rencanakan sebelumnya, tapi jika kita peka kita bisa tanya Tuhan apa yang sebenarnya terjadi dan minta pemahaman dari Tuhan.
  5. Pikirkan hal yang benar saja, karena selebihnya hanyalah kekuatiran yang melemahkanmu. Jika kamu kuatir, doakan sampai kekuatiranmu sirna.

Orang yang mengetahui dan menaati firman Allah dan hukum-Nya akan berhasil dan beruntung karena mereka memiliki hikmat untuk hidup benar dan mencapai tujuan Allah bagi hidup mereka

--

--